Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Pudjirustaty Narang menyebut masih ada dua kali lagi pelantikan pejabat yang dipersiapkan hingga menunggu proses lelang jabatan yang dilaksanakan untuk mengisi sejumlah kekosongan jabatan pimpinan organisasi perangkat daerah. (OPD) di lingkungan pemerintah setempat.
“Nantinya masih ada dua kali pelantikan lagi yang direncanakan setelah seluruh proses lelang jabatan dilaksanakan,” kata Pujirustaty, Jumat.
Pada pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrasi sebelumnya, terang dia, dilakukan kepada sebanyak 59 pejabat yang dilantik dan diambil sumpah janji.
Penilaian menitikberatkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja sebagai pertimbangan utama dalam pengembangan dan penataan karier pegawai serta adanya sejumlah pimpinan OPD yang telah memasuki masa pensiun.
Ia juga meminta kepada pejabat yang dilantik sebelumnya harus menyadari dengan sepenuh hati bahwa jabatan merupakan amanah dan kepercayaan yang diminta untuk segera bekerja serta membangun kerjasama.
Pudjirustaty menegaskan promosi jabatan yang diberikan terus dipantau dan semua pejabat di lingkungan pemerintah setempat diminta untuk menunjukkan prestasi kerja dan inovasi yang baik di masa yang serta menunjukkan dedikasi, loyalitas dan kinerja yang tinggi. Teruslah berinovasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Dikatakannya, setiap promosi serta pergeseran dalam pelantikan pejabat bukan sebuah hukuman. Namun penilaian dilakukan berdasarkan prestasi kerja dan inovasi yang telah dilakukan sehingga semua pejabat harus menunjukkan semangat kerja yang lebih baik lagi.
Baca juga: Pendapatan petani di food estate Kalteng meningkat
Pelaksana tugas Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pulang Pisau Sapri Junjung mengungkapkan masih banyak sejumlah OPD yang mengalami kekosongan pimpinan dan dijabat oleh pelaksana tugas.
“Kita targetkan bulan September mendatang dilaksanakan proses lelang jabatan yang terbuka selama memenuhi persyaratan yang telah ditentukan,” kata Sapri Junjung.
Ia menegaskan, selain mengikuti aturan dan kualifikasi yang telah ditentukan, diharapkan para pejabat yang mengisi kekosongan ini sesuai dengan disiplin ilmu dan jenjang karier kepegawaian.
Dalam pelantikan dan pengambilan sumpah janji pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator dan pengawas yang dilaksanakan Rabu (24/8/2022) lalu ada beberapa nama pejabat yang promosi dan bergeser, diantaranya Kepala Dinas Perikanan dijabat Slamet Untung Rianto yang sebelumnya menjadi Kepala Dinas Pertanian.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dijabat Widi Harsono yang sebelumnya Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Deni Widanarni bergeser dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa mengisi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
Edy Purwanto bergeser dari Kepala Dinas Perkimtan menjadi staf ahli bidang pemerintahan dan kemasyarakatan. Camat Banama Tingang yang lama kosong ditempati Ngeok T Rasad.
Baca juga: Jalan layang Bukit Rawi direncanakan akhir Agustus 2022 bisa dilalui
Baca juga: Polsek Kahayan Hilir perkuat kesiapsiagaan potensi kerawanan karhutla
Baca juga: Bupati Pulang Pisau sebut KKN Kebangsaan momentum transfer ilmu pengetahuan
“Nantinya masih ada dua kali pelantikan lagi yang direncanakan setelah seluruh proses lelang jabatan dilaksanakan,” kata Pujirustaty, Jumat.
Pada pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrasi sebelumnya, terang dia, dilakukan kepada sebanyak 59 pejabat yang dilantik dan diambil sumpah janji.
Penilaian menitikberatkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja sebagai pertimbangan utama dalam pengembangan dan penataan karier pegawai serta adanya sejumlah pimpinan OPD yang telah memasuki masa pensiun.
Ia juga meminta kepada pejabat yang dilantik sebelumnya harus menyadari dengan sepenuh hati bahwa jabatan merupakan amanah dan kepercayaan yang diminta untuk segera bekerja serta membangun kerjasama.
Pudjirustaty menegaskan promosi jabatan yang diberikan terus dipantau dan semua pejabat di lingkungan pemerintah setempat diminta untuk menunjukkan prestasi kerja dan inovasi yang baik di masa yang serta menunjukkan dedikasi, loyalitas dan kinerja yang tinggi. Teruslah berinovasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Dikatakannya, setiap promosi serta pergeseran dalam pelantikan pejabat bukan sebuah hukuman. Namun penilaian dilakukan berdasarkan prestasi kerja dan inovasi yang telah dilakukan sehingga semua pejabat harus menunjukkan semangat kerja yang lebih baik lagi.
Baca juga: Pendapatan petani di food estate Kalteng meningkat
Pelaksana tugas Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pulang Pisau Sapri Junjung mengungkapkan masih banyak sejumlah OPD yang mengalami kekosongan pimpinan dan dijabat oleh pelaksana tugas.
“Kita targetkan bulan September mendatang dilaksanakan proses lelang jabatan yang terbuka selama memenuhi persyaratan yang telah ditentukan,” kata Sapri Junjung.
Ia menegaskan, selain mengikuti aturan dan kualifikasi yang telah ditentukan, diharapkan para pejabat yang mengisi kekosongan ini sesuai dengan disiplin ilmu dan jenjang karier kepegawaian.
Dalam pelantikan dan pengambilan sumpah janji pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator dan pengawas yang dilaksanakan Rabu (24/8/2022) lalu ada beberapa nama pejabat yang promosi dan bergeser, diantaranya Kepala Dinas Perikanan dijabat Slamet Untung Rianto yang sebelumnya menjadi Kepala Dinas Pertanian.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dijabat Widi Harsono yang sebelumnya Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Deni Widanarni bergeser dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa mengisi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
Edy Purwanto bergeser dari Kepala Dinas Perkimtan menjadi staf ahli bidang pemerintahan dan kemasyarakatan. Camat Banama Tingang yang lama kosong ditempati Ngeok T Rasad.
Baca juga: Jalan layang Bukit Rawi direncanakan akhir Agustus 2022 bisa dilalui
Baca juga: Polsek Kahayan Hilir perkuat kesiapsiagaan potensi kerawanan karhutla
Baca juga: Bupati Pulang Pisau sebut KKN Kebangsaan momentum transfer ilmu pengetahuan