Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berdiskusi terkait prospek dan tantangan investasi di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Dalam diskusi yang dilakukan di sela rangkaian World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2023 di Davos, Swiss, Rabu (18/1) waktu setempat, Bahlil menyebut investasi asing untuk pembangunan IKN menunjukkan sinyal yang positif dari berbagai negara, namun mengingat area IKN yang cukup luas, dibutuhkan kerja sama secara terus menerus.

“Investasi di IKN ini belum sebaik di sektor manufaktur karena karena IRR (Internal Rate of Return)-nya pasti manufaktur lebih baik. Oleh karena itu, saya perlu kolaborasi dengan pihak lain seperti Pak Tony ini yang sudah berpengalaman,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Bahlil mengungkapkan bahwa luasnya jejaring investor dunia yang dimiliki oleh Tony Blair akan sangat bermanfaat dalam menjaring minat investasi asing ke Indonesia.

Jejaring Tony Blair juga disebut akan mampu mempertemukan investor dalam negeri dengan mitra asing.

Bahlil menegaskan Kementerian Investasi/BKPM akan memberikan dukungan berupa fasilitasi investor dan seleksi mitra lokal yang tepat.

Menanggapi hal tersebut, Tony Blair menyatakan komitmennya dalam mendukung terwujudnya IKN. Ketertarikan investor terhadap IKN juga diharapkan bisa terus berlanjut dan Tony siap untuk memberikan dukungannya sampai dengan terealisasi. Bahkan, dukungan kolaborasi juga dapat diberikan melalui investasi di luar IKN.

“Jadi memang minat investor untuk masuk ke Indonesia ini sangat besar Pak. Hal itu tidak terlepas dari peran besar Pak Menteri untuk mendatangkan para investor ke Indonesia dengan sinyal positif,” ungkap Tony.

Tony juga berpendapat bahwa Menteri Investasi memiliki force of nature dalam mendatangkan investor besar ternama dan juga mampu mempertemukan investor asing dengan mitra lokal yang sesuai.

Pewarta : Ade irma Junida
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024