Pangkalan Bun, Kobar (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Achmad Rois menyatakan bahwa suntik polio kepada anak dan balita di wilayah ini sudah melebihi target, yakni 80,9 persen atau 4.145 anak.
"Target kita hingga bulan Oktober sebenarnya 79,1 persen, tapi nyatanya kita melebihi dari capaian tersebut, yakni 80,9 persen," kata Achmad Rois melalui Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Jhon Ferry di Pangkalan Bun, Selasa.
Dijelaskannya, di Kabupaten Kotawaringin Barat tidak ada ditemukan kasus polio pada anak balita, dan juga cakupan vaksinasi polio tetes dan suntik di Kobar hingga saat ini berjalan baik.
"Untuk vaksin polio di Kobar tidak ada masalah, dan vaksin sudah tersistematis permintaan dan stoknya di puskesmas, dan untuk kasus polio pada anak di Kobar yakni negatif atau tidak ada," ujarnya.
Dikatannya, Dinas Kesehatan Kobar akan terus berupaya untuk memastikan setiap anak mendapat vaksin polio tetes 4 kali dan polio suntik 1 kali. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasinya adanya anak yang terserang atau terinfeksi virus polio.
"Kami terus meningkatkan cakupan vaksinasi anak balita yang belum lengkap vaksinasinya," ujar Ferry.
Baca juga: 128 nelayan di Kumai terima bantuan mesin perahu BBG dari Kementerian ESDM RI
Diketahui Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus polio, namun tetap dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
Polio atau poliomyelitis dapat dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya menyerang anak balita usia di bawah 5 tahun, terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Selain kelumpuhan permanen, polio juga bisa menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan.
Baca juga: Kekurangan guru dan fasilitas pendidikan masih jadi masalah di Kobar, kata Pj Bupati
Baca juga: RSUD Sultan Imanuddin rawat 11 pasien COVID
"Target kita hingga bulan Oktober sebenarnya 79,1 persen, tapi nyatanya kita melebihi dari capaian tersebut, yakni 80,9 persen," kata Achmad Rois melalui Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Jhon Ferry di Pangkalan Bun, Selasa.
Dijelaskannya, di Kabupaten Kotawaringin Barat tidak ada ditemukan kasus polio pada anak balita, dan juga cakupan vaksinasi polio tetes dan suntik di Kobar hingga saat ini berjalan baik.
"Untuk vaksin polio di Kobar tidak ada masalah, dan vaksin sudah tersistematis permintaan dan stoknya di puskesmas, dan untuk kasus polio pada anak di Kobar yakni negatif atau tidak ada," ujarnya.
Dikatannya, Dinas Kesehatan Kobar akan terus berupaya untuk memastikan setiap anak mendapat vaksin polio tetes 4 kali dan polio suntik 1 kali. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasinya adanya anak yang terserang atau terinfeksi virus polio.
"Kami terus meningkatkan cakupan vaksinasi anak balita yang belum lengkap vaksinasinya," ujar Ferry.
Baca juga: 128 nelayan di Kumai terima bantuan mesin perahu BBG dari Kementerian ESDM RI
Diketahui Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus polio, namun tetap dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
Polio atau poliomyelitis dapat dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya menyerang anak balita usia di bawah 5 tahun, terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Selain kelumpuhan permanen, polio juga bisa menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan.
Baca juga: Kekurangan guru dan fasilitas pendidikan masih jadi masalah di Kobar, kata Pj Bupati
Baca juga: RSUD Sultan Imanuddin rawat 11 pasien COVID