Hal tersebut menandai penarikan kembali pernyataan Musk pada dua hari sebelumnya yang mengatakan perlunya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Tesla sebesar 10 persen.
“Total jumlah karyawan akan meningkat, tetapi karyawan yang digaji harus cukup datar,” cuit Musk di Twitter dalam balasan ke akun yang tidak terverifikasi yang membuat “prediksi” bahwa jumlah karyawan Tesla akan meningkat selama 12 bulan ke depan.
Baca juga: Elon Musk : Ada diskusi proyek masa depan dengan Presiden Jokowi
Dikutip dari Reuters, Senin, sebelumnya Musk mengatakan dirinya memiliki "perasaan yang sangat buruk" tentang ekonomi Amerika Serikat dan perlu mengurangi pekerja sekitar 10 persen. Hal itu ia sampaikan dalam surat elektronik (email) kepada eksekutif Tesla pada Kamis (2/6).
Dalam surel lain kepada karyawan pada Jumat (3/6), sebelumnya Musk mengatakan Tesla akan mengurangi jumlah pegawai yang digaji sebesar 10 persen dengan alasan karena "kelebihan staf di banyak bidang", tapi “jumlah pegawai per jam akan meningkat”. Pada Jumat, saham Tesla kemudian merosot 9,2 persen karena berita tersebut.
Menurut pengajuan peraturan Tesla AS, perusahaan dan anak perusahaannya memiliki hampir 100.000 karyawan pada akhir 2021.
Musk juga dalam surel kepada karyawan Tesla pada Rabu (1/6) mengeluarkan ultimatum untuk kembali bekerja dari kantor minimal 40 jam seminggu. Jika kurang dari ketentuan, maka akan dianggap sebagai pengunduran diri.
Baca juga: Jokowi bertemu Elon Musk di Space X
Baca juga: Elon Musk akan buka blokir Trump di Twitter
Baca juga: Luhut yakin Jokowi akan bertemu dengan Elon Musk