Jakarta (ANTARA) - Waralaba “Baby Shark” dikabarkan akan tayang di Paramount+ mulai tahun 2023 mendatang.
Mengutip laporan dari Korea Times, Minggu, “Baby Shark’s Big Movie” akan tayang perdana di layanan streaming Amerika Serikat Paramount+ selama musim liburan di tahun 2023.
Diproduksi bersama oleh The Pinkfong Company dan Nickelodeon Animation dari Paramount Global, film ini akan mengikuti kisah tentang karakter Baby Shark saat keluarganya pindah ke kota besar hiu bernama Chomp City.
Setelah meninggalkan sahabatnya, William, Baby Shark kini harus memulai petualangan baru untuk melawan bintang laut pop jahat, Stariana, yang mencoba mencuri hadiah musiknya.
Pada tahun 2021, "Baby Shark" diputar menjadi acara televisi secara global di seluruh saluran bermerek Nickelodeon dengan judul, "Baby Shark’s Big Show”. Serial ini menduduki peringkat sebagai serial prasekolah No. 1 di semua TV di AS pada kuartal kedua tahun ini, dan baru-baru ini diangkat untuk musim kedua.
Sebelumnya, lagu “Baby Sharks” juga mengarah pada pembuatan buku anak-anak, sereal sarapan, dan bahkan koleksi non-fungible token (NFT).
Mengutip laporan dari Korea Times, Minggu, “Baby Shark’s Big Movie” akan tayang perdana di layanan streaming Amerika Serikat Paramount+ selama musim liburan di tahun 2023.
Diproduksi bersama oleh The Pinkfong Company dan Nickelodeon Animation dari Paramount Global, film ini akan mengikuti kisah tentang karakter Baby Shark saat keluarganya pindah ke kota besar hiu bernama Chomp City.
Setelah meninggalkan sahabatnya, William, Baby Shark kini harus memulai petualangan baru untuk melawan bintang laut pop jahat, Stariana, yang mencoba mencuri hadiah musiknya.
Pada tahun 2021, "Baby Shark" diputar menjadi acara televisi secara global di seluruh saluran bermerek Nickelodeon dengan judul, "Baby Shark’s Big Show”. Serial ini menduduki peringkat sebagai serial prasekolah No. 1 di semua TV di AS pada kuartal kedua tahun ini, dan baru-baru ini diangkat untuk musim kedua.
Sebelumnya, lagu “Baby Sharks” juga mengarah pada pembuatan buku anak-anak, sereal sarapan, dan bahkan koleksi non-fungible token (NFT).