Labuan Bajo (ANTARA) - Polres Manggarai Barat mengamankan tiga aktivis pariwisata dalam aksi yang berkaitan dengan penghentian layanan pariwisata oleh sejumlah pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

"Kami ambil tindakan tegas ke massa aksi untuk diambil keterangan di Polres Manggarai Barat," kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto dalam konferensi pers di Labuan Bajo, Senin.

Ketiga aktivis pariwisata yang ditahan oleh polisi pada pukul 14.00 WITA itu masih diperiksa dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diamankan di dekat Hotel Perundi Labuan Bajo.

Dia mengatakan pengamanan terhadap tiga orang tersebut berkaitan dengan tindakan pengamanan dan perlindungan objek vital di Labuan Bajo yakni Bandara Komodo yang tak jauh dari lokasi tersebut.

Obyek vital nasional itu wajib dilindungi karena menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga polisi melakukan pengamanan, termasuk kepada tiga orang warga yang terlibat dalam aksi yang sempat berupaya masuk ke objek vital itu.

"Karena untuk menghindari dudukan atau boikot dan ada perlawanan kepada petugas yang berjaga, maka kita amankan," ucapnya menegaskan.

Felli menegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi di Indonesia, oleh karena itu aparat kepolisian akan melakukan tindakan tegas.

Dia juga menyebut tidak ada pemberitahuan terkait aksi dari pelaku pariwisata dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (FORMAPP) di Labuan Bajo itu kepada polisi.

"Mereka liar, tidak ada pemberitahuan, semua ada rel, kita berjalan pada rel," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Sigit Karyawan Yunianto meminta pemerintah kota setempat terus berinovasi dalam meningkatkan pengelolaan serta promosi destinasi wisata.

"Promosi pariwisata kita harus semakin digencarkan. Apalagi saat ini pemerintah telah melonggarkan kegiatan masyarakat, seiring dengan penurunan kasus COVID-19," kata Sigit di Palangka Raya, Jumat.

Dia juga meminta pemerintah "Kota Cantik" juga semakin fokus mengelola dan mengembangkan pariwisata yang menjadi unggulan.

Pria yang juga dikenal dengan panggilan SKY itu menambahkan, jika pemerintah kota berhasil mengembangkan satu destinasi wisata unggulan maka destinasi yang lain akan turut terpromosikan.

Dia pun meminta Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak terkait promosi dan pengembangan objek wisata.

Seharusnya dinas bisa memaksimalkan keberadaan pihak swasta dalam pengembangan wisata. Misalkan dengan pihak hotel dan agen travel menyediakan paket wisata. Lebih bagus jika bisa menggandeng investor.

Sementara itu, saat ini Pemkot Palangka Raya terus mengembangkan pariwisata berbasis ekowisata sebagai upaya memaksimalkan potensi daerah.

"Pengembangan ini, ada yang dilakukan pemerintah daerah dan ada juga yang melibatkan peran masyarakat," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024