Palangka Raya (ANTARA) -
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Tengah memberikan bantuan makanan tambahan untuk anak usia enam bulan sampai dua tahun.
Upaya ini sebagai bagian dari langkah percepatan penurunan angka stunting (gangguan pertumbuhan) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, kata Ketua TP PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran di Kecamatan Hanau, Seruyan, Senin.
"Bantuan ini terdiri dari susu,bubur bayi, dan timbangan digital nanti untuk Kecamatan Hanau," terangnya.
Bantuan tersebut diberikan bertepatan dengan peninjauan pasar murah dan pasar penyeimbang di Halaman GOR Bulu Tangkis Kecamatan Hanau.
"Stunting adalah gangguan gizi terhadap anak-anak. Nanti juga ada bantuan timbangan digital untuk memantau tumbuh kembang anak di desa-desa," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng bersinergi bersama Pemkab Seruyan optimalkan pengendalian inflasi
Baca juga: Pemprov Kalteng bersinergi bersama Pemkab Seruyan optimalkan pengendalian inflasi
Kemudian Ivo juga meminta dukungan bupati hingga camat agar bersedia menjadi 'Bapak Asuh' di Kecamatan Hanau. Dia juga menyebut Kecamatan Hanau salah satu kecamatan dengan posyandu paling aktif di Kabupaten Seruyan.
Masyarakat pun didorong untuk mengoptimalkan keberadaan posyandu di tiap-tiap lingkungan, untuk memastikan tumbuh kembang anak, sehingga permasalahan stunting bisa dicegah maupun ditanggulangi.
"Penting untuk mengaktifkan posyandu, karena merupakan tempat pemantauan tumbuh kembang anak dan juga fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat," kata Ketua TP PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran di Buntok, Minggu.
Dengan pengecekan maupun pemantauan rutin tumbuh kembang anak melalui posyandu, maka akan membantu mencegah terjadinya stunting pada anak-anak pada setiap lingkungan baik di desa maupun kelurahan.
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen dan prevalensi di Kalimantan Tengah yaitu 27,4 persen.Target penurunan angka stunting di Kalimantan Tengah yaitu 15,38 persen, sedangkan target secara nasional yaitu 14 persen pada 2024.
Baca juga: Pemprov Kalteng-Ombudsman perkuat sinergi tingkatkan kualitas pembangunan
Baca juga: Pemprov berikan BLT BBM ke pelaku usaha perikanan di Kalteng
Baca juga: Dinkes Kalteng: Angka kesakitan malaria turun
Baca juga: Pemprov Kalteng-Ombudsman perkuat sinergi tingkatkan kualitas pembangunan
Baca juga: Pemprov berikan BLT BBM ke pelaku usaha perikanan di Kalteng
Baca juga: Dinkes Kalteng: Angka kesakitan malaria turun