Jakarta (ANTARA) - Beradegan dengan seekor anjing di film “Balada Si Roy”, Abizar Al Ghifari meminta disediakan tanah di lokasi syuting untuk membasuh najis.
"Sempat minta untuk setiap hari disediain tanah. Karena ya lumayan penting kan bagi gue. Jadi setiap ada scene sama Joe, gue selalu minta tanah itu," kata Abizar saat dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa malam (10/1).
Selain Abizar, lawan mainnya yakni Febby Rastanty juga berinteraksi dengan anjing dalam film tersebut. Namun, Febby sendiri mengaku tak takut dengan anjing. Justru, dia merupakan seorang yang sangat menyukai anjing.
"Aku memang dog person. Jadi aku memang suka banget sama anjing. Sementara kalau sama Joe (karakter anjing di film itu) itu aku sama Abi, selain reading sama yang lain, kita dapat chemistry sama yang lain, kita juga dapat chemistry sama Joe," jelas Febby.
"Sebelum reading aku latihan dulu sama Joe. Abis itu baru reading. Baru yang cowok-cowok latihan fighting. Setiap hari kayak gitu. Prosesnya jadi ya sebulan setengah latihan main sama anjing terus," imbuhnya.
Baca juga: Ricky Harun ungkap alasannya vakum main film dua tahun
Di sisi lain, sutradara Fajar Nugros pun menjelaskan bahwa pada film ini ada adegan tambahan yang cukup berbeda dari novel “Balada Si Roy”.
Pada filmnya, Fajar pun memberi penjelasan bahwa Roy selalu membasuh tubuhnya dengan tanah usai bermain dengan Joe. Hal itu bertujuan untuk menjawab pertanyaan para penonton saat menyaksikan adegan tersebut.
"Memang ini menjadi topik diskusi saya sama Santi dan yang lain. Novelnya aslinya ditulis tahun 80an dimana persepsi kita masih sangat terbuka. Kemudian di era ketika filmnya dibuat, society kita sudah berubah situasinya,” terang Fajar.
“Sebagai kreator, saya punya kesadaran ini akan menjadi pertanyaan, memang boleh ya orang Islam punya anjing? Jadi sebelum penontonnya berpikir begitu, sudah ditanyakan sama karakternya. Karena pasti anak saya tanya, ponakan saya tanya, jadi sebelum mereka bertanya, tokohnya sudah bertanya," sambungnya.
Fajar juga menjelaskan bahwa dirinya sempat berdiskusi dengan beberapa ustadz untuk mendiskusikan adegan tersebut. Setelah mendapat penjelasan, Fajar akhirnya memberanikan diri untuk tetap menerapkan adegan tersebut dalam film.
“Saya sudah bertanya dengan beberapa ustadz juga. Kalau fungsinya untuk menjaga rumah, oke-oke saja," tutupnya.
Baca juga: Taliban melarang sinetron melibatkan pemain perempuan
Baca juga: Firasat aktris Hanna Kirana sebelum meninggal dunia
Baca juga: Citra Kirana hanya mau adu akting dengan Rezky Aditya
"Sempat minta untuk setiap hari disediain tanah. Karena ya lumayan penting kan bagi gue. Jadi setiap ada scene sama Joe, gue selalu minta tanah itu," kata Abizar saat dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa malam (10/1).
Selain Abizar, lawan mainnya yakni Febby Rastanty juga berinteraksi dengan anjing dalam film tersebut. Namun, Febby sendiri mengaku tak takut dengan anjing. Justru, dia merupakan seorang yang sangat menyukai anjing.
"Aku memang dog person. Jadi aku memang suka banget sama anjing. Sementara kalau sama Joe (karakter anjing di film itu) itu aku sama Abi, selain reading sama yang lain, kita dapat chemistry sama yang lain, kita juga dapat chemistry sama Joe," jelas Febby.
"Sebelum reading aku latihan dulu sama Joe. Abis itu baru reading. Baru yang cowok-cowok latihan fighting. Setiap hari kayak gitu. Prosesnya jadi ya sebulan setengah latihan main sama anjing terus," imbuhnya.
Baca juga: Ricky Harun ungkap alasannya vakum main film dua tahun
Di sisi lain, sutradara Fajar Nugros pun menjelaskan bahwa pada film ini ada adegan tambahan yang cukup berbeda dari novel “Balada Si Roy”.
Pada filmnya, Fajar pun memberi penjelasan bahwa Roy selalu membasuh tubuhnya dengan tanah usai bermain dengan Joe. Hal itu bertujuan untuk menjawab pertanyaan para penonton saat menyaksikan adegan tersebut.
"Memang ini menjadi topik diskusi saya sama Santi dan yang lain. Novelnya aslinya ditulis tahun 80an dimana persepsi kita masih sangat terbuka. Kemudian di era ketika filmnya dibuat, society kita sudah berubah situasinya,” terang Fajar.
“Sebagai kreator, saya punya kesadaran ini akan menjadi pertanyaan, memang boleh ya orang Islam punya anjing? Jadi sebelum penontonnya berpikir begitu, sudah ditanyakan sama karakternya. Karena pasti anak saya tanya, ponakan saya tanya, jadi sebelum mereka bertanya, tokohnya sudah bertanya," sambungnya.
Fajar juga menjelaskan bahwa dirinya sempat berdiskusi dengan beberapa ustadz untuk mendiskusikan adegan tersebut. Setelah mendapat penjelasan, Fajar akhirnya memberanikan diri untuk tetap menerapkan adegan tersebut dalam film.
“Saya sudah bertanya dengan beberapa ustadz juga. Kalau fungsinya untuk menjaga rumah, oke-oke saja," tutupnya.
Baca juga: Taliban melarang sinetron melibatkan pemain perempuan
Baca juga: Firasat aktris Hanna Kirana sebelum meninggal dunia
Baca juga: Citra Kirana hanya mau adu akting dengan Rezky Aditya