Biden berjanji akan perbanyak bantuan militer untuk Ukraina

Jumat, 23 Desember 2022 15:45 WIB

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang sedang berkunjung ke Washington pada Rabu (21/12), akan memberikan bantuan militer.

Biden  secara khusus menyebutkan soal baterai peluru kendali darat ke udara (surface-to-air missile) Patriot yang baru saja dia setujui dalam tahap baru bantuan keamanan untuk Ukraina sebesar 1,85 miliar dolar AS (Rp28,84 triliun).

Menurut daftar dari Pentagon, paket bantuan senjata yang disetujui Biden tersebut juga termasuk "amunisi udara presisi", yang tidak dijelaskan secara rinci terkait jenis dan jumlahnya. Menurut sejumlah laporan media AS, amunisi tersebut kemungkinan adalah apa yang disebut sebagai "Amunisi Serangan Langsung Gabungan", yang akan mengubah bom "bodoh" yang tidak dilengkapi pemandu menjadi bom "pintar" yang dilengkapi sirip dan sistem pemandu presisi.

Tiba di AS pada Rabu untuk melakukan kunjungan, Zelensky mengatakan kepada Biden bahwa dia sebenarnya ingin "datang lebih awal" namun tidak bisa karena sulitnya situasi di Ukraina, yang kini sudah terkendali.

Meski melontarkan banyak pujian untuk Biden, Zelensky tidak berbasa-basi ketika berbicara soal baterai Patriot, sistem senjata paling canggih pemberian AS yang telah lama dia minta. Presiden Ukraina itu memberi tahu Biden bahwa satu Patriot saja tidak akan cukup bagi negaranya.

Baca juga: Zelenskyy mungkin akan kunjungi Presiden AS Joe Biden di Washington

"Kami ingin mendapatkan lebih banyak Patriot," ungkap Zelensky yang disambut tawa oleh Biden, yang berdiri di sampingnya dalam konferensi pers bersama yang digelar setelah pertemuan bilateral mereka.

Pada konferensi pers tersebut, Biden menekankan bahwa AS berkomitmen untuk memastikan agar Ukraina terus memiliki kemampuan mempertahankan diri "selama waktu yang dibutuhkan."

Zelensky mengatakan kepada awak media bahwa dirinya mengusulkan gagasan "formula global untuk konferensi perdamaian" kepada Biden dan menawarkan "langkah-langkah yang sangat spesifik yang dapat dilakukan Amerika untuk membantu kami mengimplementasikannya." Namun, dia tidak memerinci lebih lanjut."

Saat berpidato dalam rapat gabungan Kongres AS, presiden Ukraina itu mengatakan bahwa rencana perdamaian yang dia usulkan berisi "10 poin", bahwa konferensi tersebut "dapat digelar", dan bahwa "Presiden Biden mendukung inisiatif perdamaian kami hari ini."

Namun demikian, sebelum pidato Zelensky di depan Kongres tersebut, John Kirby, koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk komunikasi strategis, mengatakan kepada CNN dalam liputan langsung bahwa meski Biden "jelas ingin mengupayakan perdamaian yang adil sesuai keinginan Presiden Ukraina Zelensky," sehubungan dengan konferensi perdamaian tersebut, pemerintah AS masih harus "mempelajarinya terlebih dahulu."

Dalam pidatonya di depan anggota parlemen AS, Zelensky meminta lebih banyak senjata dari Amerika Serikat. "Kami memang punya artileri, ya, terima kasih. Namun, apakah cukup? Jujur saja, tidak juga," ujarnya.

Pada Selasa (20/12) pagi waktu setempat, Komite Alokasi Dana Dewan Perwakilan Rakyat AS (House Appropriations Committee) merilis "Undang-Undang Alokasi Dana Pelengkap Tambahan Ukraina (Additional Ukraine Supplemental Appropriations Act), 2023," yang akan memberi bantuan darurat kepada Ukraina sebesar 45 miliar dolar AS. UU tersebut terkandung dalam rancangan undang-undang (RUU) pengeluaran omnibus dengan nilai sebesar 1,7 triliun dolar AS untuk mendanai pemerintah federal hingga tahun fiskal 2023.

Bantuan militer senilai 45 miliar dolar AS itu merupakan suntikan bantuan terbesar dari Washington ke Kiev, bahkan melebihi pengajuan permintaan Gedung Putih ke Kongres bulan lalu dengan meminta alokasi dana 37 miliar dolar AS untuk membantu Ukraina dalam konflik yang masih berlangsung.

Usai menghadiri rapat gabungan itu, Kevin McCarthy, anggota Republikan di DPR AS yang diperkirakan akan menjadi ketua DPR berikutnya, mengatakan bahwa Zelensky menyampaikan "pidato yang baik", tetapi "posisi saya tidak pernah berubah. Saya mendukung Ukraina, tetapi saya tidak pernah mendukung cek kosong."

Baca juga: Rakyat Ukraina akan rayakan kemenangan

Baca juga: Zelenskyy 'yakin' ledakan di Polandia bukan akibat rudal Ukraina

Baca juga: Zelenskyy : Rusia harus dipaksa ikut pembicaraan damai

Pewarta : Xinhua
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Biden izinkan Ukraina gunakan rudal jarak jauh AS gempur Rusia

18 November 2024 8:47 Wib

Gedung Putih pastikan pertemuan Prabowo dengan Biden pada 12 November 2024

11 November 2024 16:15 Wib

Biden sebut Kamala Harris tak akan tunduk ke Putin jika terpilih presiden

20 August 2024 17:05 Wib

Zelenskyy hormati keputusan Joe Biden mundur dari pemilu

23 July 2024 9:18 Wib

Harris tak dapat mengakses dana kampanye Joe Biden karena berisiko hukum

22 July 2024 17:34 Wib
Terpopuler

Pengusaha siap patuhi penerapan UMK di Kotim

Kabar Daerah - 11 December 2024 16:58 Wib

Timnas Indonesia putri berterima kasih pada masyarakat usai juara AFF

Olahraga - 06 December 2024 8:34 Wib

Pemkab harus hadir ditengah-tengah masyarakat ketika tertimpa musibah, kata Pj Bupati Kobar

Kabar Daerah - 09 December 2024 15:57 Wib

Orang tua diminta awasi anak dalam penggunaan media sosial

Kabar Daerah - 07 December 2024 17:33 Wib

ASN Pemkab Kapuas diwajibkan gunakan nomor kendaraan Kalteng

Kabar Daerah - 11 December 2024 21:03 Wib