Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Evandi meminta pemerintah kabupaten menggenjot kesiapan Kelurahan Tumbang Napoi, Kecamatan Miri Manasa yang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat kabupaten.
“Tumbang Napoi akan menjadi tuan rumah Pesparawi Gunung Mas, yang rencananya dilaksanakan pada triwulan IV 2023. Jadi harus benar-benar dipersiapkan,” ucap Evandi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
Politisi Partai Nasdem ini menyebut, pada pelaksanaan Pesparawi, kontingen dari seluruh kecamatan yang ada di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ tentu akan ikut berpartisipasi.
Selaku tuan rumah, tutur dia, Tumbang Napoi harus benar-benar dipersiapkan. Dengan demikian maka diharap pelaksanaan Pesparawi mulai dari awal hingga selesai acara agar berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini mengatakan, kesiapan yang dimaksud di sini termasuk jalan dan jembatan di Tumbang Napoi.
“Perlu dilakukan perbaikan jalan lingkungan dan jembatan di Tumbang Napoi. Untuk perbaikan jembatan khususnya di RT 2 dan RT 3 Tumbang Napoi,” kata alumni Universitas Palangka Raya ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunung Mas, Baryen mengatakan saat ini pemkab terus berupaya mempersiapkan Tumbang Napoi, yang akan menjadi tuan rumah Pesparawi tingkat kabupaten.
Di antaranya penyelesaian ruas jalan menuju Tumbang Napoi dan 2022 lalu juga dilakukan pembuatan dua ruas jalan lingkungan di kelurahan tersebut, sta akan kembali dilanjutkan pada 2023 ini.
Baca juga: Pemkab Gumas tekan inflasi dengan membagikan tanaman lombok
Selain itu, rumah ibadah yang akan menjadi venue pesparawi juga terus dilakukan. Pada 2022 lalu pemkab sudah menganggarkan sekitar Rp900 juta lebih dan ditargetkan selesai 2022.
Namun dalam pelaksanaannya, kontraktor mengalami kendala dan tidak bisa menyelesaikan pengerjaan pembangunan rumah ibadah hingga akhir 2022. Hal itu membuat pemkab melakukan putus kontrak, dengan posisi pengerjaan hampir 40 persen.
Melihat perkembangan itu, di triwulan terakhir 2022, pemkab sudah mempersiapkan upaya penanganan dan sedang proses lelang, untuk menyelesaikan pembangunan rumah ibadah tersebut.
“Dengan demikian diharap pada semester I hingga Juni 2023 rumah ibadah yang akan menjadi venue sudah siap, jalan lingkungan di Tumbang Napoi selesai, dan akses menuju Tumbang Napoi juga tidak terkendala,” kata Baryen.
Lainnya, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Gunung Mas, Dihel mengatakan, pelaksanaan Pesparawi di Tumbang Napoi memang belum ditetapkan, namun diperkirakan antara Oktober atau November 2023.
“Dalam waktu dekat akan dibentuk panitia. Nanti panitia lagi yang akan menentukan kapan waktu pelaksanaannya, sembari melihat kesiapan Tumbang Napoi sebagai tuan rumah,” demikian Dihel.
Baca juga: Seluruh pihak di Gumas perlu duduk bersama bahas angkutan PBS
“Tumbang Napoi akan menjadi tuan rumah Pesparawi Gunung Mas, yang rencananya dilaksanakan pada triwulan IV 2023. Jadi harus benar-benar dipersiapkan,” ucap Evandi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
Politisi Partai Nasdem ini menyebut, pada pelaksanaan Pesparawi, kontingen dari seluruh kecamatan yang ada di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ tentu akan ikut berpartisipasi.
Selaku tuan rumah, tutur dia, Tumbang Napoi harus benar-benar dipersiapkan. Dengan demikian maka diharap pelaksanaan Pesparawi mulai dari awal hingga selesai acara agar berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini mengatakan, kesiapan yang dimaksud di sini termasuk jalan dan jembatan di Tumbang Napoi.
“Perlu dilakukan perbaikan jalan lingkungan dan jembatan di Tumbang Napoi. Untuk perbaikan jembatan khususnya di RT 2 dan RT 3 Tumbang Napoi,” kata alumni Universitas Palangka Raya ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunung Mas, Baryen mengatakan saat ini pemkab terus berupaya mempersiapkan Tumbang Napoi, yang akan menjadi tuan rumah Pesparawi tingkat kabupaten.
Di antaranya penyelesaian ruas jalan menuju Tumbang Napoi dan 2022 lalu juga dilakukan pembuatan dua ruas jalan lingkungan di kelurahan tersebut, sta akan kembali dilanjutkan pada 2023 ini.
Baca juga: Pemkab Gumas tekan inflasi dengan membagikan tanaman lombok
Selain itu, rumah ibadah yang akan menjadi venue pesparawi juga terus dilakukan. Pada 2022 lalu pemkab sudah menganggarkan sekitar Rp900 juta lebih dan ditargetkan selesai 2022.
Namun dalam pelaksanaannya, kontraktor mengalami kendala dan tidak bisa menyelesaikan pengerjaan pembangunan rumah ibadah hingga akhir 2022. Hal itu membuat pemkab melakukan putus kontrak, dengan posisi pengerjaan hampir 40 persen.
Melihat perkembangan itu, di triwulan terakhir 2022, pemkab sudah mempersiapkan upaya penanganan dan sedang proses lelang, untuk menyelesaikan pembangunan rumah ibadah tersebut.
“Dengan demikian diharap pada semester I hingga Juni 2023 rumah ibadah yang akan menjadi venue sudah siap, jalan lingkungan di Tumbang Napoi selesai, dan akses menuju Tumbang Napoi juga tidak terkendala,” kata Baryen.
Lainnya, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Gunung Mas, Dihel mengatakan, pelaksanaan Pesparawi di Tumbang Napoi memang belum ditetapkan, namun diperkirakan antara Oktober atau November 2023.
“Dalam waktu dekat akan dibentuk panitia. Nanti panitia lagi yang akan menentukan kapan waktu pelaksanaannya, sembari melihat kesiapan Tumbang Napoi sebagai tuan rumah,” demikian Dihel.
Baca juga: Seluruh pihak di Gumas perlu duduk bersama bahas angkutan PBS