Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi yang dimuat di Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan kopi dengan susu memiliki sifat sinergis yang meningkatkan efek anti-inflamasi atau antiperadangan.
Studi itu, yang disiarkan Medical Daily dan Earth.com akhir Januari, menunjukkan bahwa antioksidan dalam kopi yang dikombinasikan dengan protein dari susu dapat menggandakan sifat antiperadangan sel kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan tubuh mengerahkan sejumlah sel darah putih dan zat kimia untuk melindungi diri dari patogen dan zat asing lainnya yang masuk ke tubuh sehingga menyebabkan peradangan. Kerusakan akibat peradangan dapat dikurangi dengan antioksidan seperti polifenol.
Baca juga: Tips membuat es kopi susu ala kafe di rumah
Peneliti dari University Of Copenhagen dalam studi itu menganalisis reaksi molekul seperti asam amino atau bahan penyusun protein. Hasilnya, ketika polifenol bereaksi dengan asam amino, efek penghambatannya terhadap peradangan pada sel kekebalan meningkat.
Polifenol diketahui mengikat protein dalam produk daging, susu dan memiliki manfaat kesehatan yang besar. Studi itu menunjukkan proses ini juga terjadi pada kopi dengan susu.
“Hasil kami menunjukkan reaksi antara polifenol dan protein juga terjadi pada beberapa minuman kopi dengan susu yang kami pelajari," kata pakar ilmu pangan dari Copenhagen Marianne Lund.
Studi lain menemukan minum dua atau lebih cangkir kopi sehari dapat membuat orang dengan tekanan darah tinggi lebih berisiko menderita stroke atau serangan jantung. Konsumsi kopi berat dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian penyakit kardiovaskular di antara orang dengan hipertensi berat, tapi, tidak pada orang tanpa hipertensi dan dengan hipertensi tingkat pertama.
Sebaliknya, konsumsi teh hijau tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular pada kategori tekanan darah (BP).
Baca juga: Berikut manfaat kopi bagi wanita usai melahirkan
Baca juga: Konsumsi kopi dengan lemon bermanfaat untuk diet? Ini faktanya
Baca juga: Ini manfaat minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari
Studi itu, yang disiarkan Medical Daily dan Earth.com akhir Januari, menunjukkan bahwa antioksidan dalam kopi yang dikombinasikan dengan protein dari susu dapat menggandakan sifat antiperadangan sel kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan tubuh mengerahkan sejumlah sel darah putih dan zat kimia untuk melindungi diri dari patogen dan zat asing lainnya yang masuk ke tubuh sehingga menyebabkan peradangan. Kerusakan akibat peradangan dapat dikurangi dengan antioksidan seperti polifenol.
Baca juga: Tips membuat es kopi susu ala kafe di rumah
Peneliti dari University Of Copenhagen dalam studi itu menganalisis reaksi molekul seperti asam amino atau bahan penyusun protein. Hasilnya, ketika polifenol bereaksi dengan asam amino, efek penghambatannya terhadap peradangan pada sel kekebalan meningkat.
Polifenol diketahui mengikat protein dalam produk daging, susu dan memiliki manfaat kesehatan yang besar. Studi itu menunjukkan proses ini juga terjadi pada kopi dengan susu.
“Hasil kami menunjukkan reaksi antara polifenol dan protein juga terjadi pada beberapa minuman kopi dengan susu yang kami pelajari," kata pakar ilmu pangan dari Copenhagen Marianne Lund.
Studi lain menemukan minum dua atau lebih cangkir kopi sehari dapat membuat orang dengan tekanan darah tinggi lebih berisiko menderita stroke atau serangan jantung. Konsumsi kopi berat dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian penyakit kardiovaskular di antara orang dengan hipertensi berat, tapi, tidak pada orang tanpa hipertensi dan dengan hipertensi tingkat pertama.
Sebaliknya, konsumsi teh hijau tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular pada kategori tekanan darah (BP).
Baca juga: Berikut manfaat kopi bagi wanita usai melahirkan
Baca juga: Konsumsi kopi dengan lemon bermanfaat untuk diet? Ini faktanya
Baca juga: Ini manfaat minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari