Muara Teweh (ANTARA) - Menjalani rutin cuci darah sejak enam tahun yang lalu tentunya tidak mudah bagi Ida (48). Namun, dengan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi rasa syukur tersendiri baginya hingga pengobatan dapat berjalan dengan lancar.

"Saya sangat bersyukur mempunyai kartu JKN karena tidak tahu bagaimana jika harus membayar sendiri dari biayanya satu kali cuci darah bisa mencapai jutaan rupiah dan dalam seminggu itu dua kali cuci darah, sehingga adanya program JKN ini sangat-sangat membantu," kata Ida di ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh,Selasa.

Sebelum menjalani cuci darah di RSUD Muara Teweh, Ida menceritakan pengalamannya yang pernah menjalani cuci darah di berbagai rumah sakit di berbagai daerah.

"Sebelum ada layanan cuci darah di RSUD Muara Teweh, saya sudah pernah merasakan cuci darah di salah satu rumah sakit di wilayah Martapura kebetulan itu rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kemudian di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya hingga RSUD Jaraga Sasameh Buntok . Saya bersyukur semuanya dapat dijalani dengan lancar tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun karena sudah memiliki kartu JKN yang saat itu masih sebagai tanggungan dari Pemerintah Kabupaten Barito Utara," ucap Ida.

Untuk cuci darah yang dia jalani di RSUD Muara Teweh, Ida merasakan kemudahan layanan dari  kejelasan jadwal layanan cuci darah, kenyamanan tempat hingga pelayanan yang diberikan dari petugas medis.

"Dari sini sudah jelas terjadwal untuk cuci darah saya setiap Selasa dan Jumat,  dari ruangan juga nyaman dan petugas medisnya ramah-ramah, tidak ada ribet dalam hal administrasinya," ungkap Ida.

Dari sebelumnya tanggungan pemerintah daerah hingga kini menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kelas III, ia mengakui tidak ada sedikitpun diskriminasi atau perbedaan layanan.

"Tidak ada dibeda-bedakan, semua dilayani dengan sangat baik dan memuaskan,"ujar Ida. 

Pewarta : Kasriadi
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024