Sampit (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menggelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan personelnya dengan mendatangkan instruktur dari pusat yang telah berpengalaman. 

"Tidak semua orang mau menolong orang lain. Yakin saja ibadah ini akan mendapat pahala dari Tuhan. Petugas Pemadam yang tidak dilatih maka tidak akan maksimal dalam menjalankan tugas. Ini yang pertama di Kalteng. Mudah-mudahan berlanjut," kata Staf Ahli Bupati Kotawaringin Timur Nanti Fuadi di Sampit, Senin. 

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kotawaringin Timur menggelar pembinaan aparatur pemadam kebakaran setempat. Kegiatan ini didukung instruktur dari Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta. 

Kegiatan ini diikuti 40 personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur. Mereka terdiri dari 10 orang pegawai berstatus CPNS yang diproyeksikan untuk satuan tugas (satgas) nanti, 27 orang satgas tenaga kontrak dan 2 orang dari PNS yang ada di dinas setempat. 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Hawianan mengatakan, ini pelatihan dasar yang wajib dijalani personel pemadam kebakaran. Kegiatan dilaksanakan selama lima hari di Asrama Diklat BKPSDM dengan materi teori, praktik dan kegiatan fisik. 

Baca juga: Pelaku UMKM Kotim antusias promosikan produk di Jakarta

"Ini mungkin yang pertama di Kalteng, makanya ada dari daerah lain seperti Kota Palangka Raya yang turut hadir sebagai peninjau. Mereka berharap juga bisa menggelar kegiatan ini di daerah mereka tahun depan," kata Hawianan. 

Menurut Hawianan, dari 107 orang anggota satgas pemadam kebakaran setempat, baru 17 orang yang sudah mengikuti pelatihan tersebut. Selain mendapatkan sertifikat, peserta diharapkan mengetahui pengetahuan yang benar tentang cara yang benar dalam penanganan kebakaran sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik serta mengedukasi masyarakat. 

Hal itulah yang menjadi dasar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menggelar pelatihan tersebut di Sampit. Dengan mendatangkan instruktur dari pusat, maka akan lebih banyak peserta yang bisa mengikuti pelatihan tersebut. 

Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan satgas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Dampaknya berpengaruh terhadap pelayanan kepada masyarakat. 

"Selama ini kita hanya mampu mengirim lima atau enam orang peserta mengikuti pelatihan ke pusat. Kalau seperti itu, maka akan lama karena dana kita juga terbatas. Dengan kita menggelar pelatihannya di Sampit maka lebih efisien karena bisa banyak personel kita yang ikut," demikian Hawianan. 

Baca juga: Pasar penyeimbang bantuan Pemprov Kalteng sasar kawasan padat penduduk di Kotim

Baca juga: Desa Karang Tunggal Kotim jadi percontohan sertifikasi ISPO sawit berkelanjutan

Baca juga: Pemkab Kotim semakin gencar dorong keterbukaan informasi di desa

Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024