Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Penyang Karuhei di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang fokus pada konservasi pelestarian orangutan.
"Kegiatannya sangat mulia sekali, selain untuk pertumbuhan ekonomi, BUMDes ini punya dampak yang luar biasa bagi lingkungan," ujar Mendes PDTT di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan BUMDes Penyang milik Desa Pilang, Jabiren Raya, Pulang Pisau, itu menjalin kemitraan dengan organisasi internasional non-pemerintah yaitu Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) yang fokus pada konservasi pelestarian orangutan Kalimantan dan habitatnya.
Ia menambahkan BUMDes Penyang menjalankan fungsinya dengan menampung dan membeli hasil pertanian milik warga seperti pisang, tebu, terong, nanas dan lainnya.
Baca juga: Mendes PDTT: Demplot peternakan di Kapuas dukung ketahanan pangan
Kemudian dijual ke pihak BOSF yang bermitra dengan PT Sawit Sunbermas Sarana untuk dijadikan pakan orangutan yang dalam proses konservasi atau sebelum dilepasliarkan.
Ia mengatakan, sejak adanya skema kerja sama antara BUM Desa Penyang Karuhey, BOSF dan PT Sawit Sunbermas Sarana itu warga sudah tidak kesulitan lagi menjual hasil pertanian karena sudah ditampung langsung oleh BUMDes dan dijadikan pakan orangutan.
"Saat ini ada 35 ekor orangutan yang harus diurus dan diberi pakan oleh BOSF, semuanya dalam proses dilepas ke habitatnya," katanya.
Gus Halim mengaku tidak menyangka ternyata ada BUMDes yang ikut andil dalam menjaga masa depan orangutan yang populasinya tinggal sedikit bahkan terancam punah.
"Wah ini luar biasa, dari tempat yang tidak begitu ramai ini tapi dampaknya bukan hanya nasional, dampaknya adalah internasional sukses untuk BUMDes," katanya.
Baca juga: BUMDes diminta tak matikan usaha warga desa
"Kegiatannya sangat mulia sekali, selain untuk pertumbuhan ekonomi, BUMDes ini punya dampak yang luar biasa bagi lingkungan," ujar Mendes PDTT di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan BUMDes Penyang milik Desa Pilang, Jabiren Raya, Pulang Pisau, itu menjalin kemitraan dengan organisasi internasional non-pemerintah yaitu Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) yang fokus pada konservasi pelestarian orangutan Kalimantan dan habitatnya.
Ia menambahkan BUMDes Penyang menjalankan fungsinya dengan menampung dan membeli hasil pertanian milik warga seperti pisang, tebu, terong, nanas dan lainnya.
Baca juga: Mendes PDTT: Demplot peternakan di Kapuas dukung ketahanan pangan
Kemudian dijual ke pihak BOSF yang bermitra dengan PT Sawit Sunbermas Sarana untuk dijadikan pakan orangutan yang dalam proses konservasi atau sebelum dilepasliarkan.
Ia mengatakan, sejak adanya skema kerja sama antara BUM Desa Penyang Karuhey, BOSF dan PT Sawit Sunbermas Sarana itu warga sudah tidak kesulitan lagi menjual hasil pertanian karena sudah ditampung langsung oleh BUMDes dan dijadikan pakan orangutan.
"Saat ini ada 35 ekor orangutan yang harus diurus dan diberi pakan oleh BOSF, semuanya dalam proses dilepas ke habitatnya," katanya.
Gus Halim mengaku tidak menyangka ternyata ada BUMDes yang ikut andil dalam menjaga masa depan orangutan yang populasinya tinggal sedikit bahkan terancam punah.
"Wah ini luar biasa, dari tempat yang tidak begitu ramai ini tapi dampaknya bukan hanya nasional, dampaknya adalah internasional sukses untuk BUMDes," katanya.
Baca juga: BUMDes diminta tak matikan usaha warga desa