Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) menghadirkan konsep perkuliahan kolaboratif sebagai bentuk penyesuaian diri perguruan tinggi dengan berbagai kebutuhan di daerah.
Rektor UMPR, Dr HM Yusuf MAP di Palangka Raya, Selasa mengatakan, pada perkembangannya, universitas swasta terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah ini terus beradaptasi baik guna menyesuaikan diri dengan kebutuhan tingkat daerah maupun pada tataran level nasional.
"Maka sistem perkuliahan kita juga sangat kolaboratif. Tujuannya agar mahasiswa mendapat pengalaman lebih, kepercayaan dirinya lebih. Kemudian mereka juga semakin kompetitif pada persaingan di dunia kerja," katanya.
Bentuk perkuliahan kolaboratif di kampus berjargon UMPR baru ini diantaranya terwujud melalui meluncurkan Program Kolaborasi Mahasiswa Dosen (PKMD) dan Gerakan Mahasiswa Relawan (GMR).
"Pada program kolaborasi mahasiswa dan dosen ini, mereka akan melaksanakan kegiatan dengan lokus di lapangan. Menyandingkan teori dengan kondisi nyata di lapangan," katanya.
Proses perkuliahan yang dilaksanakan tidak hanya berkutat dengan aspek teoritis, melainkan juga memotret kondisi nyata di tengah kehidupan masyarakat.
Kemudian pada gerakan mahasiswa relawan, para mahasiswa akan diterjunkan langsung ke lapangan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
Contoh program ini seperti keikutsertaan mahasiswa dalam penanganan banjir di Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Terbaru adalah pendampingan pada mediasi konflik sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan. Selain itu juga pelaksanaan pendampingan Sosialisasi Permentan Nomor 1 Tahun 2018 dan Rapat Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Tahun 2023 yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam rangka mendukung provinsi Kalteng sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara yang unggul, UMPR juga telah menjalin kerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalteng.
"Salah satu programnya adalah upaya antisipasi dan pengendalian stunting. Melalui program ini, kami juga ingin berinvestasi untuk melahirkan generasi muda Kalteng yang berkualitas dan berdaya saing," kata Rektor UMPR.
Baca juga: UMPR-Dinas Perkebunan Kalteng kolaborasi sukseskan program pemerintah
Selain itu, pihaknya juga terus mengembangkan atau menambah program studi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Terbaru adalah program studi doktor, dibuka dengan tujuan keluaran meningkatkan jumlah tenaga dokter di wilayah Kalteng.
"UMPR Baru juga ditugaskan persyarikatan untuk memberikan fasilitas pendidikan di seluruh daerah. Caranya dengan mengembangkan kampus di setiap daerah di Kalteng, baik dengan status akademi, institut ataupun universitas," kata Dr Yusuf.
Pengembangan kampus itu pun dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah, kampus murni Muhammadiyah ataupun kerja sama dengan yayasan di daerah setempat.
"Yang jelas tujuan kami agar ada fasilitas pendidikan tinggi ini bisa diakses oleh masyarakat di berbagai wilayah Kalteng secara mudah dan murah, sehingga menjangkau kalangan bawah," katanya.
Dia pun berharap, sebagai daerah penyangga, nantinya masyarakat Kalteng tidak menjadi marjinal dan kalah bersaing dengan pendatang yang berpendidikan lebih tinggi.
Pernyataan itu diungkapkan Dr Yusuf di Kampus 2 UMPR usai menerima kunjungan kerja Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Kalimantan Tengah beserta jajaran.
Pada kesempatan itu Rektor UMPR turut didampingi, Wakil Rektor 1 dan 4, Kepala LP2M, Koordinator Kerjasama, Koordinator Humas Protokol, Koordinator pengelola TI, Koordinator Pengawas Internal dan Koordinator AIK.
Sementara itu, Kepala LKBN ANTARA Biro Kalteng Ulul Maskuriah yang didampingi sejumlah jajarannya, mengaku siap mendukung program UMPR, terutama melalui penyiaran program kerja ataupun kegiatan universitas, fakultas, program studi, dosen dan mahasiswa UMPR.
"Saat ini ANTARA Kalteng tidak hanya terhadap pada berita teks, foto dan video, tetapi juga ada podcast dan media sosial seperti youtube, facebook, instagram, tiktok dan twitter," kata Ulul.
Pihaknya pun berharap, dengan penyiaran program kerja dan kegiatan seluruh civitas akademika UMPR, akan mampu mencerahkan masyarakat sehingga Kalteng semakin Berkah dan unggul.
