Palangka Raya  (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mendirikan posko pengungsian bagi para korban banjir kiriman di kota setempat.

"Posko pengungsian itu ada di Aula KNPI Kalteng di Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, kawasan Jalan Pelatuk dan Jalan A Yani. Kemudian juga persiapan pembentukan posko di Jalan Kalimantan dan Kelurahan Marang," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Jumat.

Sampai saat ini baru tercatat ada 31 pengungsi yang didominasi anak-anak dan orang lanjut usia.

"Sebagian besar warga kita yang terdampak banjir masih ada yang memilih bertahan di rumah dan sebagian lainnya mengungsi di rumah kerabat," kata Emi.

Berdasar data BPBD Palangka Raya sampai 17 November, sejumlah kelurahan mulai terdampak banjir akibat meluapnya sungai besar yang melintasi Kota Palangka Raya.

Tercatat 1.733 rumah, 2.388 kepala keluarga dan 8.544 jiwa terdampak banjir meluapnya air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan dan DAS Rungan.

Baca juga: Legislator: Reboisasi jangka panjang cegah banjir di Palangka Raya

BPBD memperkirakan, jumlah pengungsi akan kembali bertambah seiring masih adanya permintaan evakuasi dari warga yang rumahnya terus terdampak banjir.

"Mulai kemarin, Kota Palangka Raya berstatus tanggap darurat dan berlaku hingga 14 hari ke depan. Selain posko pengungsian, kami juga telah mendirikan posko lapangan, dapur umum dan layanan kesehatan serta menyiapkan kebutuhan logistik," katanya.

Emi minta masyarakat, terutama di daerah rendah dan kawasan bantaran sungai meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya penambahan ketinggian air.

Apalagi, lanjut dia, berdasar informasi BMKG sampai awal tahun depan hujan masih berpotensi mengguyur sejumlah wilayah Kalteng, termasuk Kabupaten Gunung Mas dan Kota Palangka Raya.

Kabupaten Gunung Mas merupakan daerah yang menjadi hulu sungai yang alirannya melintasi wilayah Kota Palangka Raya.

"Yang tidak kalah penting, seiring dengan meningkatnya curah hujan dan tinggi debit air, masyarakat juga diminta memantau instalasi listrik yang dimiliki, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat banjir tiba," demikian Emi.

Baca juga: Korban banjir di Palangka Raya diimbau waspadai munculnya penyakit

Baca juga: Legislator Palangka Raya ajak masyarakat ikut perangi peredaran narkoba

Baca juga: BKKBN apresiasi Pemkot Palangka Raya berikan fasilitasi kesehatan TPK


Pewarta : Rendhik Andika  
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024