Kuala Pembuang (ANTARA) -
Kapolres Seruyan, Kalimantan Tengah AKBP Gatot Istanto melalui Kasi Humas IPDA Yudi mengatakan, pihaknya telah menemukan jasad seorang wanita yang merupakan ibu dua anak berinisial DAS (36) yang mengapung di Sungai Jalan Aromani Kuala Pembuang I, Kecamatan Seruyan Hilir.
“Kami dari Polres Seruyan mendapatkan laporan dari suami korban berinisial FI (38) bahwa istrinya telah hilang, kemudian bersama dengan FI dan warga lainnya mencari DAS, hingga berhasil kita temukan di sungai,” katanya di Kuala Pembuang, Sabtu.
Dia menjelaskan, kronologisnya Jumat (24/6) tepatnya 03:15 WIB FI bangun tidur dan diketahui istrinya sudah tidak ada di rumah. Berdasarkan keterangan FI, korban sudah tiga kali kabur dari rumah pada malam hari namun bisa ditemukan. Psikologis korban diduga terganggu dan mereka pernah melakukan sekali pengobatan di Palangka Raya.
“Berdasarkan hal tersebut FI setiap malamnya tetap waspada dan sudah mempunyai firasat sehingga dirinya mengunci seluruh pintu rumah, namun tidak disadarinya jendela kamar mandi terbuka,” terangnya.
Dia menyampaikan, padahal dari rumah DAS menuju ke sungai itu cukup jauh, namun melihat dari CCTV di daerah tersebut didapati bahwa korban berjalan menuju ke arah sungai. Berdasarkan hal itulah pihaknya melakukan penyusuran sungai sehingga berhasil ditemukan.
Kemudian lanjut dia, pihaknya sudah olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sidik jari. Kondisi mayat saat ditemukan masih menggunakan baju berwarna merah muda, dan celana panjang abu-abu, juga dari hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan.
“Visum juga sudah kita lakukan namun hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan dan penyebab kematiannya juga karena tenggelam di sungai. Kita juga berupaya untuk mengautopsi lebih lanjut namun pihak keluarga sudah ikhlas dan meminta langsung untuk dimakamkan,” tutupnya.
“Kami dari Polres Seruyan mendapatkan laporan dari suami korban berinisial FI (38) bahwa istrinya telah hilang, kemudian bersama dengan FI dan warga lainnya mencari DAS, hingga berhasil kita temukan di sungai,” katanya di Kuala Pembuang, Sabtu.
Dia menjelaskan, kronologisnya Jumat (24/6) tepatnya 03:15 WIB FI bangun tidur dan diketahui istrinya sudah tidak ada di rumah. Berdasarkan keterangan FI, korban sudah tiga kali kabur dari rumah pada malam hari namun bisa ditemukan. Psikologis korban diduga terganggu dan mereka pernah melakukan sekali pengobatan di Palangka Raya.
“Berdasarkan hal tersebut FI setiap malamnya tetap waspada dan sudah mempunyai firasat sehingga dirinya mengunci seluruh pintu rumah, namun tidak disadarinya jendela kamar mandi terbuka,” terangnya.
Dia menyampaikan, padahal dari rumah DAS menuju ke sungai itu cukup jauh, namun melihat dari CCTV di daerah tersebut didapati bahwa korban berjalan menuju ke arah sungai. Berdasarkan hal itulah pihaknya melakukan penyusuran sungai sehingga berhasil ditemukan.
Kemudian lanjut dia, pihaknya sudah olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sidik jari. Kondisi mayat saat ditemukan masih menggunakan baju berwarna merah muda, dan celana panjang abu-abu, juga dari hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan.
“Visum juga sudah kita lakukan namun hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan dan penyebab kematiannya juga karena tenggelam di sungai. Kita juga berupaya untuk mengautopsi lebih lanjut namun pihak keluarga sudah ikhlas dan meminta langsung untuk dimakamkan,” tutupnya.