Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto meminta kepada pemerintah kota (pemkot) di daerah itu, pembangunan infrastruktur harus merata sampai ke wilayah terpencil.

"Pembangunan yang dilaksanakan di pemerintah jangan hanya di wilayah perkotaan saja. Saya menyarankan agar pembangunan infrastruktur harus merata sampai ke wilayah kelurahan yang berada di daerah terpencil kota ini," katanya di Palangka Raya, Kamis.

Dia menuturkan, Pemkot Palangka Raya dalam beberapa tahun ini terus fokus pada pembangunan infrastruktur yang berada di perkotaan.

Diharapkan pembangunan peningkatan tersebut juga jangan hanya di perkotaan, melainkan di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan juga dapat diperhatikan dengan baik.

"Sehingga pembangunan meskipun lebih banyak di perkotaan, tetapi yang berada di luar perkotaan juga terjamah meski hanya beberapa persen saja pembangunannya," ucapnya.

Sigit  yang akrab disapa SKY itu menilai, pemkot setempat juga harus mencarikan solusi persoalan banyaknya drainase yang mengalami penurunan fungsi di sejumlah titik pemukiman warga.

Persoalan tersebut selama ini sangat meresahkan masyarakat, sebab banyak ruas jalan di 'Kota Cantik' sebutan Palangka Raya mengalami genangan air ketika hujan turun dengan intensitas tinggi dan berjam-jam.

"Ya saya harapkan persoalan ini juga harus dicarikan solusinya oleh pemkot melalui instansi terkait, kalau persoalan genangan air yang sering terjadi pada saat hujan turun tidak ditanggapi. Maka akan menjadi penilaian yang buruk terhadap pemerintah, maka dari itu persoalan ini harus segera diselesaikan setidaknya tahun 2023 dianggarkan," ungkap Ketua Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) itu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pada tahun ini pemkot setempat melalui instansi terkait juga gencar melakukan peningkatan sejumlah ruas jalan seperti jalan yang berada di kawasan pasar besar dan saluran drainase yang berada di sepanjang Jalan Rajawali induk. 

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2025