Kasongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, bakal kembali menggelar Festival Budaya Penyang Hinje Simpei 2022, dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) kabupaten setempat yang ke-20.
"Festival Budaya Penyang Hinje Simpei ini wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap seni dan budaya Dayak," kata Bupati Katingan Sakariyas di Kasongan, Jumat.
Dikatakan, festival Budaya Penyang Hinje Simpei merupakan agenda tetap tahunan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Katingan. Namun hampir 2 tahun belakangan tidak bisa digelar karena Pandemi COVID-19.
Dia berharap kegiatan tersebut akan menjadikan nilai kekayaan dan keragaman budaya daerah khususnya budaya Katingan dapat dilestarikan. Selain itu dapat memperkaya nilai historis budaya Dayak yang cenderung semakin menurun dan kurang dikenal oleh para generasi muda.
"Direncanakan Festival Budaya Penyang Hinje Simpei digelar pada bulan Juli 2022 yang akan datang," ucap orang nomor satu di Katingan itu.
Dia membeberkan festival tersebut akan memperlombakan berbagai macam kesenian dan budaya khas Dayak diantaranya karungut, lagu daerah, tari daerah pedalaman dan lomba mangaruhi atau maloto. Kemudian perlombaan besei kambe, balogo, manyipet dan pencak silat lawang sakepeng.
Baca juga: Bupati Katingan bangga tim sepak bola U-12 wakili Kalteng
Sakariyas mengatakan, setelah Festival Budaya Penyang Hinje Simpei akan dilanjutkan dengan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Katingan dalam rangka perayaan HUT Republik Indonesia Ke-77.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan matang-matang pelaksanaan kedua kegiatan tersebut sehingga pada waktunya nanti akan terselenggara dengan baik dan sukses," tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan makna Penyang Hinje Simpei memiliki arti hidup rukun dan damai untuk kesejahteraan bersama. Semboyan atau julukan Kabupaten Katingan itu diambil dari bahasa Dayak Ngaju.
"Saya mengajak kita semua berdoa agar pandemi COVID-19 segera berlalu dan tidak ada lagi pandemi virus-virus lain sehingga semua kegiatan bisa berjalan normal," demikian Sakariyas.
Baca juga: Kontingen Pesparawi diharapkan harumkan nama Katingan di kancah nasional
Baca juga: Smart City diharapkan tingkatkan kunjungan wisatawan di Katingan
"Festival Budaya Penyang Hinje Simpei ini wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap seni dan budaya Dayak," kata Bupati Katingan Sakariyas di Kasongan, Jumat.
Dikatakan, festival Budaya Penyang Hinje Simpei merupakan agenda tetap tahunan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Katingan. Namun hampir 2 tahun belakangan tidak bisa digelar karena Pandemi COVID-19.
Dia berharap kegiatan tersebut akan menjadikan nilai kekayaan dan keragaman budaya daerah khususnya budaya Katingan dapat dilestarikan. Selain itu dapat memperkaya nilai historis budaya Dayak yang cenderung semakin menurun dan kurang dikenal oleh para generasi muda.
"Direncanakan Festival Budaya Penyang Hinje Simpei digelar pada bulan Juli 2022 yang akan datang," ucap orang nomor satu di Katingan itu.
Dia membeberkan festival tersebut akan memperlombakan berbagai macam kesenian dan budaya khas Dayak diantaranya karungut, lagu daerah, tari daerah pedalaman dan lomba mangaruhi atau maloto. Kemudian perlombaan besei kambe, balogo, manyipet dan pencak silat lawang sakepeng.
Baca juga: Bupati Katingan bangga tim sepak bola U-12 wakili Kalteng
Sakariyas mengatakan, setelah Festival Budaya Penyang Hinje Simpei akan dilanjutkan dengan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Katingan dalam rangka perayaan HUT Republik Indonesia Ke-77.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan matang-matang pelaksanaan kedua kegiatan tersebut sehingga pada waktunya nanti akan terselenggara dengan baik dan sukses," tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan makna Penyang Hinje Simpei memiliki arti hidup rukun dan damai untuk kesejahteraan bersama. Semboyan atau julukan Kabupaten Katingan itu diambil dari bahasa Dayak Ngaju.
"Saya mengajak kita semua berdoa agar pandemi COVID-19 segera berlalu dan tidak ada lagi pandemi virus-virus lain sehingga semua kegiatan bisa berjalan normal," demikian Sakariyas.
Baca juga: Kontingen Pesparawi diharapkan harumkan nama Katingan di kancah nasional
Baca juga: Smart City diharapkan tingkatkan kunjungan wisatawan di Katingan