Kuala Pembuang (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, meningkatkan status desa sangat tertingga dan tertinggal menjadi desa maju dan mandiri melalui program desa cerdas atau "smart village".
Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Yulhaidir melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Seruyan Budi Rahman mengatakan, upaua pengembangan desa cerdas tersebut, akan diupayakan melalui program enam pilar.
"Dalam pelaksanaannya, ada enam pilar yang menjadi tujuan untuk dicapai melalui program tersebut," katanya di Kuala Pembuang, (10/11/2022).
Enam pilar tersebut, yaitu pertama adalah masyarakat cerdas, yaitu masyarakat yang mampu mengoptimalkan modal sosial untuk memperkuat adanya forum sosial desa, semangat keswadayaan, dan pemberdayaan perempuan serta kelompok marjinal lain yang ada di desa.
Kedua adalah tata kelola cerdas, yaitu pemanfaatan teknologi digital mendukung tersedianya layanan dasar dan layanan publik secara efektif. Yang ketiga adalah ekonomi cerdas dalam desa cerdas, yaitu penerapan teknologi digital yang digunakan sebagai alat bantu dalam akses pasar dan sumber informasi, jalur produksi hingga distribusi desa.
"Keempat adalah lingkungan cerdas, yaitu teknologi digital sebagai sarana pendukung tujuan kelestarian lingkungan melalui konservasi dan upaya menumbuhkan kesadaran penggunaan teknologi digital sebagai media promosi Sumber Daya Alam (SDA) yang lestari dan efisien," ungkapnya.
Selanjutnya adalah kehidupan cerdas yang berpusat dalam investasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosial budaya, dengan harapan terciptanya kualitas hidup yang baik dalam hal ketersediaan dan kualitas pelayanan publik, seperti budaya, pendidikan, kesehatan, keselamatan, perumahan dan lain sebagainya.
Karena kehidupan cerdas berkualitas turut mendukung kehidupan dan inklusi sosial pada masyarakat desa.
Keenam atau terakhir adalah mobilitas cerdas, yaitu penerapan teknologi digital dengan harapan mampu meningkatkan keterhubungan wilayah pedesaan dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia,” demikian.
Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, meningkatkan status desa sangat tertingga dan tertinggal menjadi desa maju dan mandiri melalui program desa cerdas atau "smart village".
Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Yulhaidir melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Seruyan Budi Rahman mengatakan, upaua pengembangan desa cerdas tersebut, akan diupayakan melalui program enam pilar.
"Dalam pelaksanaannya, ada enam pilar yang menjadi tujuan untuk dicapai melalui program tersebut," katanya di Kuala Pembuang, (10/11/2022).
Enam pilar tersebut, yaitu pertama adalah masyarakat cerdas, yaitu masyarakat yang mampu mengoptimalkan modal sosial untuk memperkuat adanya forum sosial desa, semangat keswadayaan, dan pemberdayaan perempuan serta kelompok marjinal lain yang ada di desa.
Kedua adalah tata kelola cerdas, yaitu pemanfaatan teknologi digital mendukung tersedianya layanan dasar dan layanan publik secara efektif. Yang ketiga adalah ekonomi cerdas dalam desa cerdas, yaitu penerapan teknologi digital yang digunakan sebagai alat bantu dalam akses pasar dan sumber informasi, jalur produksi hingga distribusi desa.
"Keempat adalah lingkungan cerdas, yaitu teknologi digital sebagai sarana pendukung tujuan kelestarian lingkungan melalui konservasi dan upaya menumbuhkan kesadaran penggunaan teknologi digital sebagai media promosi Sumber Daya Alam (SDA) yang lestari dan efisien," ungkapnya.
Selanjutnya adalah kehidupan cerdas yang berpusat dalam investasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosial budaya, dengan harapan terciptanya kualitas hidup yang baik dalam hal ketersediaan dan kualitas pelayanan publik, seperti budaya, pendidikan, kesehatan, keselamatan, perumahan dan lain sebagainya.
Karena kehidupan cerdas berkualitas turut mendukung kehidupan dan inklusi sosial pada masyarakat desa.
Keenam atau terakhir adalah mobilitas cerdas, yaitu penerapan teknologi digital dengan harapan mampu meningkatkan keterhubungan wilayah pedesaan dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia,” demikian.