Pulang Pisau (ANTARA) - Seorang ibu rumah tangga ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Kapolres Pulang Pisau AKBP Kurniawan Hartono melalui Kasi Humas AKP Daspin, Kamis, mengatakan korban berinisial SU seorang ibu rumah tangga (IRT). Wanita kelahiran Pulang Pisau 12 Agustus 1986 ini mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di WC sebuah barak.
“Sebelum mengakhiri hidup, SU sempat mendatangi tempat kerja suaminya,” kata Daspin.
Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (18/5) sekitar Pukul 12.00 WIB. Korban sempat mendatangi sang suami di tempat kerjanya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, terletak di seberang jalan sebagai pembuat batako milik bapak Silfa.
Sebelum SU mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, terang Daspin, korban meminta untuk dibelikan minuman es. Setelah itu korban kembali pulang ke barak. Setelah memenuhi keinginan sang istri, suami bersama anaknya melanjutkan kembali bekerja untuk untuk membuat batako.
Tidak lama, anaknya kemudian memanggil penjual bakso yang sedang melintas dan membeli sebanyak dua bungkus yang salah satunya diberikan untuk ibunya. Setelah sampai di barak, anaknya tidak menemukan keberadaan ibunya, kemudian anaknya kembali menemui bapaknya di tempat kerja dan memberitahukan bahwa ibunya tidak ada dirumah.
Mendengar laporan dari anaknya tersebut, suaminya selanjutnya pulang ke rumah dan mencari istrinya di sekitar rumah.
Pada saat mencari di sekitar rumah, suami terkejut melihat istrinya sudah dalam keadaan tergantung dan meninggal dunia dengan posisi gantung diri dengan leher terlilit tali nilon berwarna putih yang terikat di ventilasi WC.
“Untuk mengangkat istrinya, suami korban meminta pertolongan Adam Malik dan Tunda yang merupakan tetangga sekitar untuk dibawa ke dalam rumah,” kata Daspin.
Kapolsek Kahayan Tengah AKP Nur Hery menambahkan, polisi telah melakukan Visum et Revertum (VeR) di rumah sakit Doris Sylvanus Palangka Raya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, dan korban murni meninggal bunuh diri denggan cara gantung diri.
“Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan meminta keterangan saksi terkait motif korban yang mengakhiri hidup dengan cara gantung diri,” demikian Nur Hery.
Kapolres Pulang Pisau AKBP Kurniawan Hartono melalui Kasi Humas AKP Daspin, Kamis, mengatakan korban berinisial SU seorang ibu rumah tangga (IRT). Wanita kelahiran Pulang Pisau 12 Agustus 1986 ini mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di WC sebuah barak.
“Sebelum mengakhiri hidup, SU sempat mendatangi tempat kerja suaminya,” kata Daspin.
Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (18/5) sekitar Pukul 12.00 WIB. Korban sempat mendatangi sang suami di tempat kerjanya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, terletak di seberang jalan sebagai pembuat batako milik bapak Silfa.
Sebelum SU mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, terang Daspin, korban meminta untuk dibelikan minuman es. Setelah itu korban kembali pulang ke barak. Setelah memenuhi keinginan sang istri, suami bersama anaknya melanjutkan kembali bekerja untuk untuk membuat batako.
Tidak lama, anaknya kemudian memanggil penjual bakso yang sedang melintas dan membeli sebanyak dua bungkus yang salah satunya diberikan untuk ibunya. Setelah sampai di barak, anaknya tidak menemukan keberadaan ibunya, kemudian anaknya kembali menemui bapaknya di tempat kerja dan memberitahukan bahwa ibunya tidak ada dirumah.
Mendengar laporan dari anaknya tersebut, suaminya selanjutnya pulang ke rumah dan mencari istrinya di sekitar rumah.
Pada saat mencari di sekitar rumah, suami terkejut melihat istrinya sudah dalam keadaan tergantung dan meninggal dunia dengan posisi gantung diri dengan leher terlilit tali nilon berwarna putih yang terikat di ventilasi WC.
“Untuk mengangkat istrinya, suami korban meminta pertolongan Adam Malik dan Tunda yang merupakan tetangga sekitar untuk dibawa ke dalam rumah,” kata Daspin.
Kapolsek Kahayan Tengah AKP Nur Hery menambahkan, polisi telah melakukan Visum et Revertum (VeR) di rumah sakit Doris Sylvanus Palangka Raya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, dan korban murni meninggal bunuh diri denggan cara gantung diri.
“Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan meminta keterangan saksi terkait motif korban yang mengakhiri hidup dengan cara gantung diri,” demikian Nur Hery.