Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rudianur meminta pemerintah kabupaten segera membantu korban banjir di wilayah selatan yang belum terjangkau bantuan, baik bantuan sembako maupun pendataan bantuan pertanian.
"Informasi yang saya dapat, seperti di Desa Sumber Makmur Kecamatan Mentaya Hilir Utara itu, belum ada bantuan. Makanya saya kembali meminta kepada pemerintah kabupaten supaya bantuan itu segera diberikan," kata Rudianur di Sampit, Senin.
Menurut Rudianur, banjir melanda sejumlah desa langganan banjir di Kecamatan Mentaya Hilir Utara seperti Sumber Makmur, Begendang Tengah dan Natai Baru. Sebelumnya pada Mei lalu banjir juga melanda wilayah tersebut.
Selain merendam permukiman, banjir juga merendam lahan pertanian warga setempat. Akibatnya petani menderita kerugian setelah dipastikan banjir menyebabkan gagal panen.
"Untuk tanaman jagung yang sudah besar-besar itu saja sekitar 40 hektare yang gagal panen. Tentu petani sangat berharap bantuan pemerintah dalam menghadapi situasi sulit ini," ujar Rudianur.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, Sepnita mengatakan, pihaknya menemukan beberapa lahan pertanian hortikultura yang mengalami gagal panen.
Baca juga: DPRD Kotim dorong perubahan APBD dioptimalkan untuk pengendalian inflasi
" Lahan yang terendam ini berada di wilayah lahan holtikultura langganan banjir seperti di Kecamatan Mentaya Hilir Utara dan Mentawa Baru Ketapang,"
katanya.
Situasi ini cukup menyedihkan karena kondisi tanaman yang gagal panen tersebut sudah mulai berkembang cukup tinggi. Namun akibat lahan lama direndam banjir membuat tanaman menjadi rusak.
"Rata-rata yang gagal panen ini merupakan tanaman jagung. Padahal sudah mulai tinggi tapi ya karena terendam pastinya rusak," ucapnya.
Dalam waktu dekat Dinas Pertanian akan melakukan identifikasi terhadap lokasi mana saja yang lahan hortikulturanya mengalami gagal panen karena terendam air banjir. Harapannya, di tahun 2023 mendatang pihaknya dapat memberikan bantuan kepada para petani hortikultura yang tahun ini mengalami gagal panen.
Saat ini pemerintah daerah belum dapat memberikan bantuan bidang pertanian. Hanya pihaknya sudah memberikan bantuan kepada para petani hortikultura yang mengalami gagal panen karena banjir pada sekitar awal tahun ini.
"Bantuan yang kita berikan berupa bantuan bibit tanaman hortikultura. Bantuan yang kita berikan nantinya jua disesuaikan dengan dana yang ada," demikian Sepnita.
Baca juga: Perubahan APBD 2022 Kotim disetujui, berikut komposisinya
Baca juga: Ratusan pelajar Kotim antusias ikut pembinaan atlet panahan pemula
"Informasi yang saya dapat, seperti di Desa Sumber Makmur Kecamatan Mentaya Hilir Utara itu, belum ada bantuan. Makanya saya kembali meminta kepada pemerintah kabupaten supaya bantuan itu segera diberikan," kata Rudianur di Sampit, Senin.
Menurut Rudianur, banjir melanda sejumlah desa langganan banjir di Kecamatan Mentaya Hilir Utara seperti Sumber Makmur, Begendang Tengah dan Natai Baru. Sebelumnya pada Mei lalu banjir juga melanda wilayah tersebut.
Selain merendam permukiman, banjir juga merendam lahan pertanian warga setempat. Akibatnya petani menderita kerugian setelah dipastikan banjir menyebabkan gagal panen.
"Untuk tanaman jagung yang sudah besar-besar itu saja sekitar 40 hektare yang gagal panen. Tentu petani sangat berharap bantuan pemerintah dalam menghadapi situasi sulit ini," ujar Rudianur.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, Sepnita mengatakan, pihaknya menemukan beberapa lahan pertanian hortikultura yang mengalami gagal panen.
Baca juga: DPRD Kotim dorong perubahan APBD dioptimalkan untuk pengendalian inflasi
" Lahan yang terendam ini berada di wilayah lahan holtikultura langganan banjir seperti di Kecamatan Mentaya Hilir Utara dan Mentawa Baru Ketapang,"
katanya.
Situasi ini cukup menyedihkan karena kondisi tanaman yang gagal panen tersebut sudah mulai berkembang cukup tinggi. Namun akibat lahan lama direndam banjir membuat tanaman menjadi rusak.
"Rata-rata yang gagal panen ini merupakan tanaman jagung. Padahal sudah mulai tinggi tapi ya karena terendam pastinya rusak," ucapnya.
Dalam waktu dekat Dinas Pertanian akan melakukan identifikasi terhadap lokasi mana saja yang lahan hortikulturanya mengalami gagal panen karena terendam air banjir. Harapannya, di tahun 2023 mendatang pihaknya dapat memberikan bantuan kepada para petani hortikultura yang tahun ini mengalami gagal panen.
Saat ini pemerintah daerah belum dapat memberikan bantuan bidang pertanian. Hanya pihaknya sudah memberikan bantuan kepada para petani hortikultura yang mengalami gagal panen karena banjir pada sekitar awal tahun ini.
"Bantuan yang kita berikan berupa bantuan bibit tanaman hortikultura. Bantuan yang kita berikan nantinya jua disesuaikan dengan dana yang ada," demikian Sepnita.
Baca juga: Perubahan APBD 2022 Kotim disetujui, berikut komposisinya
Baca juga: Ratusan pelajar Kotim antusias ikut pembinaan atlet panahan pemula