Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah (BKSDA Kalteng) Nur Patria Kurniawan mengatakan, 23.000 orang utan hidup di hutan di provinsi setempat.
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah merilis, 23.000 lebih orang utan hidup di hutan Kalteng," kata Nur Patria di Palangka Raya, Senin.
Dia menambahkan, kondisi orang utan di Kalteng juga merupakan yang paling banyak dan paling besar jumlahnya untuk kategori di Indonesia. Bahkan bisa diklaim paling banyak di dunia untuk di kategori ekosistem kawasan gambut.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Tujuannya agar satwa yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan terpelihara dan terjaga keberadaannya.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng juga juga terus menggencarkan kampanye dan penyadartahuan kepada masyarakat. Salah satu upaya itu seperti yang dilakukan BKSDA Kalteng dalam rangkaian acara hari orang utan sedunia yang digelar dua hari di Palangka Raya.
Baca juga: Palangka Raya bentuk tim pemetaan pegawai non-ASN
Pada rangkaian acara bertajuk "orang utan hidupnya di hutan" itu, dilaksanakan kampanye dan edukasi melalui beberapa kegiatan seperti "talk show", kuis dan juga lomba mewarnai dengan tema orang utan dan lingkungan. Selain itu juga menampilkan teatrikal, drama, teater dan musik.
"Kampanye ini kita ingin melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat umum tak terkecuali dengan sasaran anak-anak selaku generasi penerus bangsa," katanya.
Menurut Nur, masih banyak masyarakat yang kurang peduli dan belum mengerti bahwa orang utan merupakan satwa liar yang dilindungi.
Selain itu, mamalia atau hewan menyusui itu juga punya penyakit menular dan juga ektoparasit atau parasit yang hidup menempel pada tubuh inang bagian luar atau kulit.
"Orang utan merupakan satwa pembawa penyakit atau hepatitis dan TBC yang dapat menular kepada manusia. Selain itu juga merupakan satwa yang dilindungi sehingga dilarang dipelihara apalagi diperdagangkan," demikian Nur Patria Kurniawan.
Baca juga: Polda Kalteng terjunkan ribuan personel amankan UCI MTB Eliminator World Cup 2022
Baca juga: Gubernur Kalteng tinjau sejumlah titik strategis jelang UCI MTB
Baca juga: Presiden Jokowi: Kalau ada mafia tanah silakan detik itu juga digebuk
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah merilis, 23.000 lebih orang utan hidup di hutan Kalteng," kata Nur Patria di Palangka Raya, Senin.
Dia menambahkan, kondisi orang utan di Kalteng juga merupakan yang paling banyak dan paling besar jumlahnya untuk kategori di Indonesia. Bahkan bisa diklaim paling banyak di dunia untuk di kategori ekosistem kawasan gambut.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Tujuannya agar satwa yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan terpelihara dan terjaga keberadaannya.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng juga juga terus menggencarkan kampanye dan penyadartahuan kepada masyarakat. Salah satu upaya itu seperti yang dilakukan BKSDA Kalteng dalam rangkaian acara hari orang utan sedunia yang digelar dua hari di Palangka Raya.
Baca juga: Palangka Raya bentuk tim pemetaan pegawai non-ASN
Pada rangkaian acara bertajuk "orang utan hidupnya di hutan" itu, dilaksanakan kampanye dan edukasi melalui beberapa kegiatan seperti "talk show", kuis dan juga lomba mewarnai dengan tema orang utan dan lingkungan. Selain itu juga menampilkan teatrikal, drama, teater dan musik.
"Kampanye ini kita ingin melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat umum tak terkecuali dengan sasaran anak-anak selaku generasi penerus bangsa," katanya.
Menurut Nur, masih banyak masyarakat yang kurang peduli dan belum mengerti bahwa orang utan merupakan satwa liar yang dilindungi.
Selain itu, mamalia atau hewan menyusui itu juga punya penyakit menular dan juga ektoparasit atau parasit yang hidup menempel pada tubuh inang bagian luar atau kulit.
"Orang utan merupakan satwa pembawa penyakit atau hepatitis dan TBC yang dapat menular kepada manusia. Selain itu juga merupakan satwa yang dilindungi sehingga dilarang dipelihara apalagi diperdagangkan," demikian Nur Patria Kurniawan.
Baca juga: Polda Kalteng terjunkan ribuan personel amankan UCI MTB Eliminator World Cup 2022
Baca juga: Gubernur Kalteng tinjau sejumlah titik strategis jelang UCI MTB
Baca juga: Presiden Jokowi: Kalau ada mafia tanah silakan detik itu juga digebuk