Kuala Kurun (ANTARA) - Wakil Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Efrensia LP Umbing mendorong seluruh kepala desa di wilayah setempat agar menggunakan dana desa (DD), untuk mendukung percepatan penurunan stunting di desa masing-masing.
“Dari DD saya berharap bisa dianggarkan untuk pemberian makanan tambahan, membeli alat antropometri, dan lainnya,” ucap Efrensia saat lokakarya mini stunting Kecamatan Manuhing di Kelurahan Tumbang Talaken, Rabu.
Perempuan pertama yang menjadi Wakil Bupati Gunung Mas ini menyebut, upaya percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa.
Baca juga: Wabup Gumas persilahkan PNS ikut seleksi Panwascam
Dengan adanya dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah desa, maka diharap percepatan penurunan stunting dapat berjalan dengan baik, sehingga Gunung Mas bisa melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Di sisi lain, mantan Sekretaris Daerah Gunung Mas ini mengingatkan pemerintah kelurahan untuk menyampaikan usulan anggaran, terkait kegiatan yang mendukung upaya percepatan penurunan stunting.
“Pemerintah kelurahan tidak memiliki anggaran sebesar pemerintah desa. Jadi saya minta agar usulannya disampaikan dulu, supaya anggarannya bisa disiapkan oleh tim anggaran,” kata Efrensia.
Baca juga: Pemkab dukung berdirinya pusat rehabilitasi narkotika di Gunung Mas
Lebih lanjut, berdasarkan data yang ada di aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) per Agustus 2022, status stunting di Kecamatan Manuhing mengalami penurunan jika dibandingkan 2021 lalu.
Pada 2021 lalu, dari jumlah sasaran 816 balita ada 22 balita masuk kategori sangat pendek, 55 balita masuk kategori pendek, 422 balita masuk kategori normal, tiga balita masuk kategori tinggi, dengan angka stunting 15,34 persen.
Baca juga: Wabup Gunung Mas ingatkan penerima gunakan BLT BBM sesuai kebutuhan
Sedangkan data Agustus 2022, dari jumlah sasaran 824 balita ada 545 balita yang sudah diukur. Dari 545 balita yang sudah diukur tadi, ada 16 balita masuk kategori sangat pendek, 65 balita masuk kategori pendek, 462 balita normal, dan dua balita masuk kategori tinggi, dengan angka stunting 14,86 persen.
Artinya di Kecamatan Manuhing dari 2021 ke Agustus 2022 ada penurunan stunting sebesar 0,48 persen. Diperlukan kerja keras dan dukungan dari seluruh pihak, agar stunting di kecamatan ini terus menurun.
Baca juga: Wabup ingatkan calon kades taati prokes selama berkampanye
Baca juga: DPR RI minta pusat dengarkan keluhan masyarakat di Gumas
Baca juga: Pencairan gaji ke-13 ASN diharap dorong perekonomian Gunung Mas
“Dari DD saya berharap bisa dianggarkan untuk pemberian makanan tambahan, membeli alat antropometri, dan lainnya,” ucap Efrensia saat lokakarya mini stunting Kecamatan Manuhing di Kelurahan Tumbang Talaken, Rabu.
Perempuan pertama yang menjadi Wakil Bupati Gunung Mas ini menyebut, upaya percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa.
Baca juga: Wabup Gumas persilahkan PNS ikut seleksi Panwascam
Dengan adanya dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah desa, maka diharap percepatan penurunan stunting dapat berjalan dengan baik, sehingga Gunung Mas bisa melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Di sisi lain, mantan Sekretaris Daerah Gunung Mas ini mengingatkan pemerintah kelurahan untuk menyampaikan usulan anggaran, terkait kegiatan yang mendukung upaya percepatan penurunan stunting.
“Pemerintah kelurahan tidak memiliki anggaran sebesar pemerintah desa. Jadi saya minta agar usulannya disampaikan dulu, supaya anggarannya bisa disiapkan oleh tim anggaran,” kata Efrensia.
Baca juga: Pemkab dukung berdirinya pusat rehabilitasi narkotika di Gunung Mas
Lebih lanjut, berdasarkan data yang ada di aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) per Agustus 2022, status stunting di Kecamatan Manuhing mengalami penurunan jika dibandingkan 2021 lalu.
Pada 2021 lalu, dari jumlah sasaran 816 balita ada 22 balita masuk kategori sangat pendek, 55 balita masuk kategori pendek, 422 balita masuk kategori normal, tiga balita masuk kategori tinggi, dengan angka stunting 15,34 persen.
Baca juga: Wabup Gunung Mas ingatkan penerima gunakan BLT BBM sesuai kebutuhan
Sedangkan data Agustus 2022, dari jumlah sasaran 824 balita ada 545 balita yang sudah diukur. Dari 545 balita yang sudah diukur tadi, ada 16 balita masuk kategori sangat pendek, 65 balita masuk kategori pendek, 462 balita normal, dan dua balita masuk kategori tinggi, dengan angka stunting 14,86 persen.
Artinya di Kecamatan Manuhing dari 2021 ke Agustus 2022 ada penurunan stunting sebesar 0,48 persen. Diperlukan kerja keras dan dukungan dari seluruh pihak, agar stunting di kecamatan ini terus menurun.
Baca juga: Wabup ingatkan calon kades taati prokes selama berkampanye
Baca juga: DPR RI minta pusat dengarkan keluhan masyarakat di Gumas
Baca juga: Pencairan gaji ke-13 ASN diharap dorong perekonomian Gunung Mas