Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berpesan kepada tim nasional sepak bola amputasi Indonesia untuk bermain lepas saat tampil di Piala Dunia Sepak Bola Amputasi 2022 di Istanbul, Turki, 1-9 Oktober nanti.
Hal itu disampaikan Presiden saat menerima timnas sepak bola amputasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, demikian menurut keterangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang turut hadir dalam pertemuan.
"Tadi Bapak Presiden memberi semangat kepada para pengurus sepak bola amputasi, kemudian para atlet, pelatih, supaya mereka main lepas saja, karena mereka membawa nama bangsa," kata Amali kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan selepas pertemuan.
Baca juga: Menpora: Piala Presiden sepak bola amputasi dipertandingkan tahun depan
Kendati diminta bermain lepas, Menpora menegaskan bahwa timnas sepak bola amputasi bukan hanya berangkat ke Turki sebagai pelengkap Piala Dunia.
Menurut Amali pesan Kepala Negara lebih ditujukan agar para pemain tidak merasa terlalu terbebani saat berlaga di atas lapangan, terlebih Indonesia tergabung di grup yang relatif berat bersama Argentina, Amerika Serikat, dan Inggris.
"Kan begini, lawan kita ini secara fisik pasti lebih tinggi dari kita, dari Amerika, dari Inggris, dari Argentina...Bapak Presiden menyampaikan itu tidak boleh menjadi beban gitu loh. Jadi main lepas, bukan enggak ada target," katanya.
Baca juga: Kehadiran Okto Maniani diharapkan beri motivasi anak-anak di Sukamara
"Main lepas itu supaya jangan melihat 'wah ini lebih hebat dari kita' dan sebagainya," ujar Amali menambahkan.
Menpora sendiri menargetkan agar Indonesia bisa meloloskan diri dari fase penyisihan grup meskipun menghadapi lawan-lawan yang terbilang berat.
Amali mengaku bahwa ia pernah berkesempatan menyaksikan langsung beberapa laga uji coba yang dilakoni timnas sepak bola amputasi menyongsong Piala Dunia.
"Misalnya dengan DKI Selection itu 13-0. Kemudian dengan Jatim Selection 8-0. Jadi saya punya keyakinan," katanya.
Baca juga: Kalteng Putra bawa 18 pemain hadapi Persiba Balikpapan
Sementara itu kapten timnas sepak bola amputasi, Aditya, mengaku bahwa Presiden berpesan agar ia dan rekan-rekannya tidak gentar menghadapi negara-negara yang dianggap lebih kuat seperti Argentina dan Inggris.
"Jangan takut menghadapi negara-negara lain. Secara mental ya kita siap, soalnya tiap hari digembleng kerja keras, latihan keras juga, dan kita optimistis untuk menghadapi Piala Dunia nanti," ujar Aditya.
Tak hanya memberikan pesan dan motivasi, Presiden Jokowi juga memberikan uang saku tambahan sebesar Rp500 juta kepada timnas sepak bola amputasi sembari menjanjikan bonus susulan apabila bisa berprestasi di Piala Dunia.
Baca juga: Kalteng Putra waspadai permainan cepat Persipal Palu
Baca juga: Kalteng Putra dipaksa bermain imbang lawan Persipal Palu
Hal itu disampaikan Presiden saat menerima timnas sepak bola amputasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, demikian menurut keterangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang turut hadir dalam pertemuan.
"Tadi Bapak Presiden memberi semangat kepada para pengurus sepak bola amputasi, kemudian para atlet, pelatih, supaya mereka main lepas saja, karena mereka membawa nama bangsa," kata Amali kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan selepas pertemuan.
Baca juga: Menpora: Piala Presiden sepak bola amputasi dipertandingkan tahun depan
Kendati diminta bermain lepas, Menpora menegaskan bahwa timnas sepak bola amputasi bukan hanya berangkat ke Turki sebagai pelengkap Piala Dunia.
Menurut Amali pesan Kepala Negara lebih ditujukan agar para pemain tidak merasa terlalu terbebani saat berlaga di atas lapangan, terlebih Indonesia tergabung di grup yang relatif berat bersama Argentina, Amerika Serikat, dan Inggris.
"Kan begini, lawan kita ini secara fisik pasti lebih tinggi dari kita, dari Amerika, dari Inggris, dari Argentina...Bapak Presiden menyampaikan itu tidak boleh menjadi beban gitu loh. Jadi main lepas, bukan enggak ada target," katanya.
Baca juga: Kehadiran Okto Maniani diharapkan beri motivasi anak-anak di Sukamara
"Main lepas itu supaya jangan melihat 'wah ini lebih hebat dari kita' dan sebagainya," ujar Amali menambahkan.
Menpora sendiri menargetkan agar Indonesia bisa meloloskan diri dari fase penyisihan grup meskipun menghadapi lawan-lawan yang terbilang berat.
Amali mengaku bahwa ia pernah berkesempatan menyaksikan langsung beberapa laga uji coba yang dilakoni timnas sepak bola amputasi menyongsong Piala Dunia.
"Misalnya dengan DKI Selection itu 13-0. Kemudian dengan Jatim Selection 8-0. Jadi saya punya keyakinan," katanya.
Baca juga: Kalteng Putra bawa 18 pemain hadapi Persiba Balikpapan
Sementara itu kapten timnas sepak bola amputasi, Aditya, mengaku bahwa Presiden berpesan agar ia dan rekan-rekannya tidak gentar menghadapi negara-negara yang dianggap lebih kuat seperti Argentina dan Inggris.
"Jangan takut menghadapi negara-negara lain. Secara mental ya kita siap, soalnya tiap hari digembleng kerja keras, latihan keras juga, dan kita optimistis untuk menghadapi Piala Dunia nanti," ujar Aditya.
Tak hanya memberikan pesan dan motivasi, Presiden Jokowi juga memberikan uang saku tambahan sebesar Rp500 juta kepada timnas sepak bola amputasi sembari menjanjikan bonus susulan apabila bisa berprestasi di Piala Dunia.
Baca juga: Kalteng Putra waspadai permainan cepat Persipal Palu
Baca juga: Kalteng Putra dipaksa bermain imbang lawan Persipal Palu