Sampit (ANTARA) - Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mendukung upaya pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk terus menekan inflasi di Sampit, salah satunya melalui pasar penyeimbang.
"Ini sangat efektif. Terbukti inflasi sangat menurun sekali," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Sudarsono di Sampit, Kamis.
Sudarsono bersama sejumlah anggota Komisi II memantau pasar penyeimbang di Pasar Eks Mentaya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan kantor Kecamatan Baamang. Mereka didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Zulhaidir.
Menurut Sudarsono, pemerintah daerah terus berupaya menekan inflasi di Kalimantan Tengah melalui pasar penyeimbang dan bersubsidi. Satu paket kebutuhan pokok berisi beras, gula dan minyak goreng senilai Rp150.000, disubsidi Rp100.000 sehingga masyarakat hanya membayar Rp50.000.
Penjualan paket murah itu dibagi dengan sistem kupon melalui camat, lurah dan ketua RT. Sasarannya jelas yaitu keluarga tidak mampu sehingga bantuan tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya.
Komisi II DPRD Kalteng datang untuk melihat kondisi pelaksanaannya. Mereka berharap apa yang sudah diprogramkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam hal menekan inflasi tersebut berhasil dengan baik.
"Sepanjang pantauan kami, alhamdulillah mulai dari antusias masyarakat, penyelenggaraan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian berjalan dengan baik," ujar Sudarsono.
Baca juga: Masuk Indonesia, Pupuk Mampan CRF launching perdana di Kotim
Mantan Bupati Seruyan ini berharap kegiatan itu membawa manfaat meringankan beban masyarakat, sekaligus menekan inflasi. Dulu Kalimantan Tengah pernah berada di urutan kedua tertinggi inflasi, namun saat ini sudah turun ke posisi 18.
"Ini hasil atau dampak dari upaya selama ini, salah satunya pasar penyeimbang dan pasar murah oleh provinsi maupun secara mandiri oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur," ujar Sudarsono.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Zulhaidir menyebutkan, operasi pasar atau pasar penyeimbang akan digelar secara rutin. Apalagi menghadapi bulan Ramadhan yaitu pada Maret 2023, inflasi rawan meningkat karena harga sembako naik karena secara psikologi masyarakat akan meningkatkan pembeliannya.
"Hasil pantauan kami, harga sudah mengalami kenaikan secara perlahan. Makanya akan kami bendung dengan pasar penyeimbang. Kalau yang ada saat ini bentuk paketan jadi ada beras, minyak goreng dan gula," ujarnya.
Dalam pasar penyeimbang kali ini ada 5000 paket murah yang didistribusikan, yakni sebanyak 2500 paket di Pasar Eks Mentaya dan 2500 paket di Kantor Kecamatan Bamaang.
Zulhaidir menambahkan, pemerintah kabupaten juga secara mandiri kembali menggelar pasar penyeimbang sejak sudah dua minggu ini dan penjualan setiap hari. Biasanya tiga kali dalam sepekan.
"Kali ini lebih banyak barangnya. Ini akan terus berlanjut untuk mengendalikan inflasi karena kita tiap minggu juga rapat. Kalau harga barang meningkat kita akan lakukan operasi pasar dan akan tindak," demikian Zulhaidir.
Baca juga: DPRD Kotim sampaikan 636 usulan pembangunan aspirasi masyarakat
Baca juga: DPRD dukung konsultasi publik untuk penyempurnaan perencanaan pembangunan Kotim
Baca juga: Legislator Kotim sebut bidang perparkiran perlu revitalisasi
"Ini sangat efektif. Terbukti inflasi sangat menurun sekali," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Sudarsono di Sampit, Kamis.
Sudarsono bersama sejumlah anggota Komisi II memantau pasar penyeimbang di Pasar Eks Mentaya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan kantor Kecamatan Baamang. Mereka didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Zulhaidir.
Menurut Sudarsono, pemerintah daerah terus berupaya menekan inflasi di Kalimantan Tengah melalui pasar penyeimbang dan bersubsidi. Satu paket kebutuhan pokok berisi beras, gula dan minyak goreng senilai Rp150.000, disubsidi Rp100.000 sehingga masyarakat hanya membayar Rp50.000.
Penjualan paket murah itu dibagi dengan sistem kupon melalui camat, lurah dan ketua RT. Sasarannya jelas yaitu keluarga tidak mampu sehingga bantuan tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya.
Komisi II DPRD Kalteng datang untuk melihat kondisi pelaksanaannya. Mereka berharap apa yang sudah diprogramkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam hal menekan inflasi tersebut berhasil dengan baik.
"Sepanjang pantauan kami, alhamdulillah mulai dari antusias masyarakat, penyelenggaraan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian berjalan dengan baik," ujar Sudarsono.
Baca juga: Masuk Indonesia, Pupuk Mampan CRF launching perdana di Kotim
Mantan Bupati Seruyan ini berharap kegiatan itu membawa manfaat meringankan beban masyarakat, sekaligus menekan inflasi. Dulu Kalimantan Tengah pernah berada di urutan kedua tertinggi inflasi, namun saat ini sudah turun ke posisi 18.
"Ini hasil atau dampak dari upaya selama ini, salah satunya pasar penyeimbang dan pasar murah oleh provinsi maupun secara mandiri oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur," ujar Sudarsono.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Zulhaidir menyebutkan, operasi pasar atau pasar penyeimbang akan digelar secara rutin. Apalagi menghadapi bulan Ramadhan yaitu pada Maret 2023, inflasi rawan meningkat karena harga sembako naik karena secara psikologi masyarakat akan meningkatkan pembeliannya.
"Hasil pantauan kami, harga sudah mengalami kenaikan secara perlahan. Makanya akan kami bendung dengan pasar penyeimbang. Kalau yang ada saat ini bentuk paketan jadi ada beras, minyak goreng dan gula," ujarnya.
Dalam pasar penyeimbang kali ini ada 5000 paket murah yang didistribusikan, yakni sebanyak 2500 paket di Pasar Eks Mentaya dan 2500 paket di Kantor Kecamatan Bamaang.
Zulhaidir menambahkan, pemerintah kabupaten juga secara mandiri kembali menggelar pasar penyeimbang sejak sudah dua minggu ini dan penjualan setiap hari. Biasanya tiga kali dalam sepekan.
"Kali ini lebih banyak barangnya. Ini akan terus berlanjut untuk mengendalikan inflasi karena kita tiap minggu juga rapat. Kalau harga barang meningkat kita akan lakukan operasi pasar dan akan tindak," demikian Zulhaidir.
Baca juga: DPRD Kotim sampaikan 636 usulan pembangunan aspirasi masyarakat
Baca juga: DPRD dukung konsultasi publik untuk penyempurnaan perencanaan pembangunan Kotim
Baca juga: Legislator Kotim sebut bidang perparkiran perlu revitalisasi