Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memastikan pembenahan Stadion 29 November Sampit dilaksanakan tahun ini sehingga menjadi stadion berstandar nasional.
"Tahun ini juga kita laksanakan. Untuk kekurangannya akan dialokasikan di APBD Perubahan. Kalau sudah berstandar nasional, liga nanti diharapkan juga bisa digelar di Sampit," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Minggu.
Saat ini kondisi Stadion 29 November dinilai cukup memprihatinkan. Lapangan yang bergelombang dengan rumput dan pasir dinilai kurang nyaman, bagi pemain yang bertanding.
Untuk itulah pemerintah daerah segera membenahi stadion yang terletak di Jalan Tjilik Riwut tersebut. Selain pembenahan kualitas lapangan, sarana pendukung juga akan dibenahi dan dilengkapi demi kenyamanan pemain dan penonton.
"Pembenahan stadion ini juga bagian dari persiapan Kotawaringin Timur menjadi tuan rumah Porprov 2023. Semua venue cabang olahraga yang akan dipertandingkan, juga sedang dibenahi dan ditingkatkan," ujar Halikinnor.
Baca juga: Tampil dengan kekuatan penuh, Kotim targetkan juara umum Popprov Kalteng
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Wim RK Benuh menambahkan, pembenahan Stadion 29 November Sampit rencananya dimulai pada Agustus nanti. Sejak saat itu, stadion tersebut tidak boleh lagi dipergunakan untuk kegiatan selain olahraga sepak bola, bahkan setelah pembenahan stadion itu selesai.
Stadion 29 November akan dikhususkan untuk kegiatan pertandingan sepak bola sehingga kondisinya akan tetap terawat. Bahkan upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang biasanya dilaksanakan di stadion itu, akan dipindah ke kantor bupati.
Untuk pembenahan lapangan, kata Wim, rumput dan pasir yang ada saat ini akan dikupas dan dibuat pondasi. Selanjutnya akan pembuatan rumput alami atau rumput hidup hingga benar-benar tumbuh subur untuk digunakan saat pertandingan.
Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran Rp3 miliar untuk pembenahan Stadion 29 November Sampit. Anggaran itu bersumber dari APBD Kotawaringin Timur, namun pemerintah kabupaten juga berharap dukungan dana dari pemerintah provinsi.
"Saat ini lampunya belum diperbaiki, tapi kita sudah usulkan di APBD Perubahan. Mudah-mudahan ada dana kita untuk mempersiapkan lampu itu karena kita kita lihat pada saat Porkab kemarin ada beberapa lampu yang memang mati total dan ada yang lampu-lampu yang mati sebagian," demikian Wim.
Baca juga: Perputaran uang di Bazar UMKM Harati capai Rp25 miliar
Baca juga: DPRD Kotim dukung pengembangan Pesparawi
Baca juga: ISSI Kotim diharapkan mampu sumbang medali saat Porprov Kalteng
"Tahun ini juga kita laksanakan. Untuk kekurangannya akan dialokasikan di APBD Perubahan. Kalau sudah berstandar nasional, liga nanti diharapkan juga bisa digelar di Sampit," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Minggu.
Saat ini kondisi Stadion 29 November dinilai cukup memprihatinkan. Lapangan yang bergelombang dengan rumput dan pasir dinilai kurang nyaman, bagi pemain yang bertanding.
Untuk itulah pemerintah daerah segera membenahi stadion yang terletak di Jalan Tjilik Riwut tersebut. Selain pembenahan kualitas lapangan, sarana pendukung juga akan dibenahi dan dilengkapi demi kenyamanan pemain dan penonton.
"Pembenahan stadion ini juga bagian dari persiapan Kotawaringin Timur menjadi tuan rumah Porprov 2023. Semua venue cabang olahraga yang akan dipertandingkan, juga sedang dibenahi dan ditingkatkan," ujar Halikinnor.
Baca juga: Tampil dengan kekuatan penuh, Kotim targetkan juara umum Popprov Kalteng
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Wim RK Benuh menambahkan, pembenahan Stadion 29 November Sampit rencananya dimulai pada Agustus nanti. Sejak saat itu, stadion tersebut tidak boleh lagi dipergunakan untuk kegiatan selain olahraga sepak bola, bahkan setelah pembenahan stadion itu selesai.
Stadion 29 November akan dikhususkan untuk kegiatan pertandingan sepak bola sehingga kondisinya akan tetap terawat. Bahkan upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang biasanya dilaksanakan di stadion itu, akan dipindah ke kantor bupati.
Untuk pembenahan lapangan, kata Wim, rumput dan pasir yang ada saat ini akan dikupas dan dibuat pondasi. Selanjutnya akan pembuatan rumput alami atau rumput hidup hingga benar-benar tumbuh subur untuk digunakan saat pertandingan.
Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran Rp3 miliar untuk pembenahan Stadion 29 November Sampit. Anggaran itu bersumber dari APBD Kotawaringin Timur, namun pemerintah kabupaten juga berharap dukungan dana dari pemerintah provinsi.
"Saat ini lampunya belum diperbaiki, tapi kita sudah usulkan di APBD Perubahan. Mudah-mudahan ada dana kita untuk mempersiapkan lampu itu karena kita kita lihat pada saat Porkab kemarin ada beberapa lampu yang memang mati total dan ada yang lampu-lampu yang mati sebagian," demikian Wim.
Baca juga: Perputaran uang di Bazar UMKM Harati capai Rp25 miliar
Baca juga: DPRD Kotim dukung pengembangan Pesparawi
Baca juga: ISSI Kotim diharapkan mampu sumbang medali saat Porprov Kalteng