Prancis (ANTARA) - Seorang guru di Prancis tewas pada Rabu karena ditusuk oleh seorang pelajar yang berusia 16 tahun.
Penusukan itu terjadi di sekolah menengah atas Katolik Roma di kota Saint-Jean-de-Luz di Prancis barat daya, kata pejabat pemerintah dan kantor kejaksaan setempat.
Korban adalah seorang guru bahasa Spanyol, seorang wanita berusia kira-kira 50 tahun, kata anggota legislatif lokal Vincent Bru.
Polisi sudah menangkap pelajar pelaku penusukan itu.
Menurut keterangan sumber yang mengetahui investigasi tersebut, pelajar itu memberi tahu guru lain bahwa dia kerasukan dan sempat mendengar suara-suara yang menghasut dirinya untuk menyerang korban.
Bru menolak untuk memberikan informasi lebih rinci tentang serangan itu tetapi menegaskan bahwa insiden itu tampaknya tidak terkait aksi terorisme.
"Ini mengejutkan," kata Bru dalam sambungan telepon pada Reuters. Dia menambahkan bahwa sekolah itu berlokasi di daerah yang tenang dan sejauh ini tidak memiliki masalah keamanan.
Setelah penikaman itu, para siswa lain panik dan melarikan diri, menurut koran setempat Sud Ouest, yang menggambarkan situasi yang diceritakan dua siswa yang menyaksikan serangan itu.
Dalam kejadian itu, pada jam pelajaran, si penyerang berdiri dan berjalan ke pintu, sebelum berbalik dan menikam sang guru, kata saksi.
BFM TV memberikan keterangan yang serupa, dan mengatakan setelah insiden itu, penyerang berbicara dengan seorang guru lain di kelas sebelah, kembali tenang dan setuju untuk menyerahkan senjatanya.
Kantor Kejaksaan dan Kementerian Pendidikan Prancis belum menanggapi pertanyaan tentang rincian serangan itu. Mereka mengatakan, jaksa penuntut akan segera menjawab pertanyaan dalam konferensi pers.
Menteri Pendidikan Pap Ndiaye, yang sedang menuju ke lokasi serangan, mencuit di Twitter: "Saya mengutarakan keprihatinan saya kepada keluarga, rekan-rekan, dan murid-murid."
Sebelumnya, kasus di mana pelajar menewaskan guru di Prancis pernah terjadi pada 16 Oktober 2020, saat seorang guru, Samuel Paty dipenggal oleh seorang pelajar remaja asal Chechnya untuk membalas aksi Paty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad saat kelas tentang kebebasan berekspresi.
Sumber: Reuters
Penusukan itu terjadi di sekolah menengah atas Katolik Roma di kota Saint-Jean-de-Luz di Prancis barat daya, kata pejabat pemerintah dan kantor kejaksaan setempat.
Korban adalah seorang guru bahasa Spanyol, seorang wanita berusia kira-kira 50 tahun, kata anggota legislatif lokal Vincent Bru.
Polisi sudah menangkap pelajar pelaku penusukan itu.
Menurut keterangan sumber yang mengetahui investigasi tersebut, pelajar itu memberi tahu guru lain bahwa dia kerasukan dan sempat mendengar suara-suara yang menghasut dirinya untuk menyerang korban.
Bru menolak untuk memberikan informasi lebih rinci tentang serangan itu tetapi menegaskan bahwa insiden itu tampaknya tidak terkait aksi terorisme.
"Ini mengejutkan," kata Bru dalam sambungan telepon pada Reuters. Dia menambahkan bahwa sekolah itu berlokasi di daerah yang tenang dan sejauh ini tidak memiliki masalah keamanan.
Setelah penikaman itu, para siswa lain panik dan melarikan diri, menurut koran setempat Sud Ouest, yang menggambarkan situasi yang diceritakan dua siswa yang menyaksikan serangan itu.
Dalam kejadian itu, pada jam pelajaran, si penyerang berdiri dan berjalan ke pintu, sebelum berbalik dan menikam sang guru, kata saksi.
BFM TV memberikan keterangan yang serupa, dan mengatakan setelah insiden itu, penyerang berbicara dengan seorang guru lain di kelas sebelah, kembali tenang dan setuju untuk menyerahkan senjatanya.
Kantor Kejaksaan dan Kementerian Pendidikan Prancis belum menanggapi pertanyaan tentang rincian serangan itu. Mereka mengatakan, jaksa penuntut akan segera menjawab pertanyaan dalam konferensi pers.
Menteri Pendidikan Pap Ndiaye, yang sedang menuju ke lokasi serangan, mencuit di Twitter: "Saya mengutarakan keprihatinan saya kepada keluarga, rekan-rekan, dan murid-murid."
Sebelumnya, kasus di mana pelajar menewaskan guru di Prancis pernah terjadi pada 16 Oktober 2020, saat seorang guru, Samuel Paty dipenggal oleh seorang pelajar remaja asal Chechnya untuk membalas aksi Paty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad saat kelas tentang kebebasan berekspresi.
Sumber: Reuters