Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rudianur berharap pemulihan ekonomi di daerah ini pascapandemi COVID-19 bisa berlangsung cepat sehingga masyarakat kembali bisa menjalankan hidup lebih baik.
"Alhamdulillah sekarang kasus COVID-19 tidak ada lagi sehingga kegiatan masyarakat pun berangsur membaik. Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir dan perekonomian kita bisa pulih semakin cepat," kata Rudianur di Sampit, Rabu.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kotawaringin Timur, pandemi COVID-19 memicu meningkatnya jumlah pengangguran di Kabupaten Kotawaringin Timur selama 2020 lalu, bahkan tercatat terjadi penambahan sebanyak 1.789 orang.
Pada tahun 2020 terjadi lonjakan jumlah pengangguran terbuka mencapai 17,39 persen. Meningkat dari 10.287 jiwa pada tahun 2019 menjadi 12.076 jiwa pada tahun 2020.
Berdasarkan data, di tahun yang sama juga terlihat penurunan jumlah penduduk bekerja sebesar 0,78 poin yakni menjadi 94,75 persen dari 95,53 persen pada 2019. Sementara itu pada angka tingkat partisipasi angkatan kerja atau TPAK maupun jumlah angkatan kerja, tidak terjadi perubahan yang signifikan antara tahun 2019 hingga 2020.
Rudianur mengakui, memang bukan perkara mudah untuk mengembalikan kondisi perekonomian daerah seperti sebelumnya, namun hal itu juga bukan sesuatu yang mustahil. Dia berharap pemulihan ekonomi Kotawaringin Timur bisa berlangsung lebih cepat.
Baca juga: Percepatan pembangunan desa di Kotim harus lebih ditingkatkan
Terus dilonggarkannya pembatasan kegiatan masyarakat merupakan hal yang sangat baik bagi pemulihan ekonomi. Kembali menggeliatnya perekonomian di semua sektor diharapkan akan memacu kembali pertumbuhan ekonomi di Kotawaringin Timur.
Program pemulihan ekonomi yang dijalankan pemerintah di tingkat pusat hingga daerah diharapkan berjalan efektif sehingga pertumbuhan ekonomi semakin tinggi. Kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada dunia usaha, seperti kelonggaran dalam hal pajak dan lainnya, sangat dibutuhkan saat ini.
"Sekarang ekonomi masyarakat seperti UMKM juga mulai berjalan, begitu juga perusahaan-perusahaan besar juga mulai membaik. Kita berdoa saja mudah-mudahan pemulihan ini berjalan cepat sehingga semua kembali menjadi lebih baik," harap Rudianur.
Rudianur mengapresiasi keputusan Bupati Halikinnor yang memberi keringanan pajak bagi warga yang membuka usaha baru. Ini sangat bermanfaat untuk memberi kesempatan hingga pelaku usaha benar-benar bisa kokoh untuk menjalankan kewajiban membayar pajak.
"Kebijakan-kebijakan seperti ini yang sangat membantu masyarakat kita. Pemerintah mempunyai peran besar dalam upaya pemulihan ekonomi ini, tentunya juga didukung pihak swasta," ujarnya.
Rudianur menambahkan, swasta dan pemerintah harus bersinergi dalam pemulihan ekonomi. Peran swasta sangat dibutuhkan untuk kembali menyerap tenaga kerja agar angka pengangguran berkurang.
Baca juga: Dinkes Kotim diminta tetap pantau kesehatan korban banjir
Baca juga: Legislator Kotim ajak tingkatkan pengamalan Pancasila di tengah kemajemukan
Baca juga: JCH Kotim mulai jalani manasik haji
"Alhamdulillah sekarang kasus COVID-19 tidak ada lagi sehingga kegiatan masyarakat pun berangsur membaik. Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir dan perekonomian kita bisa pulih semakin cepat," kata Rudianur di Sampit, Rabu.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kotawaringin Timur, pandemi COVID-19 memicu meningkatnya jumlah pengangguran di Kabupaten Kotawaringin Timur selama 2020 lalu, bahkan tercatat terjadi penambahan sebanyak 1.789 orang.
Pada tahun 2020 terjadi lonjakan jumlah pengangguran terbuka mencapai 17,39 persen. Meningkat dari 10.287 jiwa pada tahun 2019 menjadi 12.076 jiwa pada tahun 2020.
Berdasarkan data, di tahun yang sama juga terlihat penurunan jumlah penduduk bekerja sebesar 0,78 poin yakni menjadi 94,75 persen dari 95,53 persen pada 2019. Sementara itu pada angka tingkat partisipasi angkatan kerja atau TPAK maupun jumlah angkatan kerja, tidak terjadi perubahan yang signifikan antara tahun 2019 hingga 2020.
Rudianur mengakui, memang bukan perkara mudah untuk mengembalikan kondisi perekonomian daerah seperti sebelumnya, namun hal itu juga bukan sesuatu yang mustahil. Dia berharap pemulihan ekonomi Kotawaringin Timur bisa berlangsung lebih cepat.
Baca juga: Percepatan pembangunan desa di Kotim harus lebih ditingkatkan
Terus dilonggarkannya pembatasan kegiatan masyarakat merupakan hal yang sangat baik bagi pemulihan ekonomi. Kembali menggeliatnya perekonomian di semua sektor diharapkan akan memacu kembali pertumbuhan ekonomi di Kotawaringin Timur.
Program pemulihan ekonomi yang dijalankan pemerintah di tingkat pusat hingga daerah diharapkan berjalan efektif sehingga pertumbuhan ekonomi semakin tinggi. Kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada dunia usaha, seperti kelonggaran dalam hal pajak dan lainnya, sangat dibutuhkan saat ini.
"Sekarang ekonomi masyarakat seperti UMKM juga mulai berjalan, begitu juga perusahaan-perusahaan besar juga mulai membaik. Kita berdoa saja mudah-mudahan pemulihan ini berjalan cepat sehingga semua kembali menjadi lebih baik," harap Rudianur.
Rudianur mengapresiasi keputusan Bupati Halikinnor yang memberi keringanan pajak bagi warga yang membuka usaha baru. Ini sangat bermanfaat untuk memberi kesempatan hingga pelaku usaha benar-benar bisa kokoh untuk menjalankan kewajiban membayar pajak.
"Kebijakan-kebijakan seperti ini yang sangat membantu masyarakat kita. Pemerintah mempunyai peran besar dalam upaya pemulihan ekonomi ini, tentunya juga didukung pihak swasta," ujarnya.
Rudianur menambahkan, swasta dan pemerintah harus bersinergi dalam pemulihan ekonomi. Peran swasta sangat dibutuhkan untuk kembali menyerap tenaga kerja agar angka pengangguran berkurang.
Baca juga: Dinkes Kotim diminta tetap pantau kesehatan korban banjir
Baca juga: Legislator Kotim ajak tingkatkan pengamalan Pancasila di tengah kemajemukan
Baca juga: JCH Kotim mulai jalani manasik haji