Jakarta (ANTARA) - Pakar dermatologi Lauren Ploch, MD, MEd, mengatakan, seberapa sering seseorang harus mengganti pisau cukur tergantung pada seberapa sering dia mencukur dan ukuran area permukaan yang dicukur.

Menurut dia, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat, aturan yakni mengganti pisau cukur setelah lima hingga 10 kali bercukur, atau lebih sering jika seseorang mencukur bagian tubuh yang lebih luas setiap hari.

Jika seseorang bercukur setiap hari, maka mata pisau akan lebih cepat tumpul dan perlu diganti lebih teratur.

Baca juga: Begini cara obati luka usai bercukur

Ploch mengatakan, tidak ada gunanya mencukur dengan pisau cukur lama yang bahkan sudah berkarat. Ini malah dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan infeksi bakteri atau jamur. Bercukur menggunakan pisau berkarat juga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam.

Dia menyarankan seseorang menggunakan pisau cukur yang bersih karena dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Kemudian, untuk menjaganya tetap higienis sebaiknya cuci dengan air.

"Alkohol dapat membantu mendekontaminasi pisau, tetapi menyeka pisau dengan alkohol dapat merusaknya. Lebih penting untuk mengganti pisau secara teratur dan membilasnya setelah digunakan," kata dia.

Dia tak merekomendasikan menggosok pisau dengan spons atau handuk, yang dapat membuatnya lebih cepat kusam. Sebagai gantinya, tepuk-tepuk gagang dengan lembut untuk menghilangkan kelebihan air dan biarkan pisau cukur mengering setelah digunakan.

Baca juga: Jangan 'waxing' rambut hidung, ini alasannya

Baca juga: Dukung pejuang kanker, Captain Barbershop gratiskan cukur botak

Baca juga: Ini penyebab ketiak gatal setelah dicukur

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024