Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan program belajar bersama di museum dengan melibatkan generasi muda yang di antaranya adalah para pelajar.
"Ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan sejarah dan budaya bagi generasi muda," kata Kepala Disbudpar Kalteng Adiah Chandra Sari di Palangka Raya, Rabu.
Melalui peningkatan pengetahuan seputar sejarah dan budaya daerah, diharapkan semakin memperkuat identitas kedaerahan dan sebagai bagian dari identitas nasional yang dimiliki generasi muda.
"Dengan adanya program ini, kita memperkenalkan kembali adat istiadat suku Dayak dan alat-alat tradisional suku Dayak khususnya di Kalteng kepada generasi muda," jelasnya.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengatakan, melalui program ini diharapkan dapat mengubah citra dan wajah museum menjadi lebih menarik dan prima termasuk bagi generasi muda.
Baca juga: Pembahasan kesiapan tuan rumah HPN 2023
Baca juga: Pembahasan kesiapan tuan rumah HPN 2023
"Museum merupakan cerminan kepribadian bangsa sebagai bentuk ketahanan nasional yang menunjukkan wawasan nusantara yang dimiliki," terangnya.
Museum sebagai media yang universal untuk pelestarian warisan budaya, wahana pembelajaran masyarakat, serta objek wisata yang edukatif, perlu didorong dan dukungan bersama sehingga menjadi dinamis dan dapat melayani masyarakat dengan memadai.
Dia menjabarkan, upaya pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan tak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga merupakan tugas yang harus diemban bersama termasuk pemangku kepentingan maupun masyarakat umum.
"Program belajar bersama di museum kami harap mampu meningkatkan kecintaan terhadap museum sebagai pusat informasi daerah, sekaligus tempat rekreasi dan edukasi," ucapnya.
Salah satu yang melaksanakan pembelajaran di museum, yakni Museum Balanga Palangka Raya, adalah rombongan belajar dari SMA Negeri 4 Palangka Raya pada Jumat (16/9) lalu.
Kunjungan para pelajar ini dalam rangka pembelajaran sejarah mata pelajaran Sejarah Indonesia. 30 pelajar kelas XII tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.
"Mereka sangat antusias dan senang bisa belajar di luar ruang kelas," kata pendamping siswa Sopian P. Saragih yang merupakan guru pengampu mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Dia mengatakan para siswanya dirasa perlu melakukan kunjungan langsung ke museum untuk melihat langsung dan mendapat penjelasan mengenai kehidupan asli suku Dayak di Kalteng.
"Siswa dapat mengetahui peninggalan sejarah yang dipamerkan di Museum Balanga. Siswa-siswi yang datang juga mengambil catatan akan penjelasan yang mereka dapat, hingga berfoto untuk mengabadikan momen kunjungan mereka," katanya.
Baca juga: DPRD dan Pemprov Kalteng mulai bahas Raperda Pemberantasan Narkotika
Baca juga: Pemprov Kalteng laksanakan 'Gertam Babe Berkah' kendalikan inflasi
Baca juga: Pemprov Kalteng sediakan 30 ribu paket sembako murah untuk seluruh kabupaten dan kota
Baca juga: DPRD dan Pemprov Kalteng mulai bahas Raperda Pemberantasan Narkotika
Baca juga: Pemprov Kalteng laksanakan 'Gertam Babe Berkah' kendalikan inflasi
Baca juga: Pemprov Kalteng sediakan 30 ribu paket sembako murah untuk seluruh kabupaten dan kota