Unicef : Edukasi menstruasi perlu bagi remaja putri

Kamis, 20 Oktober 2022 13:05 WIB

Jakarta (ANTARA) - WASH specialist Unicef Indonesia Muhammad Zainal mengatakan edukasi masalah kesehatan dan kebersihan menstruasi perlu bagi remaja putri dan menjadi perhatian orang tua dan guru.
 
"Hasil studi menunjukkan bahwa satu dari empat anak perempuan tidak pernah mendiskusikan masalah menstruasi dengan orang dewasa termasuk dengan orang tuanya sebelum mendapatkan periode menstruasi," ucapnya dalam diskusi mengenai manajemen kesehatan dan kebersihan menstruasi yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
 
Edukasi mengenai masalah menstruasi ini perlu agar remaja putri mendapat informasi tentang mengelola menstruasinya secara aman, sehat dan juga bermartabat.
 
Minimnya informasi tentang menstruasi dan stigma kelompok sosial yang masih menganggap masalah ini tabu, membuat sebagian remaja putri pernah mendapat rundungan teman sekolahnya.
 
"Kira-kira sebanyak 39 persen anak perempuan pernah mengalami perundungan atau di-bully oleh temannya di sekolah soal menstruasi karena minimnya informasi," kata Zainal.
 
Masalah menstruasi perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak karena hal ini merupakan pintu masuk pendidikan kesehatan reproduksi untuk anak remaja agar mampu mengelola menstruasinya dengan normal dan percaya diri.

Baca juga: Nyeri haid tidak selalu akibat endometriosis
 
"Manajemen kesehatan dan kebersihan menstruasi penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan bukan urusan perempuan semata," ucapnya.
 
Untuk mendukung hal ini, Unicef di masa pandemi tahun 2020 mengembangkan aplikasi bernama Oky untuk mengatasi kesenjangan mendapatkan informasi tentang menstruasi.
 
"Unicef menginisiasi aplikasi yang namanya Oky ini untuk mengatasi kesenjangan mendapatkan informasi di masa pandemik khususnya di mana sekolah-sekolah ditutup," ucapnya.
 
Aplikasi yang juga sebagai pelacak periode menstruasi ini dikembangkan melibatkan 400 anak dari dua negara, Indonesia dan Mongolia, dan sudah di replikasi oleh 10 lebih oleh negara Asia Pasifik.
 
"Saat ini aplikasi Oky telah digunakan lebih dari 10 negara dan direplikasi oleh 10 lebih negara termasuk negara-negara seperti India, Filipina, Papua Nugini dan juga negara-negara Asia Pasifik," ucapnya.
 
Zainal berharap masalah menstruasi mendapat perhatian yang serius dari semua pihak agar remaja putri yang sedang mengalami masa menstruasi bisa menjalani siklus hormonal ini dengan normal percaya diri.

Baca juga: Mengenal gangguan haid yang bisa berkaitan dengan kesuburan

Baca juga: Cara hindari stres saat menstruasi

Baca juga: Tips meringankan gejala menopause

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

BNF edukasi pengelolaan lingkungan lewat Festival Anak Sabangau

15 December 2024 17:14 Wib

Puskesmas Kurun edukasi pentingnya ASI eksklusif melalui inovasi 'Ela Laya'

06 December 2024 13:53 Wib

BPS edukasi mahasiswa di Palangka Raya manfaat data statistik

03 December 2024 16:42 Wib

Pemkot Palangka Raya-BNN edukasi bahaya narkoba bagi warga DAS

30 November 2024 19:33 Wib

Politeknik Lamandau edukasi siswa SMKN 1 Bulik kendalikan gulma di perkebunan

27 November 2024 18:30 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib