Bekasi (ANTARA) - Balita yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas bernama Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sudah ditangani tenaga kesehatan dengan menjalani rawat jalan secara intensif sejak Desember 2022.
Kenzi kini menjadi viral di media sosial karena memiliki berat badan yang tidak normal dari balita seusianya yakni 26,9 kilogram saat didata petugas kesehatan pada Bulan Desember 2022 hingga menyebabkan orang tua kesulitan menggendong.
"Sudah ditangani oleh petugas kesehatan kami. Dari puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit dengan status peserta BPJS Kesehatan aktif," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Supriadinata di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan Kenzi terlahir dari pasangan M Sopiyan dan Pitriah yang tercatat sebagai warga Kampung Tambun Permata, RT 002/002, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Petugas mengetahui kondisi obesitas Kenzi setelah orang tua balita itu mendatangi Posyandu Setyamulya di Desa Pusaka Rakyat pada Desember 2022 lalu.
Baca juga: Perempuan obesitas di Palangka Raya meninggal dunia
"Orang tua balita datang ke posyandu, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Saat Desember, berat balita tercatat sudah 26,9 kilogram dengan tinggi 75 sentimeter. Sedangkan saat dilahirkan, beratnya sudah 4,5 kilogram dengan tinggi 48 sentimeter," ucapnya.
Beberapa hari setelah itu, tepatnya tanggal 16 Desember 2022, bidan dari desa mulai rutin melakukan kontrol ke rumah orang tua Kenzi, didampingi oleh petugas Tenaga Pelaksana Gizi (TPG).
Kemudian pada tanggal 20 Desember 2022, petugas TPG bersama kader posyandu menjemput Kenzi dan ibunya untuk dibawa ke UPTD Puskesmas Setiamulya.
"Sesampainya di sana, dilakukan pemeriksaan oleh dokter kemudian dirujuk ke RS Ananda Babelan untuk ditangani lebih lanjut," katanya.
Sejak saat itu Kenzi diharuskan melakukan rawat jalan dan saat ini balita obesitas itu menjalani pemeriksaan rutin di Rumah Sakit Hermina Bekasi sebagai upaya menurunkan berat badan.
Baca juga: Obesitas dapat tingkatkan risiko kecacatan pada janin
Baca juga: Benarkah MSG sebabkan obesitas?
Baca juga: Ini dampak buruk pada bayi jika bumil terlalu gemuk
Kenzi kini menjadi viral di media sosial karena memiliki berat badan yang tidak normal dari balita seusianya yakni 26,9 kilogram saat didata petugas kesehatan pada Bulan Desember 2022 hingga menyebabkan orang tua kesulitan menggendong.
"Sudah ditangani oleh petugas kesehatan kami. Dari puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit dengan status peserta BPJS Kesehatan aktif," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Supriadinata di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan Kenzi terlahir dari pasangan M Sopiyan dan Pitriah yang tercatat sebagai warga Kampung Tambun Permata, RT 002/002, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Petugas mengetahui kondisi obesitas Kenzi setelah orang tua balita itu mendatangi Posyandu Setyamulya di Desa Pusaka Rakyat pada Desember 2022 lalu.
Baca juga: Perempuan obesitas di Palangka Raya meninggal dunia
"Orang tua balita datang ke posyandu, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Saat Desember, berat balita tercatat sudah 26,9 kilogram dengan tinggi 75 sentimeter. Sedangkan saat dilahirkan, beratnya sudah 4,5 kilogram dengan tinggi 48 sentimeter," ucapnya.
Beberapa hari setelah itu, tepatnya tanggal 16 Desember 2022, bidan dari desa mulai rutin melakukan kontrol ke rumah orang tua Kenzi, didampingi oleh petugas Tenaga Pelaksana Gizi (TPG).
Kemudian pada tanggal 20 Desember 2022, petugas TPG bersama kader posyandu menjemput Kenzi dan ibunya untuk dibawa ke UPTD Puskesmas Setiamulya.
"Sesampainya di sana, dilakukan pemeriksaan oleh dokter kemudian dirujuk ke RS Ananda Babelan untuk ditangani lebih lanjut," katanya.
Sejak saat itu Kenzi diharuskan melakukan rawat jalan dan saat ini balita obesitas itu menjalani pemeriksaan rutin di Rumah Sakit Hermina Bekasi sebagai upaya menurunkan berat badan.
Baca juga: Obesitas dapat tingkatkan risiko kecacatan pada janin
Baca juga: Benarkah MSG sebabkan obesitas?
Baca juga: Ini dampak buruk pada bayi jika bumil terlalu gemuk