Jakarta (ANTARA) - Bistro BOTS&POTS Sci-Food di Zagreb bisa jadi satu-satunya restoran di dunia yang memiliki koki robot untuk memasak dari bahan mentah menjadi santapan yang dihidangkan kepada pelanggan
"Benar-benar sebuah tantangan untuk membuat makanan siap saji dari makanan segar dalam waktu sesingkat dan selezat mungkin," kata salah seorang pemilik restoran Hrvoje Bujas, disiarkan Reuters, Sabtu.
Di restoran lain, robot menggoreng keripik dan hamburger, membuat pizza atau mengantarkan makanan. Di BOTS&POTS Sci-Food, robot bernama GammaChef dilatih oleh koki restoran untuk memasak dan ia mengulangnya tanpa henti.
Restoran itu memiliki lima robot yang bisa memasak, masing-masing bisa menghasilkan empat kali lebih banyak dalam 15 menit, atau sekitar 100 kali makanan dalam satu jam.
Bujas menilai koki robot mempercepat proses memasak dan menghemat biaya saat kekurangan staf. Menurut dia, tidak ada keterlibatan manusia dalam masak-memasak kecuali menuangkan bahan makanan.
"Satu restoran dengan lima robot bisa dijalankan oleh satu orang," kata Bujas.
Tampilan hidangan yang disiapkan koki robot di restoran Bots & Pots di Zagreb, Kroasia, 9 Februari 2023. (ANTARA/REUTERS/Antonio Bronic)
Butuh tujuh tahun bagi mitra Bujas untuk merealisasikan ide dan membuka restoran tahun lalu, investasi yang digelotorkan lebih dari 1 juta euro atau sekitar Rp16 miliar. Menurut dia, satu robot koki berharga 10.000 euro atau hampir Rp163 juta.
"Tujuan akhir kami adalah untuk menciptakan ruang tanpa pelayan, tanpa koki, dan tanpa uang tunai. Begitu pun tempat pemesanan, pengambilan, dan membayar makanan tanpa kontak manusia," kata Bujas.
Pelanggan pun terpuaskan. Lovro Petar Andrisek (18) datang ke BOTS&POTS Sci-Food untuk merayakan ulang tahunnya.
"Makanannya berkualitas tinggi. Piring saya benar-benar bersih," kata Andrisek dan tertawa.
"Benar-benar sebuah tantangan untuk membuat makanan siap saji dari makanan segar dalam waktu sesingkat dan selezat mungkin," kata salah seorang pemilik restoran Hrvoje Bujas, disiarkan Reuters, Sabtu.
Di restoran lain, robot menggoreng keripik dan hamburger, membuat pizza atau mengantarkan makanan. Di BOTS&POTS Sci-Food, robot bernama GammaChef dilatih oleh koki restoran untuk memasak dan ia mengulangnya tanpa henti.
Restoran itu memiliki lima robot yang bisa memasak, masing-masing bisa menghasilkan empat kali lebih banyak dalam 15 menit, atau sekitar 100 kali makanan dalam satu jam.
Bujas menilai koki robot mempercepat proses memasak dan menghemat biaya saat kekurangan staf. Menurut dia, tidak ada keterlibatan manusia dalam masak-memasak kecuali menuangkan bahan makanan.
"Satu restoran dengan lima robot bisa dijalankan oleh satu orang," kata Bujas.
Butuh tujuh tahun bagi mitra Bujas untuk merealisasikan ide dan membuka restoran tahun lalu, investasi yang digelotorkan lebih dari 1 juta euro atau sekitar Rp16 miliar. Menurut dia, satu robot koki berharga 10.000 euro atau hampir Rp163 juta.
"Tujuan akhir kami adalah untuk menciptakan ruang tanpa pelayan, tanpa koki, dan tanpa uang tunai. Begitu pun tempat pemesanan, pengambilan, dan membayar makanan tanpa kontak manusia," kata Bujas.
Pelanggan pun terpuaskan. Lovro Petar Andrisek (18) datang ke BOTS&POTS Sci-Food untuk merayakan ulang tahunnya.
"Makanannya berkualitas tinggi. Piring saya benar-benar bersih," kata Andrisek dan tertawa.