Kabupaten Bengkulu Selatan (ANTARA) - Kepolisian Resort (Resort) Bengkulu Selatan menyebutkan sebanyak dua orang pekerja yaitu S (45) dan M (35) meninggal dunia akibat ledakan mesin rebusan (autoclave).
Mesin rebusan tersebut merupakan mesin Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di pabrik PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Memang benar terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat ledakan mesin di perusahaan kelapa sawit," kata Kepala Polres Bengkulu Selatan, AKBP Yudha Trisno Tampubolon, saat di konfirmasi, Jum'at.
Kronologi kejadian bermula ketika dilaksanakannya operasional mesin produksi di pabrik PT SBS yang pada saat itu sedang merebus 50 ton tandan kelapa sawit.
Sekitar pukul 13.30 WIB tiba-tiba terjadi ledakkan di areal mesin rebusan yang mengakibatkan dua karyawan terpental dari mesin pengontrol rebusan.
Kemudian para karyawan yang berada di sekitar lokasi langsung mengevakuasi kedua korban dan membawanya ke rumah sakit Asy Syifa di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Usai dibawa ke rumah sakit, kata dia, pihak RS menyatakan bahwa kedua korban meninggal sebelum tiba di rumah sakit dan diperkirakan akibat ledakkan mesin rebusan.
"Ledakan mesin tersebut diduga disebabkan oleh tekanan pipa penghantar panas terlalu tinggi pada mesin rebusan," ujarnya.
Sebab, sebelum terjadi ledakkan kondisi mesin dalam keadaan baik dan dilakukan perawatan secara rutin setiap tahun, serta untuk perawatan 2022 rencananya akan dilaksanakan pada akhir tahun.
Diketahui, PT SBS mulai beroperasi pada 2014 dan akibat ledakan tersebut sehingga aktivitas operasional pabrik PT SBS berhenti total.
Mesin rebusan tersebut merupakan mesin Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di pabrik PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Memang benar terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat ledakan mesin di perusahaan kelapa sawit," kata Kepala Polres Bengkulu Selatan, AKBP Yudha Trisno Tampubolon, saat di konfirmasi, Jum'at.
Kronologi kejadian bermula ketika dilaksanakannya operasional mesin produksi di pabrik PT SBS yang pada saat itu sedang merebus 50 ton tandan kelapa sawit.
Sekitar pukul 13.30 WIB tiba-tiba terjadi ledakkan di areal mesin rebusan yang mengakibatkan dua karyawan terpental dari mesin pengontrol rebusan.
Kemudian para karyawan yang berada di sekitar lokasi langsung mengevakuasi kedua korban dan membawanya ke rumah sakit Asy Syifa di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Usai dibawa ke rumah sakit, kata dia, pihak RS menyatakan bahwa kedua korban meninggal sebelum tiba di rumah sakit dan diperkirakan akibat ledakkan mesin rebusan.
"Ledakan mesin tersebut diduga disebabkan oleh tekanan pipa penghantar panas terlalu tinggi pada mesin rebusan," ujarnya.
Sebab, sebelum terjadi ledakkan kondisi mesin dalam keadaan baik dan dilakukan perawatan secara rutin setiap tahun, serta untuk perawatan 2022 rencananya akan dilaksanakan pada akhir tahun.
Diketahui, PT SBS mulai beroperasi pada 2014 dan akibat ledakan tersebut sehingga aktivitas operasional pabrik PT SBS berhenti total.