Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Hairis Salamad turut merasakan banjir parah yang melanda di wilayah utara karena rumahnya di Desa Bejarau Kecamatan Parenggean juga terendam banjir. 

"Sejak Senin lalu hujan deras di wilayah Hulu seperti di Kecamatan Telaga Antang dan Tualan Hulu sehingga air juga turun ke Parenggean, disamping hujan deras juga terjadi di sini. Akibatnya, banyak rumah yang terendam, termasuk rumah saya juga terendam," kata Hairis di Parenggean, Sabtu. 

Hairis berterima kasih kepada Camat Parenggean Siyono beserta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan setempat yang turun ke lokasi banjir, termasuk berkunjung ke rumahnya yang sedang dilanda banjir hampir selutut. 

Hairis menyebut, banjir kali ini merupakan yang terparah dalam 12 tahun terakhir. Kecamatan Parenggean memang termasuk daerah langganan banjir, namun tahun ini permukiman tempat tinggalnya ikut terendam akibat banjir yang lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Hairis mendorong bupati dan jajarannya segera menyalurkan bantuan karena banyak warga yang membutuhkan bantuan. Banjir membuat warga tidak bisa beraktivitas secara maksimal sehingga mereka perlu dibantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Dia berharap banjir segera turut. Namun sementara itu, semua pihak diharapkan menunjukkan kepedulian dengan membantu warga yang sedang mengalami musibah banjir. 

Baca juga: PT DLU berlakukan tarif baru tiket kapal rute Sampit

"Saat ini sangat diperlukan bantuan pemerintah khususnya kepada masyarakat yang dilanda banjir. Saya minta juga semua pihak terkait, termasuk perusahaan besar untuk ikut membantu korban banjir," harap Hairis. 

Saat ini banjir melanda belasan desa di wilayah utara yang tersebar di Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Tualan Hulu dan Parenggean. Di Parenggean, setidaknya sudah ada 500 rumah yang terdampak banjir, baik terendam cukup parah maupun ringan. 

Camat Parenggean Siyono mengatakan, banjir tahun ini lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saat ini ada enam desa/kelurahan di Kecamatan Parenggean yang terendam yaitu Desa Barunang Miri, Bejarau, Kelurahan Parenggean, Menjalin, Kabuau dan Tehang. 

"Banyak rumah yang terendam. Mudah-mudahan tidak hujan lagi sehingga banjir segera surut," harap Siyono. 

Siyono menambahkan, pihaknya mengirim surat kepada sejumlah perusahaan besar swasta untuk membantu korban banjir. Dia bersyukur karena sudah ada perusahaan besar yang bergerak cepat memberikan bantuan kepada warga korban banjir di wilayah itu. 

Baca juga: Hibahkan tanah, Pemkab Kotim berharap BLK terbesar segera terwujud

Baca juga: PT Maju Aneka Sawit bergerak cepat bantu korban banjir di Desa Hanjalipan

Baca juga: Polda Kalteng gerebek tiga pabrik miras tanpa izin di Kotim

Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024