Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Inggris menyepakati kerja sama yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pelayaran dan pembangunan kapal berkelanjutan (sustainable shipping and ship building).
MoU ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Arif Toha Tjahjagama dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkis yang disaksikan langsung oleh Menhub RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie di Jakarta, Kamis.
"Ini adalah langkah awal dari niat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di sektor transportasi penyeberangan dan laut. Saya mendorong PT ASDP dan PT Pelni untuk mengambil kesempatan menjajaki tindak lanjut dari MoU ini," kata Menhub dalam keterangan yang dikutip pada Kamis.
Sejumlah langkah lanjut dari MoU tersebut, yaitu kedua pihak akan bertemu rutin membahas dan memantau kemajuan pelaksanaan MoU terkait kerja sama pelayaran dan pembangunan kapal berkelanjutan serta melakukan pendekatan antar pemerintah untuk desain, konstruksi, pembiayaan, dan pengoperasian kapal tipe baru dan pelayaran untuk melayani pulau-pulau terpencil dan tertinggal.
Selanjutnya, kedua pihak sepakat untuk memfasilitasi upaya pengembangan kapal Roro tipe baru (RoPax) yang sesuai untuk dioperasikan di Indonesia. Adapun upaya fasilitasi yang dilakukan meliputi pengadaan kapal, transfer teknologi, dan penyediaan pelatihan dan konsultasi.
"Semoga komitmen kerja sama ini dapat diimplementasikan secara konkrit dalam pembangunan transportasi di Indonesia dan semakin mempererat hubungan yang telah terjalin dengan baik antar kedua negara," kata Menhub.
Sementara itu, Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie menyambut baik kesepakatan di sektor pelayaran yang dilakukan antar dua negara.
"Selain penandatanganan kerja sama perkapalan komersial dan pembangunan kapal berkelanjutan. Kami juga melanjutkan diskusi tentang kerja sama pengembangan di sektor perkeretaapian," ujar Andrew.
Ia mengungkapkan Inggris adalah tuan rumah dari para ahli maritim dan perkeretaapian. Menurutnya, hal tersebut membuat banyak perusahaan Inggris yang berminat untuk memberikan lebih banyak dukungan terhadap rencana pengembangan infrastruktur di Indonesia.
"Saya menantikan kesempatan untuk mendukung kolaborasi ini lebih jauh," katanya.
Sejumlah komitmen kerja sama di sektor transportasi telah dilakukan antara Indonesia dan Inggris, di antaranya kerja sama program kota masa depan (future cities program) untuk mempercepat transisi rendah karbon di beberapa daerah di Indonesia.
Berikutnya, kerja sama pembangunan MRT Jakarta serta kerja sama pemberian konsultasi oleh Crossrail dan Mott Macdonald untuk mendukung kesiapan operasional LRT Jabodebek.
MoU ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Arif Toha Tjahjagama dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkis yang disaksikan langsung oleh Menhub RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie di Jakarta, Kamis.
"Ini adalah langkah awal dari niat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di sektor transportasi penyeberangan dan laut. Saya mendorong PT ASDP dan PT Pelni untuk mengambil kesempatan menjajaki tindak lanjut dari MoU ini," kata Menhub dalam keterangan yang dikutip pada Kamis.
Sejumlah langkah lanjut dari MoU tersebut, yaitu kedua pihak akan bertemu rutin membahas dan memantau kemajuan pelaksanaan MoU terkait kerja sama pelayaran dan pembangunan kapal berkelanjutan serta melakukan pendekatan antar pemerintah untuk desain, konstruksi, pembiayaan, dan pengoperasian kapal tipe baru dan pelayaran untuk melayani pulau-pulau terpencil dan tertinggal.
Selanjutnya, kedua pihak sepakat untuk memfasilitasi upaya pengembangan kapal Roro tipe baru (RoPax) yang sesuai untuk dioperasikan di Indonesia. Adapun upaya fasilitasi yang dilakukan meliputi pengadaan kapal, transfer teknologi, dan penyediaan pelatihan dan konsultasi.
"Semoga komitmen kerja sama ini dapat diimplementasikan secara konkrit dalam pembangunan transportasi di Indonesia dan semakin mempererat hubungan yang telah terjalin dengan baik antar kedua negara," kata Menhub.
Sementara itu, Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie menyambut baik kesepakatan di sektor pelayaran yang dilakukan antar dua negara.
"Selain penandatanganan kerja sama perkapalan komersial dan pembangunan kapal berkelanjutan. Kami juga melanjutkan diskusi tentang kerja sama pengembangan di sektor perkeretaapian," ujar Andrew.
Ia mengungkapkan Inggris adalah tuan rumah dari para ahli maritim dan perkeretaapian. Menurutnya, hal tersebut membuat banyak perusahaan Inggris yang berminat untuk memberikan lebih banyak dukungan terhadap rencana pengembangan infrastruktur di Indonesia.
"Saya menantikan kesempatan untuk mendukung kolaborasi ini lebih jauh," katanya.
Sejumlah komitmen kerja sama di sektor transportasi telah dilakukan antara Indonesia dan Inggris, di antaranya kerja sama program kota masa depan (future cities program) untuk mempercepat transisi rendah karbon di beberapa daerah di Indonesia.
Berikutnya, kerja sama pembangunan MRT Jakarta serta kerja sama pemberian konsultasi oleh Crossrail dan Mott Macdonald untuk mendukung kesiapan operasional LRT Jabodebek.