Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah Hendry M Yoseph menyatakan, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara di dunia yang secara konsisten dan rutin setiap tahun memperingati hari lahir Ideologi atau Dasar Negara.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) setiap tanggal 1 Juni selalu memperingati Hari Lahir Dasar Negara yakni Pancasila, kata Hendry di Palangka Raya, kemarin.
"Semua negara memiliki Hari Kemerdekaan, tetapi tidak banyak yang memperingati dasar negara seperti Indonesia. Ini patut kita syukuri," ucapnya.
Dirinya pun mendorong seluruh elemen masyarakat, terkhusus yang ada di Kalteng, agar menjadikan peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, momentum meningkatkan lagi semangat kebersamaan dan gotong royong.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu mengatakan, ini waktu yang tepat bagi seluruh rakyat Indonesia kembali bangkit, dan terus menggelorakan semangat gotong royong menuju ke kehidupan normal pasca adanya pandemi COVID-19, serta berbagai krisis dunia.
"Melalui gotong royong lah kita bisa menghadapi pola pikir dan perilaku baru atau 'new normal'. Jadi, apa yang menjadi harapan kita bersama, semua sendi-sendi dan berbagai aspek kehidupan dapat kembali berputar di Indonesia," kata Hendry.
Baca juga: Gubernur: Bumi Pancasila dan Kalteng BerAKHLAK satu tarikan nafas
Sebelumnya di tempat terpisah, Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menyatakan, Pancasila bukan hanya sebagai Ideologi atau dasar negara, tapi juga aset luar biasa penting sekaligus berharga Bangsa Indonesia yang tidak ada dimiliki oleh negara lain di dunia ini.
Dia mengatakan, Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada saat berkunjung ke Indonesia pun pernah menyatakan, negara ini beruntung telah memiliki Pancasila. Pernyataan Obama itu tentunya karena sudah merasakan betapa besarnya manfaat Pancasila ketika masa kecilnya pernah tinggal di Indonesia.
"Itu disampaikan Obama pada saat dirinya menjadi Presiden Amerika Serikat. Kalau sudah Presiden negara maju seperti Amerika saja memberikan pandangan begitu, apalagi kita sebagai rakyat Indonesia," kata Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Pancasila aset berharga Bangsa Indonesia
Baca juga: Tujuan akhir NII ingin gantikan ideologi Pancasila
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) setiap tanggal 1 Juni selalu memperingati Hari Lahir Dasar Negara yakni Pancasila, kata Hendry di Palangka Raya, kemarin.
"Semua negara memiliki Hari Kemerdekaan, tetapi tidak banyak yang memperingati dasar negara seperti Indonesia. Ini patut kita syukuri," ucapnya.
Dirinya pun mendorong seluruh elemen masyarakat, terkhusus yang ada di Kalteng, agar menjadikan peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, momentum meningkatkan lagi semangat kebersamaan dan gotong royong.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu mengatakan, ini waktu yang tepat bagi seluruh rakyat Indonesia kembali bangkit, dan terus menggelorakan semangat gotong royong menuju ke kehidupan normal pasca adanya pandemi COVID-19, serta berbagai krisis dunia.
"Melalui gotong royong lah kita bisa menghadapi pola pikir dan perilaku baru atau 'new normal'. Jadi, apa yang menjadi harapan kita bersama, semua sendi-sendi dan berbagai aspek kehidupan dapat kembali berputar di Indonesia," kata Hendry.
Baca juga: Gubernur: Bumi Pancasila dan Kalteng BerAKHLAK satu tarikan nafas
Sebelumnya di tempat terpisah, Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menyatakan, Pancasila bukan hanya sebagai Ideologi atau dasar negara, tapi juga aset luar biasa penting sekaligus berharga Bangsa Indonesia yang tidak ada dimiliki oleh negara lain di dunia ini.
Dia mengatakan, Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada saat berkunjung ke Indonesia pun pernah menyatakan, negara ini beruntung telah memiliki Pancasila. Pernyataan Obama itu tentunya karena sudah merasakan betapa besarnya manfaat Pancasila ketika masa kecilnya pernah tinggal di Indonesia.
"Itu disampaikan Obama pada saat dirinya menjadi Presiden Amerika Serikat. Kalau sudah Presiden negara maju seperti Amerika saja memberikan pandangan begitu, apalagi kita sebagai rakyat Indonesia," kata Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Pancasila aset berharga Bangsa Indonesia
Baca juga: Tujuan akhir NII ingin gantikan ideologi Pancasila