Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah, rutin melaksanakan simulasi pengamanan unjuk rasa baik adanya gejolak di tengah masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan lain sebagainya.
Kasat Satuan Samapta Polresta Palangka Raya AKP Gatood Sisworo, Rabu, mengatakan latihan simulasi pengamanan unjuk rasa tersebut yang melibatkan 50 personel dilaksanakan sejak 1 September 2022.
"Beberapa kali ada aksi unjuk rasa baik itu kenaikan BBM serta guru kemarin personel kita diturunkan, untuk mengamankan jalannya unjuk rasa tersebut," katanya.
Perwira polri berpangkat balok tiga itu menuturkan, dalam pelatihan puluhan personel yang dilibatkan selalu diingatkan agar selalu menerapkan lima hal.
Lima hal yang diutamakan itu pada saat unjuk rasa, pertama harus humanis, kedua para personel harus bisa mengendalikan emosi, ketiga dilarang membawa senjata tajam dan senjata api.
"Keempat personel bergerak atas perintah dan dalam ikatan satuan dan yang terakhir wajib mengedepankan negosiasi saat terjadi unjuk rasa," ucapnya.
Gatood Sisworo menjelaskan, latihan pengaman unjuk rasa yang sering dilaksanakan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada personel Polresta Palangka Raya mengenai tahapan tindakan Peleton Dalmas awal dalam menghadapi aksi unjuk rasa, sehingga terdapat kesamaan pola tindak dan untuk mempersiapkan personel apabila benar-benar terjadi.
"Alhamdulillah seluruh personel yang mengikuti latihan pengendalian massa, dapat menjalankan perintah dan arahan dari saya selaku pengendali teknis dan Danton Dalmas selalu pengendali taktis," ungkapnya.
Ditambahkan mantan Kasat Narkoba Polresta Palangka Raya tersebut , latihan simulasi pengamanan unjuk rasa di pusatkan di halaman Mapolresta Palangka Raya.
"Dalam implementasinya personel kami seluruhnya menjalankan tugasnya sesuai arahan, buktinya pengamanan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa terkait kenaikan BBM di depan kantor DPRD Kalteng berjalan lancar dan aman tidak ada kendala saat personel bertugas," demikian Gatood Sisworo.
Kasat Satuan Samapta Polresta Palangka Raya AKP Gatood Sisworo, Rabu, mengatakan latihan simulasi pengamanan unjuk rasa tersebut yang melibatkan 50 personel dilaksanakan sejak 1 September 2022.
"Beberapa kali ada aksi unjuk rasa baik itu kenaikan BBM serta guru kemarin personel kita diturunkan, untuk mengamankan jalannya unjuk rasa tersebut," katanya.
Perwira polri berpangkat balok tiga itu menuturkan, dalam pelatihan puluhan personel yang dilibatkan selalu diingatkan agar selalu menerapkan lima hal.
Lima hal yang diutamakan itu pada saat unjuk rasa, pertama harus humanis, kedua para personel harus bisa mengendalikan emosi, ketiga dilarang membawa senjata tajam dan senjata api.
"Keempat personel bergerak atas perintah dan dalam ikatan satuan dan yang terakhir wajib mengedepankan negosiasi saat terjadi unjuk rasa," ucapnya.
Gatood Sisworo menjelaskan, latihan pengaman unjuk rasa yang sering dilaksanakan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada personel Polresta Palangka Raya mengenai tahapan tindakan Peleton Dalmas awal dalam menghadapi aksi unjuk rasa, sehingga terdapat kesamaan pola tindak dan untuk mempersiapkan personel apabila benar-benar terjadi.
"Alhamdulillah seluruh personel yang mengikuti latihan pengendalian massa, dapat menjalankan perintah dan arahan dari saya selaku pengendali teknis dan Danton Dalmas selalu pengendali taktis," ungkapnya.
Ditambahkan mantan Kasat Narkoba Polresta Palangka Raya tersebut , latihan simulasi pengamanan unjuk rasa di pusatkan di halaman Mapolresta Palangka Raya.
"Dalam implementasinya personel kami seluruhnya menjalankan tugasnya sesuai arahan, buktinya pengamanan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa terkait kenaikan BBM di depan kantor DPRD Kalteng berjalan lancar dan aman tidak ada kendala saat personel bertugas," demikian Gatood Sisworo.