Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong melalui Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP), Hansli Gonak menyatakan bahwa sepanjang tahun 2022 benih nila merupakan komoditas yang paling banyak terjual di Balai Benih Ikan (BBI) setempat.
"Berdasarkan catatan kami, benih ikan nila yang terjual sepanjang tahun 2022 mencapai 63.826 ekor," kata Hansil saat dihubungi awak media dari Kuala Kurun, Kamis.
Kemudian secara berturut-turut jenis komoditas yang banyak terjual di BBI di wilayah Gunung Mas adalah benih patin sebanyak 58.620 ekor, disusul benih ikan gurami sebanyak 50.568 ekor.
Mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Gunung Mas ini menyebut, penjualan benih ikan di BBI merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi DPKP setempat.
DPKP Gunung Mas mengandalkan penjualan benih ikan di dua BBI untuk memenuhi target PAD, yakni BBI Kuala Kurun di Kecamatan Kurun dan BBI Tewah di Kecamatan Tewah.
Selain dari penjualan benih ikan yang tersedia di BBI Kuala Kurun dan BBI Tewah, sambung dia, DPKP Gunung Mas juga masih memiliki pemasukan dari penjualan ikan afkir.
"Benih ikan yang tersedia di BBI diantaranya adalah ikan mas, patin, nila, lele dumbo, gurame, dan papuyu. Kami juga menjual induk ikan mas, patin, nila, lele dumbo, gurame, dan papuyu," bebernya.
Baca juga: DPKP Kabupaten Gumas paparkan analisa laba budi daya ikan
Harga benih ikan tergantung dari jenis dan ukuran. Untuk benih ikan mas berkisar antara Rp350 sampai Rp700 per ekor, benih patin Rp300 hingga Rp1.100 per ekor, dan benih nila Rp250 hingga 650 per ekor.
Kemudian, benih lele dumbo berkisar antara Rp350 hingga Rp1.100 per ekor, benih gurame Rp1.000 hingga Rp3.200 per ekor, dan benih papuyu Rp400 hingga Rp800 per ekor. Sedangkan induk ikan mas Rp80 ribu per kilogram, induk patin Rp170 ribu per kg, induk nila Rp75 ribu per kg, induk lele dumbo Rp75 ribu per kg, induk gurami Rp150 ribu per kg, dan induk papuyu Rp80 ribu per kg.
"Pada tahun 2022 lalu DPKP Gunung Mas memiliki target PAD sekitar Rp100 juta dan berhasil terealisasi. Untuk tahun 2023 ini DPKP Gunung Mas memiliki target PAD Rp132 juta. Kami akan berupaya agar target PAD 2023 dapat tercapai," demikian Hansli.
Baca juga: Kecamatan di Gumas didorong miliki produk unggulan daerah
Baca juga: Realisasi belanja wajib perlindungan sosial di Gumas capai Rp3,3 miliar
Baca juga: Sekda Gumas tegaskan tidak mau terjun ke politik
"Berdasarkan catatan kami, benih ikan nila yang terjual sepanjang tahun 2022 mencapai 63.826 ekor," kata Hansil saat dihubungi awak media dari Kuala Kurun, Kamis.
Kemudian secara berturut-turut jenis komoditas yang banyak terjual di BBI di wilayah Gunung Mas adalah benih patin sebanyak 58.620 ekor, disusul benih ikan gurami sebanyak 50.568 ekor.
Mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Gunung Mas ini menyebut, penjualan benih ikan di BBI merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi DPKP setempat.
DPKP Gunung Mas mengandalkan penjualan benih ikan di dua BBI untuk memenuhi target PAD, yakni BBI Kuala Kurun di Kecamatan Kurun dan BBI Tewah di Kecamatan Tewah.
Selain dari penjualan benih ikan yang tersedia di BBI Kuala Kurun dan BBI Tewah, sambung dia, DPKP Gunung Mas juga masih memiliki pemasukan dari penjualan ikan afkir.
"Benih ikan yang tersedia di BBI diantaranya adalah ikan mas, patin, nila, lele dumbo, gurame, dan papuyu. Kami juga menjual induk ikan mas, patin, nila, lele dumbo, gurame, dan papuyu," bebernya.
Baca juga: DPKP Kabupaten Gumas paparkan analisa laba budi daya ikan
Harga benih ikan tergantung dari jenis dan ukuran. Untuk benih ikan mas berkisar antara Rp350 sampai Rp700 per ekor, benih patin Rp300 hingga Rp1.100 per ekor, dan benih nila Rp250 hingga 650 per ekor.
Kemudian, benih lele dumbo berkisar antara Rp350 hingga Rp1.100 per ekor, benih gurame Rp1.000 hingga Rp3.200 per ekor, dan benih papuyu Rp400 hingga Rp800 per ekor. Sedangkan induk ikan mas Rp80 ribu per kilogram, induk patin Rp170 ribu per kg, induk nila Rp75 ribu per kg, induk lele dumbo Rp75 ribu per kg, induk gurami Rp150 ribu per kg, dan induk papuyu Rp80 ribu per kg.
"Pada tahun 2022 lalu DPKP Gunung Mas memiliki target PAD sekitar Rp100 juta dan berhasil terealisasi. Untuk tahun 2023 ini DPKP Gunung Mas memiliki target PAD Rp132 juta. Kami akan berupaya agar target PAD 2023 dapat tercapai," demikian Hansli.
Baca juga: Kecamatan di Gumas didorong miliki produk unggulan daerah
Baca juga: Realisasi belanja wajib perlindungan sosial di Gumas capai Rp3,3 miliar
Baca juga: Sekda Gumas tegaskan tidak mau terjun ke politik