Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan, mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 maka target akses air minum layak di daerah setempat terealisasi hingga 100 persen pada dengan 2024.
"Sudah ditetapkan target pembangunan bidang air minum di Kalimantan Tengah sampai 2024, yaitu target akses air minum layak 100 persen, dengan target air minum jaringan perpipaan 26,01 persen dan bukan jaringan perpipaan 73,99 persen," terang Sekda Kalteng Nuryakin, sebagaimana disampaikan Kepala Bappedalitbang Kaspinor di Palangka Raya, Senin.
Mengacu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan kewenangan dari Pemerintah Daerah, sehingga peran maupun kapasitas Pemerintah Daerah harus terus ditingkatkan untuk menyelenggarakan SPAM secara optimal.
Berdasarkan data Susenas BPS, capaian akses air minum layak di Kalimantan Tengah pada 2021 adalah 77,05 persen, terdiri dari akses air minum layak jaringan perpipaan sebesar 17,44 persen dan bukan jaringan perpipaan 59,61 persen.
Adapun untuk skala nasional, selaras dengan tujuan enam SDGs, berdasarkan RPJMN 2020-2024 menargetkan capaian akses air minum layak sebesar 100 persen, dengan 30 persen rumah tangga memiliki akses terhadap layanan air minum perpipaan, serta 15 persen rumah tangga memiliki akses air minum yang aman.
Baca juga: Pasar penyeimbang bantuan Pemprov Kalteng sasar kawasan padat penduduk di Kotim
"Penyediaan akses air minum dan sanitasi serta pengelolaan sumber daya air yang baik dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan," ucapnya.
Untuk itu pemprov terus berupaya mengakselerasi percepatan pencapaian target yang sudah ada dengan langkah inovatif, responsif serta berbagai terobosan lain sesuai ketentuan yang berlaku.
"Penyediaan air minum merupakan amanat dari Sustainable Development Goals (SDGs). Sanitasi begitu juga air bersih, secara khusus dibahas pada tujuan enam SDGs yakni menjamin ketersediaan maupun pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua," jelasnya.
Amanat tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut juga dijabarkan dalam RPJMN 2020-2024 yang dituangkan ke dalam Prioritas Nasional lima, yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
Dia mengatakan, perlu strategi percepatan pelaksanaan pembangunan bidang air minum, sehingga pembangunan berjalan tepat waktu, tepat anggaran, serta sesuai target atau sasaran kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Baca juga: Pemerintah pacu ekstensifikasi lahan di kawasan Food Estate Kalteng
Baca juga: Berikut hasil penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Kalteng 2022
Baca juga: Pemprov Kalteng kirim bantuan banjir untuk Katingan dan Kapuas
"Sudah ditetapkan target pembangunan bidang air minum di Kalimantan Tengah sampai 2024, yaitu target akses air minum layak 100 persen, dengan target air minum jaringan perpipaan 26,01 persen dan bukan jaringan perpipaan 73,99 persen," terang Sekda Kalteng Nuryakin, sebagaimana disampaikan Kepala Bappedalitbang Kaspinor di Palangka Raya, Senin.
Mengacu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan kewenangan dari Pemerintah Daerah, sehingga peran maupun kapasitas Pemerintah Daerah harus terus ditingkatkan untuk menyelenggarakan SPAM secara optimal.
Berdasarkan data Susenas BPS, capaian akses air minum layak di Kalimantan Tengah pada 2021 adalah 77,05 persen, terdiri dari akses air minum layak jaringan perpipaan sebesar 17,44 persen dan bukan jaringan perpipaan 59,61 persen.
Adapun untuk skala nasional, selaras dengan tujuan enam SDGs, berdasarkan RPJMN 2020-2024 menargetkan capaian akses air minum layak sebesar 100 persen, dengan 30 persen rumah tangga memiliki akses terhadap layanan air minum perpipaan, serta 15 persen rumah tangga memiliki akses air minum yang aman.
Baca juga: Pasar penyeimbang bantuan Pemprov Kalteng sasar kawasan padat penduduk di Kotim
"Penyediaan akses air minum dan sanitasi serta pengelolaan sumber daya air yang baik dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan," ucapnya.
Untuk itu pemprov terus berupaya mengakselerasi percepatan pencapaian target yang sudah ada dengan langkah inovatif, responsif serta berbagai terobosan lain sesuai ketentuan yang berlaku.
"Penyediaan air minum merupakan amanat dari Sustainable Development Goals (SDGs). Sanitasi begitu juga air bersih, secara khusus dibahas pada tujuan enam SDGs yakni menjamin ketersediaan maupun pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua," jelasnya.
Amanat tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut juga dijabarkan dalam RPJMN 2020-2024 yang dituangkan ke dalam Prioritas Nasional lima, yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
Dia mengatakan, perlu strategi percepatan pelaksanaan pembangunan bidang air minum, sehingga pembangunan berjalan tepat waktu, tepat anggaran, serta sesuai target atau sasaran kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Baca juga: Pemerintah pacu ekstensifikasi lahan di kawasan Food Estate Kalteng
Baca juga: Berikut hasil penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Kalteng 2022
Baca juga: Pemprov Kalteng kirim bantuan banjir untuk Katingan dan Kapuas