Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan produsen sepeda PT Juara Bike (Selis) meluncurkan purwarupa sepeda listrik buatan Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai bentuk dukungan bagi penguatan peran IKM dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
“Para perajin sepeda listrik yang meluncurkan prototipe telah mendapatkan pendampingan dari pemerintah dan produsen besar,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Reni mengatakan selama ini Kemenperin terus mendukung penguatan peran IKM dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, diantaranya dengan melaksanakan Bimbingan Teknis Diversifikasi Produk IKM Komponen Otomotif Pendukung Kendaraan Listrik.
Pada acara bimbingan teknis IKM sepeda listrik di NTB, para peserta diseleksi oleh Tenaga Ahli dari Selis, dan diperoleh lima peserta yang selanjutnya mendapatkan pendampingan pada kegiatan Pendampingan Pembuatan Prototipe Sepeda Listrik Buatan IKM Kerja sama dengan Industri Besar.
Adapun IKM yang terpilih yaitu Le-Bui asal Kabupaten Lombok Barat, NgebUTS asal Kabupaten Sumbawa, Fi-Bike asal Kota Bima, Mori Taho asal Kabupaten Dompu, dan SMKN 3 Mataram asal Kota Mataram.
“Kemenperin melakukan pembinaan dengan pendekatan strategi kemitraan dalam mendorong kerja sama bisnis antara IKM sepeda listrik NTB dengan industri besar sepeda. Untuk itu Kemenperin bersinergi dengan PT Juara Bike dalam memberikan pendampingan teknis bagi IKM alat angkut sepanjang Agustus-Oktober 2022,” paparnya.
Baca juga: Rawan celaka, larang anak-anak gunakan sepeda listrik ke jalan raya
Reni nyampaikan setelah mendapatkan pendampingan dari tenaga ahli industri besar, IKM sepeda listrik di NTB diharapkan mampu meningkatkan kompetensi teknis produksi, dan menyediakan layanan purna jual sehingga kepercayaan masyarakat akan produk kendaraan listrik dalam negeri dapat tumbuh.
“Kami berharap agar seluruh IKM terpilih dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, dan menjadikan kegiatan ini sebagai momen untuk menambah jejaring dengan pelaku IKM lainnya maupun dengan Pemerintah Provinsi NTB,” ungkapnya Reni.
Reni menilai kemampuan industri dalam negeri dalam membuat sepeda listrik tidak hanya dimiliki industri besar. Di Provinsi NTB, IKM sudah mampu memproduksi sepeda listrik, bahkan mendapat perhatian serius dari pemda setempat dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik.
“Peluang penggunaan kendaraan listrik di NTB saat ini terbuka, mulai dari Pulau Gili Trawangan yang dikenal sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor hingga keberadaan Sirkuit Mandalika yang merupakan daya tarik wisatawan lokal dan internasional. IKM punya peran penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang ramah lingkungan di NTB,” tutur Reni.
Ia berharap dengan bertumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di NTB, baik sepeda listrik maupun motor listrik dapat menjadi fasilitas transportasi yang ramah lingkungan bagi para wisatawan yang datang ke daerah tersebut.
“Berkembangnya kendaraan listrik di NTB diharapkan dapat menarik minat wisatawan karena di masa depan NTB merupakan salah satu wilayah percontohan dalam ekosistem pengembangan kendaraan listrik,” ujar Reni.
Baca juga: Mengulas sepeda listrik bernuansa Ducati dari Super73
Baca juga: Nexzu Mobility pamerkan sepeda listrik Bazinga
Baca juga: DRMA luncurkan produk baterai dan sepeda listrik di JCC
“Para perajin sepeda listrik yang meluncurkan prototipe telah mendapatkan pendampingan dari pemerintah dan produsen besar,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Reni mengatakan selama ini Kemenperin terus mendukung penguatan peran IKM dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, diantaranya dengan melaksanakan Bimbingan Teknis Diversifikasi Produk IKM Komponen Otomotif Pendukung Kendaraan Listrik.
Pada acara bimbingan teknis IKM sepeda listrik di NTB, para peserta diseleksi oleh Tenaga Ahli dari Selis, dan diperoleh lima peserta yang selanjutnya mendapatkan pendampingan pada kegiatan Pendampingan Pembuatan Prototipe Sepeda Listrik Buatan IKM Kerja sama dengan Industri Besar.
Adapun IKM yang terpilih yaitu Le-Bui asal Kabupaten Lombok Barat, NgebUTS asal Kabupaten Sumbawa, Fi-Bike asal Kota Bima, Mori Taho asal Kabupaten Dompu, dan SMKN 3 Mataram asal Kota Mataram.
“Kemenperin melakukan pembinaan dengan pendekatan strategi kemitraan dalam mendorong kerja sama bisnis antara IKM sepeda listrik NTB dengan industri besar sepeda. Untuk itu Kemenperin bersinergi dengan PT Juara Bike dalam memberikan pendampingan teknis bagi IKM alat angkut sepanjang Agustus-Oktober 2022,” paparnya.
Baca juga: Rawan celaka, larang anak-anak gunakan sepeda listrik ke jalan raya
Reni nyampaikan setelah mendapatkan pendampingan dari tenaga ahli industri besar, IKM sepeda listrik di NTB diharapkan mampu meningkatkan kompetensi teknis produksi, dan menyediakan layanan purna jual sehingga kepercayaan masyarakat akan produk kendaraan listrik dalam negeri dapat tumbuh.
“Kami berharap agar seluruh IKM terpilih dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, dan menjadikan kegiatan ini sebagai momen untuk menambah jejaring dengan pelaku IKM lainnya maupun dengan Pemerintah Provinsi NTB,” ungkapnya Reni.
Reni menilai kemampuan industri dalam negeri dalam membuat sepeda listrik tidak hanya dimiliki industri besar. Di Provinsi NTB, IKM sudah mampu memproduksi sepeda listrik, bahkan mendapat perhatian serius dari pemda setempat dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik.
“Peluang penggunaan kendaraan listrik di NTB saat ini terbuka, mulai dari Pulau Gili Trawangan yang dikenal sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor hingga keberadaan Sirkuit Mandalika yang merupakan daya tarik wisatawan lokal dan internasional. IKM punya peran penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang ramah lingkungan di NTB,” tutur Reni.
Ia berharap dengan bertumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di NTB, baik sepeda listrik maupun motor listrik dapat menjadi fasilitas transportasi yang ramah lingkungan bagi para wisatawan yang datang ke daerah tersebut.
“Berkembangnya kendaraan listrik di NTB diharapkan dapat menarik minat wisatawan karena di masa depan NTB merupakan salah satu wilayah percontohan dalam ekosistem pengembangan kendaraan listrik,” ujar Reni.
Baca juga: Mengulas sepeda listrik bernuansa Ducati dari Super73
Baca juga: Nexzu Mobility pamerkan sepeda listrik Bazinga
Baca juga: DRMA luncurkan produk baterai dan sepeda listrik di JCC