Palangka Raya (ANTARA) - Salah satu terobosan dan inovasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam memacu percepatan pembangunan di bidang pendidikan, yakni melalui platform atau program "KOMPAK BERKAH".

Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Ahmad Syaifudi di Palangka Raya, Kamis, mengatakan, melalui platform ini pihaknya membuat terobosan agar sumber daya manusia (SDM) di Kalteng bisa semakin berkembang.

"Pembangunan SDM KOMPAK BERKAH dijabarkan dalam bentuk kolaborasi program kegiatan yang dilakukan bertahap dan dikenal dengan nama kolaborasi satu hingga enam, untuk mempercepat pembangunan SDM berkualitas dan berdaya saing," jelasnya.

KOMPAK BERKAH adalah akronim dari Kolaborasi Membangun Pendidikan Kalimantan Tengah Bermartabat, Elok, Religius,Kuat, Amanah dan Harmoni.

Dikatakannya, kolaborasi satu adalah koordinasi dan sinergi dengan kota maupun kabupaten, penyusunan bersama kalender pendidikan, evaluasi proses belajar mengajar (PBM) dengan seluruh kepala sekolah, hingga koordinasi pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pendidikan dengan seluruh kepala sekolah.

Kemudian kolaborasi dua adalah penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru (PPDB) daring terintegrasi, bantuan biaya praktik kerja lapangan (PKL) SMK dan koordinasi Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) dengan seluruh kepala sekolah.

Syaifudi menuturkan, untuk kolaborasi tiga meliputi Festival dan Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional (FLS2N) dan lembar kerja siswa pendidikan khusus, lomba cerdas cermat (LCC) empat pilar, bantuan perangkat TIK, FLS2N pendidikan kejuruan, PAUD dan Bunda PAUD serta sarpras pendidikan.

"Dilanjutkan dengan kolaborasi empat adalah pengenalan akun belajar.id, PTM terbatas, fasilitasi Sibajakah Learning Management System (LMS) serta agenda 'Kita Harus Belajar Kihajar Stem'," ucapnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng pastikan pembangunan terlaksana merata hingga perdesaan

Selanjutnya adalah kolaborasi lima yakni belajar mandiri calon guru ASN, pelaporan pengawas sekolah, koordinasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan penamaan kembali satuan pendidikan.

Terakhir yakni kolaborasi enam, yakni meliputi kolaborasi pembelajaran berbasis digital, pendidikan berbasis lingkungan serta simulasi bersama penilaian berbasis komputer.

"Semua pihak terlibat dalam memajukan SDM di Kalteng, dimulai dari keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia usaha, industri serta masyarakat," ujarnya.

Sedangkan komponen dan kebijakan yang diperlukan, meliputi sarana prasarana, kualitas pendidikan, pelayanan pendidikan, pendidikan berkarakter, serta biaya pendidikan.

Baca juga: Pemprov dorong Barito Utara berbenah sebagai penyangga IKN

 

Baca juga: Kalteng usulkan 87 ribu RTM sebagai penerima bantuan STB

 

Baca juga: Bupati minta pemprov bantu selesaikan pembangunan RSUD Muara Teweh

 


Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024