Jakarta (ANTARA) - Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, mengumumkan bahwa konglomerat teknologi tersebut ingin menambahkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke dalam layanannya saat ini seperti Whatsapp, Instagram, dan Messenger pada tahun ini.
CEO Meta Platform dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan di media sosial bahwa perusahaan membuat grup produk tingkat atas baru di Meta yang berfokus pada AI generatif untuk meningkatkan pekerjaan mereka di industri tersebut.
Dalam pernyataannya, Meta mengatakan bahwa dalam jangka panjang, perusahaan terlihat fokus pada pengembangan "AI persona" yang dapat membantu orang dalam berbagai cara.
Baca juga: Meta akan umumkan nasib Trump di Facebook dan Instagram
Pernyataan tersebut juga mengungkapkan bahwa AI dapat diintegrasikan ke dalam portofolio produk perusahaan saat ini seperti Whatsapp, Messenger, dan Instagram.
"Kami mengeksplorasi pengalaman dengan teks (seperti obrolan di WhatsApp dan Messenger), dengan gambar (seperti filter Instagram kreatif dan format iklan), dan dengan pengalaman video dan multi-modal," kata Mark dalam pernyataannya.
Selain itu, laporan Bloomberg mencatat bahwa tim AI di Meta akan dipimpin oleh Ahmad Al-Dahle, yang merupakan eksekutif pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.
Dia melapor langsung ke Meta Chief Product Officer Chris Cox, yang menurut laporan tersebut merupakan tanda signifikan bahwa perusahaan bermaksud untuk lebih mengintegrasikan AI ke dalam berbagai produk dan layanan online.
Namun, Meta menegaskan kembali bahwa perusahaan masih dalam tahap pertumbuhan AI, karena menyatakan bahwa perusahaan memiliki banyak pekerjaan dasar yang harus dilakukan sebelum mencapai pengalaman yang benar-benar futuristik.
Sebagai catatan penutup dari pengumuman tersebut, Mark Zuckerberg berkomentar bahwa dia bersemangat dengan semua hal baru yang akan dibangun Meta. Demikian disiarkan Gizmochina, Minggu (5/3) waktu setempat.
Baca juga: Toko Avatar Meta kini tersedia di Indonesia
Baca juga: Meta Platforms diperkirakan akan PHK banyak karyawan
Baca juga: Meta setujui usulan Inggris untuk menjual Giphy
CEO Meta Platform dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan di media sosial bahwa perusahaan membuat grup produk tingkat atas baru di Meta yang berfokus pada AI generatif untuk meningkatkan pekerjaan mereka di industri tersebut.
Dalam pernyataannya, Meta mengatakan bahwa dalam jangka panjang, perusahaan terlihat fokus pada pengembangan "AI persona" yang dapat membantu orang dalam berbagai cara.
Baca juga: Meta akan umumkan nasib Trump di Facebook dan Instagram
Pernyataan tersebut juga mengungkapkan bahwa AI dapat diintegrasikan ke dalam portofolio produk perusahaan saat ini seperti Whatsapp, Messenger, dan Instagram.
"Kami mengeksplorasi pengalaman dengan teks (seperti obrolan di WhatsApp dan Messenger), dengan gambar (seperti filter Instagram kreatif dan format iklan), dan dengan pengalaman video dan multi-modal," kata Mark dalam pernyataannya.
Selain itu, laporan Bloomberg mencatat bahwa tim AI di Meta akan dipimpin oleh Ahmad Al-Dahle, yang merupakan eksekutif pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.
Dia melapor langsung ke Meta Chief Product Officer Chris Cox, yang menurut laporan tersebut merupakan tanda signifikan bahwa perusahaan bermaksud untuk lebih mengintegrasikan AI ke dalam berbagai produk dan layanan online.
Namun, Meta menegaskan kembali bahwa perusahaan masih dalam tahap pertumbuhan AI, karena menyatakan bahwa perusahaan memiliki banyak pekerjaan dasar yang harus dilakukan sebelum mencapai pengalaman yang benar-benar futuristik.
Sebagai catatan penutup dari pengumuman tersebut, Mark Zuckerberg berkomentar bahwa dia bersemangat dengan semua hal baru yang akan dibangun Meta. Demikian disiarkan Gizmochina, Minggu (5/3) waktu setempat.
Baca juga: Toko Avatar Meta kini tersedia di Indonesia
Baca juga: Meta Platforms diperkirakan akan PHK banyak karyawan
Baca juga: Meta setujui usulan Inggris untuk menjual Giphy