Baca juga: UMPR gelar pelatihan eksistensi diri bagi siswa SMK
Baca juga: UMPR-AMCF kerja sama kolaborasi pengajaran mahasiswa-dosen
Baca juga: UMPR-Disbudpar Kalteng bersinergi kembangkan potensi budaya-wisata
Rektor UMPR, Dr HM Yusuf MAP di Palangka Raya, Selasa mengatakan, pada perkembangannya, universitas swasta terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah ini terus beradaptasi baik guna menyesuaikan diri dengan kebutuhan tingkat daerah maupun pada tataran level nasional.
"Maka sistem perkuliahan kita juga sangat kolaboratif. Tujuannya agar mahasiswa mendapat pengalaman lebih, kepercayaan dirinya lebih. Kemudian mereka juga semakin kompetitif pada persaingan di dunia kerja," katanya.
Bentuk perkuliahan kolaboratif di kampus berjargon UMPR baru ini diantaranya terwujud melalui meluncurkan Program Kolaborasi Mahasiswa Dosen (PKMD) dan Gerakan Mahasiswa Relawan (GMR).
"Pada program kolaborasi mahasiswa dan dosen ini, mereka akan melaksanakan kegiatan dengan lokus di lapangan. Menyandingkan teori dengan kondisi nyata di lapangan," katanya.
Proses perkuliahan yang dilaksanakan tidak hanya berkutat dengan aspek teoritis, melainkan juga memotret kondisi nyata di tengah kehidupan masyarakat.
Kemudian pada gerakan mahasiswa relawan, para mahasiswa akan diterjunkan langsung ke lapangan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
Contoh program ini seperti keikutsertaan mahasiswa dalam penanganan banjir di Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Terbaru adalah pendampingan pada mediasi konflik sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan. Selain itu juga pelaksanaan pendampingan Sosialisasi Permentan Nomor 1 Tahun 2018 dan Rapat Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Tahun 2023 yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam rangka mendukung provinsi Kalteng sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara yang unggul, UMPR juga telah menjalin kerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalteng.
"Salah satu programnya adalah upaya antisipasi dan pengendalian stunting. Melalui program ini, kami juga ingin berinvestasi untuk melahirkan generasi muda Kalteng yang berkualitas dan berdaya saing," kata Rektor UMPR.
Baca juga: UMPR-Dinas Perkebunan Kalteng kolaborasi sukseskan program pemerintah
Selain itu, pihaknya juga terus mengembangkan atau menambah program studi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Terbaru adalah program studi doktor, dibuka dengan tujuan keluaran meningkatkan jumlah tenaga dokter di wilayah Kalteng.
"UMPR Baru juga ditugaskan persyarikatan untuk memberikan fasilitas pendidikan di seluruh daerah. Caranya dengan mengembangkan kampus di setiap daerah di Kalteng, baik dengan status akademi, institut ataupun universitas," kata Dr Yusuf.
Pengembangan kampus itu pun dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah, kampus murni Muhammadiyah ataupun kerja sama dengan yayasan di daerah setempat.
"Yang jelas tujuan kami agar ada fasilitas pendidikan tinggi ini bisa diakses oleh masyarakat di berbagai wilayah Kalteng secara mudah dan murah, sehingga menjangkau kalangan bawah," katanya.
Dia pun berharap, sebagai daerah penyangga, nantinya masyarakat Kalteng tidak menjadi marjinal dan kalah bersaing dengan pendatang yang berpendidikan lebih tinggi.
Pernyataan itu diungkapkan Dr Yusuf di Kampus 2 UMPR usai menerima kunjungan kerja Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Kalimantan Tengah beserta jajaran.
Pada kesempatan itu Rektor UMPR turut didampingi, Wakil Rektor 1 dan 4, Kepala LP2M, Koordinator Kerjasama, Koordinator Humas Protokol, Koordinator pengelola TI, Koordinator Pengawas Internal dan Koordinator AIK.
Sementara itu, Kepala LKBN ANTARA Biro Kalteng Ulul Maskuriah yang didampingi sejumlah jajarannya, mengaku siap mendukung program UMPR, terutama melalui penyiaran program kerja ataupun kegiatan universitas, fakultas, program studi, dosen dan mahasiswa UMPR.
"Saat ini ANTARA Kalteng tidak hanya terhadap pada berita teks, foto dan video, tetapi juga ada podcast dan media sosial seperti youtube, facebook, instagram, tiktok dan twitter," kata Ulul.
Pihaknya pun berharap, dengan penyiaran program kerja dan kegiatan seluruh civitas akademika UMPR, akan mampu mencerahkan masyarakat sehingga Kalteng semakin Berkah dan unggul.
Baca juga: UMPR gelar pelatihan eksistensi diri bagi siswa SMK
Baca juga: UMPR-AMCF kerja sama kolaborasi pengajaran mahasiswa-dosen
Baca juga: UMPR-Disbudpar Kalteng bersinergi kembangkan potensi budaya-wisata