Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi menyatakan ada tiga elemen penting dalam literasi digital yang harus dipahami semua elemen masyarakat, terkhusus generasi muda.
"Tiga elemen penting itu yakni, berhati-hatilah, bersikap cerdas, dan menjadi sosial," kata Agus saat menjadi pemateri dalam seminar bertajuk Cakap Budaya Digital Sebagai Penguatan Karakter Bangsa yang dilaksanakan PIKI Kalteng di Universitas Palangka Raya, Jumat.
Adapun elemen berhati-hatilah, lanjut dia, menekankan pada perlindungan terhadap diri sendiri dan orang lain. Penekanan ini dapat terwujud apabila ada keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata, paham bahwa dunia digital memiliki pengaruh sangat besar dan harus waspada terhadap berbagai potensi masalah, serta memahami pentingnya keamanan data-data pribadi.
Elemen bersikaplah cerdas menekankan pada mendidik Diri Sendiri dan Orang Lain. Di mana penekanan ini dapat terwujud apabila semua memahami apa yang dilakukan di dunia digital, menggunakan media digital sebagai tools atau alat untuk meningkatkan kinerja dalam pekerjaan atau kegiatan setiap orang.
Sedangkan elemen sosial, penekanannya pada hormati dirimu dan orang lain. Di mana cara yang harus dilakukan adalah penggunaan teknologi digital harus menjadi solusi pengembangan diri dan bersosialisasi, terciptanya aturan dan kebijakan dalam membantu semua orang menjadi pengguna media digital secara baik, dan saling mengingatkan antar pengguna digital terhadap keamanan data atau
jejak digital.
"Teknologi mengubah cara orang menerima Informasi. Dunia berubah, kita pun harus ikut berubah jika tidak ingin tertinggal," demikian Agus.
Baca juga: Pemprov-Bulog lakukan intervensi pasar dorong stabilisasi harga di Katingan
Dalam seminar itu, turut hadir Anggota DPD RI Agustin Teras Narang yang menjadi pemantik, dan sejumlah pemateri dari Dosen Pengajar Komunikasi di Universitas Indonesia (UI) Bernika Y Narang, Perwakilan Bank Indonesia Kalteng Yulius dan Rudiansyah.
Teras Narang dalam pemantiknya mengatakan, generasi muda memang harus dapat lebih memanfaatkan ruang digital sebagai ruang pengawal kerukunan sosial dan pengembangan kearifan lokal, hingga sarana penguatan finansial untuk kemajuan ekonomi diri sendiri dan Indonesia pada umumnya.
"Tetapi, generasi muda juga harus memahami bahwa tak semua apa yang ditawarkan di ruang digital, baik untuk perkembangan kita. Harus paham juga apa yang perlu dan boleh dilakukan, serta mesti dihindari," demikian teras Narang.
Baca juga: Festival Tambun Bungai dekatkan masyarakat dengan tradisi dan warisan budaya
Baca juga: Inflasi Kalteng terkendali berkat konsistensi TPID lakukan intervensi
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong optimalisasi sektor budpar tingkatkan PAD
"Tiga elemen penting itu yakni, berhati-hatilah, bersikap cerdas, dan menjadi sosial," kata Agus saat menjadi pemateri dalam seminar bertajuk Cakap Budaya Digital Sebagai Penguatan Karakter Bangsa yang dilaksanakan PIKI Kalteng di Universitas Palangka Raya, Jumat.
Adapun elemen berhati-hatilah, lanjut dia, menekankan pada perlindungan terhadap diri sendiri dan orang lain. Penekanan ini dapat terwujud apabila ada keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata, paham bahwa dunia digital memiliki pengaruh sangat besar dan harus waspada terhadap berbagai potensi masalah, serta memahami pentingnya keamanan data-data pribadi.
Elemen bersikaplah cerdas menekankan pada mendidik Diri Sendiri dan Orang Lain. Di mana penekanan ini dapat terwujud apabila semua memahami apa yang dilakukan di dunia digital, menggunakan media digital sebagai tools atau alat untuk meningkatkan kinerja dalam pekerjaan atau kegiatan setiap orang.
Sedangkan elemen sosial, penekanannya pada hormati dirimu dan orang lain. Di mana cara yang harus dilakukan adalah penggunaan teknologi digital harus menjadi solusi pengembangan diri dan bersosialisasi, terciptanya aturan dan kebijakan dalam membantu semua orang menjadi pengguna media digital secara baik, dan saling mengingatkan antar pengguna digital terhadap keamanan data atau
jejak digital.
"Teknologi mengubah cara orang menerima Informasi. Dunia berubah, kita pun harus ikut berubah jika tidak ingin tertinggal," demikian Agus.
Baca juga: Pemprov-Bulog lakukan intervensi pasar dorong stabilisasi harga di Katingan
Dalam seminar itu, turut hadir Anggota DPD RI Agustin Teras Narang yang menjadi pemantik, dan sejumlah pemateri dari Dosen Pengajar Komunikasi di Universitas Indonesia (UI) Bernika Y Narang, Perwakilan Bank Indonesia Kalteng Yulius dan Rudiansyah.
Teras Narang dalam pemantiknya mengatakan, generasi muda memang harus dapat lebih memanfaatkan ruang digital sebagai ruang pengawal kerukunan sosial dan pengembangan kearifan lokal, hingga sarana penguatan finansial untuk kemajuan ekonomi diri sendiri dan Indonesia pada umumnya.
"Tetapi, generasi muda juga harus memahami bahwa tak semua apa yang ditawarkan di ruang digital, baik untuk perkembangan kita. Harus paham juga apa yang perlu dan boleh dilakukan, serta mesti dihindari," demikian teras Narang.
Baca juga: Festival Tambun Bungai dekatkan masyarakat dengan tradisi dan warisan budaya
Baca juga: Inflasi Kalteng terkendali berkat konsistensi TPID lakukan intervensi
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong optimalisasi sektor budpar tingkatkan PAD