Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengingatkan pengurus DPD Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari masyarakat intelektual dan kaum cendikiawan, perlu mengenali dinamika zaman dan tantangan yang menyertainya.
Termasuk memberi terang terhadap gelapnya tantangan yang ada sekaligus menggarami tawarnya kebijakan publik yang kurang menjawab kebutuhan masyarakat, kata Teras Narang saat menjadi pemateri di konferensi daerah (konferda) DPD PIKI Kalteng di Palangka Raya, Sabtu.
"Apalagi setiap anggota PIKI, merupakan orang-orang yang terpilih. Di mana memiliki kesempatan untuk meningkatkan kapasitas intelegensi dalam mengenali dan mengatasi tantangan kehidupan," ucapnya.
Senator asal Kalimantan Tengah itu pun menawarkan tiga hal yang dapat dilakukan PIKI Kalteng kedepan, yakni reorganisasi, regenerasi dan revitalisasi. Di mana reorganisasi menyesuaikan bentuk dan struktur dengan kepentingan visi serta misi PIKI, memperluas jangkauan keanggotaan, hingga menempatkan diri di tengah kepentingan masyarakat, terkhusus umat kristiani.
Teras Narang mengatakan, reorganisasi pun harapannya bukan hanya penetapan prioritas kerja perlu dilakukan sesuai dengan kepentingan daerah di Kalteng, melainkan membangun ulang kekuatan tim kerja serta perangkat pendukungnya. Sedangkan regenerasi, dapat merekrut generasi muda lintas wilayah di Kalteng, dan diharapkan dapat pula memahami tantangan maupun peluang pelayanan, bisa lebih berkembang.
"Revitalisasi ini juga tidak hanya berkaitan dengan menempatkan diri di tengah kepentingan masyarakat, tetapi pemerintah daerah, serta pelaku usaha yang ada di berbagai bidang di Kalteng," kata dia.
Baca juga: Pemerintah dan DPR diingatkan UU Masyarakat Hukum Adat perintah UUD 45
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu, konferda DPD PIKI Kalteng merupakan untuk evaluasi dan melakukan reorientasi terhadap peran inteligensia Kristen. Dengan begitu, PIKI menjadi kontekstual, relevan, dan semakin dibutuhkan perannya.
Dia mengatakan, salah satu aspek penting dalam penguatan kapasitas ini adalah kepemimpinan untuk menjalankan agenda 3 R (Reorganisasi, Regenerasi, dan Revitalisasi PIKI). Untuk itu, dalam semangat huma betang dan musyawarah mufakat, kepemimpinan PIKI Kalteng, diharapkan terpilih dari kesadaran bahwa mesti segera berubah.
"Zaman telah berubah, dan PIKI mesti banyak berbenah sebelum membenahi tantangan di luar. Dalam semangat persatuan, kebersamaan, dan terang iman, semoga PIKI Kalteng menjadi sarana penting bagi pembangunan daerah dan bangsa yang bermuara pada penghormatan atas kemanusiaan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Sebelum terbitkan izin, pemda dan masyarakat Kalteng perlu survei lokasi WPR
Baca juga: Teras Narang ungkap tantangan kebangsaan ke mahasiswa di Kalteng
Termasuk memberi terang terhadap gelapnya tantangan yang ada sekaligus menggarami tawarnya kebijakan publik yang kurang menjawab kebutuhan masyarakat, kata Teras Narang saat menjadi pemateri di konferensi daerah (konferda) DPD PIKI Kalteng di Palangka Raya, Sabtu.
"Apalagi setiap anggota PIKI, merupakan orang-orang yang terpilih. Di mana memiliki kesempatan untuk meningkatkan kapasitas intelegensi dalam mengenali dan mengatasi tantangan kehidupan," ucapnya.
Senator asal Kalimantan Tengah itu pun menawarkan tiga hal yang dapat dilakukan PIKI Kalteng kedepan, yakni reorganisasi, regenerasi dan revitalisasi. Di mana reorganisasi menyesuaikan bentuk dan struktur dengan kepentingan visi serta misi PIKI, memperluas jangkauan keanggotaan, hingga menempatkan diri di tengah kepentingan masyarakat, terkhusus umat kristiani.
Teras Narang mengatakan, reorganisasi pun harapannya bukan hanya penetapan prioritas kerja perlu dilakukan sesuai dengan kepentingan daerah di Kalteng, melainkan membangun ulang kekuatan tim kerja serta perangkat pendukungnya. Sedangkan regenerasi, dapat merekrut generasi muda lintas wilayah di Kalteng, dan diharapkan dapat pula memahami tantangan maupun peluang pelayanan, bisa lebih berkembang.
"Revitalisasi ini juga tidak hanya berkaitan dengan menempatkan diri di tengah kepentingan masyarakat, tetapi pemerintah daerah, serta pelaku usaha yang ada di berbagai bidang di Kalteng," kata dia.
Baca juga: Pemerintah dan DPR diingatkan UU Masyarakat Hukum Adat perintah UUD 45
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu, konferda DPD PIKI Kalteng merupakan untuk evaluasi dan melakukan reorientasi terhadap peran inteligensia Kristen. Dengan begitu, PIKI menjadi kontekstual, relevan, dan semakin dibutuhkan perannya.
Dia mengatakan, salah satu aspek penting dalam penguatan kapasitas ini adalah kepemimpinan untuk menjalankan agenda 3 R (Reorganisasi, Regenerasi, dan Revitalisasi PIKI). Untuk itu, dalam semangat huma betang dan musyawarah mufakat, kepemimpinan PIKI Kalteng, diharapkan terpilih dari kesadaran bahwa mesti segera berubah.
"Zaman telah berubah, dan PIKI mesti banyak berbenah sebelum membenahi tantangan di luar. Dalam semangat persatuan, kebersamaan, dan terang iman, semoga PIKI Kalteng menjadi sarana penting bagi pembangunan daerah dan bangsa yang bermuara pada penghormatan atas kemanusiaan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Sebelum terbitkan izin, pemda dan masyarakat Kalteng perlu survei lokasi WPR
Baca juga: Teras Narang ungkap tantangan kebangsaan ke mahasiswa di Kalteng