Kuala Kapuas (ANTARA) - Puskesmas Melati yang berada di Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah menyatakan, antusiasme warga dalam mengakses pelayanan Keluarga Berencana (KB) cukup baik.
"Berdasarkan data yang rutin kami himpun, tiap bulannya rata-rata ada sekitar 200 orang yang mengakses pelayanan KB," kata Kepala Puskesmas Selat Muhammad Hipni di Kuala Kapuas, Rabu.
Capaian jumlah pelayanan KB tersebut, tak hanya yang dilakukan pada Puskesmas Melati, namun juga termasuk pada jejaring yang di antaranya seperti Pos Kesehatan Desa atau Poskesdes, Puskesmas Pembantu atau Pustu, hingga Polindes.
"Pelayanan KB yang diakses warga juga beragam, mulai dari suntik, pil, hingga implant. Hanya saja memang yang paling dominan adalah suntik," terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, termasuk pelayanan KB. Untuk itu pihaknya senantiasa bersinergi dengan BKKBN maupun instansi terkait lainnya seperti Dinas P3APPKB setempat, agar pelayanan KB semakin optimal.
Hipni juga menyambut baik adanya kegiatan monitoring dan evaluasi atau monev yang dilakukan oleh tim dari Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalteng.
"Monev yang dilaksanakan BKKBN sangat baik, karena dapat membantu Puskesmas sehingga mereka mengetahui kekurangan ataupun hal lainnya yang menjadi kebutuhan di daerah," terangnya.
Baca juga: BKKBN laksanakan monev pelayanan KB sejumlah faskes
Sub Koordinator Bina Akses dan Kualitas Pelayanan KB BKKBN Kalteng Muhammad Hidayatollah mengatakan, monev bertujuan untuk menilai tingkat keaktifan pelayanan kepada masyarakat, termasuk kelengkapan hingga keabsahan faskes tersebut.
"Dari sejumlah faskes yang kami lakukan monev, baik faskes pemerintah maupun swasta, sudah melaksanakan pelayanan KB kepada masyarakat dengan cukup baik," jelasnya.
Berdasarkan monev tersebut, pelayanan KB kepada masyarakat cukup beragam, mulai dari pelayanan suntik KB, pemasangan implant, hingga 'intrauterine device' atau IUD.
Baca juga: RSUD Muara Teweh tingkatkan pelayanan KB kepada masyarakat
"Berdasarkan data yang rutin kami himpun, tiap bulannya rata-rata ada sekitar 200 orang yang mengakses pelayanan KB," kata Kepala Puskesmas Selat Muhammad Hipni di Kuala Kapuas, Rabu.
Capaian jumlah pelayanan KB tersebut, tak hanya yang dilakukan pada Puskesmas Melati, namun juga termasuk pada jejaring yang di antaranya seperti Pos Kesehatan Desa atau Poskesdes, Puskesmas Pembantu atau Pustu, hingga Polindes.
"Pelayanan KB yang diakses warga juga beragam, mulai dari suntik, pil, hingga implant. Hanya saja memang yang paling dominan adalah suntik," terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, termasuk pelayanan KB. Untuk itu pihaknya senantiasa bersinergi dengan BKKBN maupun instansi terkait lainnya seperti Dinas P3APPKB setempat, agar pelayanan KB semakin optimal.
Hipni juga menyambut baik adanya kegiatan monitoring dan evaluasi atau monev yang dilakukan oleh tim dari Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalteng.
"Monev yang dilaksanakan BKKBN sangat baik, karena dapat membantu Puskesmas sehingga mereka mengetahui kekurangan ataupun hal lainnya yang menjadi kebutuhan di daerah," terangnya.
Baca juga: BKKBN laksanakan monev pelayanan KB sejumlah faskes
Sub Koordinator Bina Akses dan Kualitas Pelayanan KB BKKBN Kalteng Muhammad Hidayatollah mengatakan, monev bertujuan untuk menilai tingkat keaktifan pelayanan kepada masyarakat, termasuk kelengkapan hingga keabsahan faskes tersebut.
"Dari sejumlah faskes yang kami lakukan monev, baik faskes pemerintah maupun swasta, sudah melaksanakan pelayanan KB kepada masyarakat dengan cukup baik," jelasnya.
Berdasarkan monev tersebut, pelayanan KB kepada masyarakat cukup beragam, mulai dari pelayanan suntik KB, pemasangan implant, hingga 'intrauterine device' atau IUD.
Baca juga: RSUD Muara Teweh tingkatkan pelayanan KB kepada masyarakat