Ini waktu yang tepat untuk wanita USG payudara dan mammografi

Selasa, 7 Februari 2023 16:48 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hemato-onkologi dr Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM, menyarankan para wanita berusia sekitar 40 tahun melakukan USG payudara ketimbang mammografi, salah satunya karena struktur payudara.

"Pada saat usia muda, kelenjar air susu atau payudara lebih banyak dibandingkan lemak sehingga USG (payudara) lebih valid hasilnya dibandingkan mammografi," ujar dia dalam konferensi persn memperingati hari Kanker Sedunia 2023 di Jakarta, Selasa.

Jeffry yang tergabung dalam Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu menuturkan seiring usia, kelenjar air susu akan semakin berkurang dan digantikan lemak.

Baca juga: Pentingnya lakukan deteksi dini kanker payudara

Oleh karena itu, mereka yang berusia 45 tahun ke atas lebih dianjurkan menjalani mammografi dibandingkan USG payudara, untuk mendeteksi misalnya pengapuran atau tanda awal terbentuknya kanker pada payudara.

Namun pada banyak kasus, dokter bisa menyarankan wanita melakukan pemeriksaan kombinasi antara USG dan mammografi, karena keduanya saling melengkapi.

"Kalau ada kecurigaan suatu kanker tidak ada satupun pemeriksaan yang bisa menggantikan selain biopsi, baru tegakkan diagnonis kanker, baru penentuan stadium," ujar Jeffry.

Sementara pada wanita yang belum mencapai usia 40 tahun namun sudah mengalami masa pubertas, disarankan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau Sadari. Sadari bisa dilakukan tujuh hingga 10 hari setelah wanita menstruasi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

"Pegang sendiri (Sadari) ini yang paling mudah. Payudara berada di luar, berbeda dengan usus, paru itu di dalam. Artinya saat mandi, seharusnya setiap wanita bisa memegang sendiri, artinya bisa mendeteksi awal," tutur Jeffry.

Selain Sadari, para wanita juga dapat menjalani pemeriksaan payudara klinis untuk membantu menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sendini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Jeffry mengingatkan, kejadian kanker payudara saat ini tercatat dialami pada wanita berusia belasan tahun. Dia mengatakan, Sadari dan Sadanis tergolong pemeriksaan paling mudah yang dapat dilakukan para wanita yang sudah pubertas dan terutama bila ada riwayat kanker di keluarganya.

"Kalau ada riwayat (kanker payudara di keluarga) bisa meningkatkan awareness untuk lebih teliti mengenali diri sendiri terutama payudara. Kalau kita bisa temukan pada stadium yang awal, survival ratenya sangat tinggi dibandingkan dengan stadium empat," demikian kata Jeffry.

Baca juga: Ini kaitan pil estrogen dengan risiko kanker payudara

Baca juga: Peluang sembuh kanker payudara dengan pemeriksaan sejak dini

Baca juga: Ini ciri benjolan pada payudara yang harus diwaspadai

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pemberian ASI bantu kurangi risiko kanker payudara

17 October 2024 11:42 Wib

Awas! Gejala kanker payudara seringkali tidak terasa pada wanita

13 October 2024 11:47 Wib

Ketahui metastasis kanker payudara Her2-Low

22 September 2024 15:24 Wib

Berikut yang perlu diketahui tentang vaksin kanker payudara

11 August 2024 18:52 Wib

Faktor reproduksi terkait risiko kanker payudara

08 July 2024 9:10 Wib
Terpopuler

Disarpustaka Kapuas gencar sosialisasikan akreditasi perpustakaan sekolah

Kabar Daerah - 22 November 2024 15:47 Wib

Harga emas melonjak hingga capai Rp1,541 juta per gram

Bisnis - 23 November 2024 13:51 Wib

Veronica Tan sebut pentingnya mengubah paradigma pengajaran PAUD

Kabar Daerah - 24 November 2024 17:10 Wib

Sebanyak 7.200 personel gabungan siap amankan pilkada di Kalteng

Kabar Daerah - 25 November 2024 17:13 Wib

West Ham tekuk tuan rumah Newcastle

Olahraga - 26 November 2024 15:56 Wib