Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp47,6 triliun sampai April 2022 atau tumbuh 28,9 persen year on year.

"Hal ini sejalan dengan tren pemulihan ekonomi, sekaligus upaya strategis BNI dalam mendorong kinerja mitra debitur UMKM," kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangan resmi, Minggu.

Ia menyampaikan BNI adalah agen penyalur KUR pemerintah yang proaktif mencari potensi pertumbuhan ekonomi baru dari segmen UMKM.

Karena itu, BNI pun menyalurkan KUR hingga Rp38 triliun pada 2022 atau naik 22,7 persen dibandingkan alokasi KUR BNI di 2021 senilai Rp30,95 triliun.

“Upaya yang kami lakukan ini adalah untuk menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI. Tentunya tren ini akan terus dipertahankan sehingga dapat membantu lebih banyak pelaku UMKM mampu meningkatkan kinerjanya pada tahun ini,” katanya.

Sis menyampaikan, perseroan memiliki 3 strategi utama yang digunakan BNI untuk mendorong kinerja penyaluran KUR tahun 2022 ini.

Pertama, BNI mendorong penyaluran KUR berbasis klaster, salah satunya dengan fokus menggarap potensi UMKM sektor pertanian daerah.

Kedua, BNI meningkatkan pembiayaan kepada mitra debitur korporasi melalui skema value chain.

“Terakhir kami menggunakan tools digitalisasi kredit serta kerjasama dengan mitra strategis untuk mendukung optimalisasi big data UMKM yang akhirnya mempercepat penyaluran sekaligus meningkatkan kualitas kredit,”  katanya.

Baca juga: BNI tuntaskan dua aksi korporasi sebagai anak perusahaan
Baca juga: BNI dan KBRI membuka sentra distribusi di Jepang
Baca juga: PLN dan BNI kolaborasi memperluas jangkauan SPKLU


Pewarta : Sanya Dinda Susanti
Editor : Ulul Maskuriah
Copyright © ANTARA 2024