Jakarta (ANTARA) - Asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG) bermanfaat dalam meningkatkan selera makan lansia, ungkap Dosen Departemen Gizi FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Toto Sudargo, M.Kes.

Menurut Dr Toto, dalam siaran pers Ajinomoto di Jakarta, Selasa, peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia.

Dr Toto lebih lanjut mengatakan bahwa kaitan peningkatan selera makan dan perbaikan kualitas hidup lansia terukur dari hasil analisa darah dan anthropometri pada studi "Elderly Project" yang merupakan kolaborasi PT Ajinomoto Indonesia bekerjasama dengan tim peneliti dari UGM.

Dr Toto, yang merupakan ketua tim peneliti "Elderly Project", menjelaskan lansia sering mengalami malnutrisi karena faktor usia hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung menurun. Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami pada sebagian besar lansia, yaitu keletihan dan gangguan pada otot.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat meningkatkan status gizi pada lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidupnya.

Baca juga: Kesepian dapat timbulkan masalah gizi pada lansia

"Penelitian Elderly Project menunjukkan bahwa, setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah. Hal ini ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik yaitu sebesar 52,9 persen turun menjadi 23,5 persen serta peningkatan pada kelompok normal dengan persentase yaitu 14,7 persen naik menjadi 47,1 persen," katanya.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure).

Penelitian yang dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga Januari 2022, dengan metode purposive sampling, dengan lokasi penelitian di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur - Yogyakarta itu memberikan menu makanan dengan metode rendah garam, di mana penggunaan garam yang dapat mengurangi kadar sodium, digantikan dengan produk Ajinomoto.

"Di Ajinomoto kami juga memiliki kampanye Bijak Garam. Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang kami giatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," kata Grant Senjaya, Head of Public Relations Department Ajinomoto.
 

Pewarta : Ida Nurcahyani
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024